Membangun Kesadaran Diri Tentang Kesehatan Mental dengan Mindset yang Baik

Kesejahteraan-sosial

Menjadi penduduk di negara berkembang juga cukup sulit. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengumumkan jumlah penduduk Indonesia per 30 Desember 2021 mencapai 273,8 juta orang. 

Mengambil bidang ilmu kesejahteraan sosial yang sebenarnya berpengaruh besar di negara ini mulai dari pendidikan, kehidupan sosial, hingga Kesehatan fisik/mental. Tetapi masih banyak sekali masyarakat yang belum terjamah oleh edukasi tentang kesejahteraan sosial.

Kesejahteraaan sosial sendiri merupakan suatu kondisi yang harus diwujudkan bagi seluruh warga negara di dalam pemenuhan kebutuhan material, spiritual, dan sosial agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca juga: Menakar Urgensi Permenaker Nomor 2 Tahun 2022 Terhadap Kesejahteraan Buruh Indonesia dalam Perspektif HAM dan Hukum

Mari kita berfokus terhadap kesehatan mental yang merupakan keadaan sejahtera di mana individu menyadari potensi yang dimilikinya, mampu menanggulangi tekanan hidup normal, bekerja secara produktif, serta mampu memberikan kontribusi bagi lingkungannya sendiri.

Kesehatan mental merupakan sektor penting dalam mewujudkan kesehatan secara menyeluruh. Terdapat sekitar 450 juta orang menderita gangguan mental dan perilaku di seluruh dunia. Apakah sudah menjadi tanda tanya besar untuk kalian?

Di negeri ini, ada faktor-faktor yang secara umum dapat memperbesar resiko pengembangan Gangguan jiwa (Kesehatan mental), antara lain: kemiskinan dan pendidikan yang rendah, atau lebih tepatnya literasi kesehatan jiwa yang rendah.

Pembahasan tentang kesehatan mental memang sangat luas kaitannya dengan kesejahteraan dalam sosial dimana tingkatan kecemasan manusia yang berbeda setiap individu dan setiap individu memiliki ekspetasi.

Membahas kesehatan mental pasti kalian berfikir apakah kita normal atau tidak? Ada fakta yang mengatakan bahwa sering mempertanyakan kenormalan diri kalian sendiri adalah sesuatu yang tidak sehat.

Mungkin jika mempertanyakan pikiran atau emosi kalian sendiri pasti ada banyak isu dibalik pertanyaan itu jadi kalian butuh bersosialisai atau bercerita dengan sesorang yang bisa membantu menguraikan kecemasan tersebut.

Baca juga: Penelitian Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial USU dalam Program Therapeutic Community (TC) untuk Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba

Gangguan mental jika tidak ditangani dengan tepat, akan bertambah parah, dan akhirnya dapat membebani keluarga, masyarakat, serta pemerintah.

Dengan adanya Pandemi Covid-19 yang telah menjadi sebuah krisis global dan bukan hanya mengancam kesehatan masyarakat secara fisik, namun juga secara mental.

Begitu banyak berita buruk yang diterima, sehingga membuat masyarakat cemas akan hidup diri mereka sendiri, keluarga, teman terdekat, dan bahkan lingkungan sekitarnya.

Hal tersebut sangat mungkin menjadikan kalian menjadi sulit untuk menemukan seseorang yang mampu mendengarkan dan membantu mengurangi kecemasan kalian.

Ada hal terbaik yang bisa kalian lakukan seperti datang kepada kosultan karena disitulah kita dapat dibantu dengan proses yang tepat dan beberapa konsultasi memungkinkan kita untuk mengeluarkan biaya.

Datang dari hal “Konsultasi dan biayanya” Maka pendekatan makro atau elemen Pemerintah perlu melakukan upaya penanggulangan yang menyeluruh, dimulai adanya peraturan kebijakan yang menjadi dasar dukungan pendanaan dan akses ke pelayanan Kesehatan mental serta didukung pendekatan berbasis komunitas.

Serta hal ini juga perlu Pendekatan program mikro. Yang dimana Mikro berarti penguatan individu dan keluarga. Mari membangun jiwa-jiwa yang kuat dengan pola pikir yang sehat

No health without mental health. Kesehatan jiwa dan kesehatan fisik merupakan bagian yang tak terpisahkan.

Kesehatan jiwa sendiri tidak hanya terkait dengan masalah manajemen orang gangguan jiwa. Kesehatan jiwa berkaitan dengan kualitas hidup kita, produktivitas, dan wajah generasi masa depan anak Bangsa.

Membangun sistem kesehatan jiwa dengan mindset yang baik berarti mengupayakan kualitas hidup yang lebih baik, lebih maju dan produktif. Kesehatan jiwa adalah urusan semua jiwa. Mari kita bergandengan tangan mewujudkannya dan menjadi manusia yang sejahtera dengan menjalani fungsi sosial dengan baik

Penulis: Della Cita Syananda
Mahasiswa Prodi Kesejahteraan Sosial Universitas Binawan

Dosen Pengampu: Ibu Apriani Riyanti S.Pd., M.Pd.

Referensi

Ayuningtyas D, Misnaniarti, Rayhani M. Analisis Situasi Kesehatan Mental pada Masyarakat di Indonesia dan Strategi Penanggulangannya. JIKM [Internet]. 2018 Oct. 10 [cited 2022 Apr. 14];9(1):1-10. 

Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Unpad Mengembangkan Platform Kesehatan Mental

Dwi Putri Iftihar Asror 2021

WORLD MENTAL HEALTH DAY 2021 : Kabar Kesehatan jiwa dari Indonesia di tengah dunia yang tidak setara (CPMH, 2021)

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI