Mempersiapkan Metode Pembelajaran Menyongsong Seabad Kemerdekaan

Pendidikan
Ilustrasi: lensense__ (ig)

Tahu nggak sih, perkembangan teknologi dan komunikasi memaksa kita untuk bersiap diri dengan inovasi menghadapi perubahan di era disrupsi? Globalisasi dan disrupsi merupakan istilah-istilah yang mengandung kondisi sebagai efek dari perkembangan ilmu dan teknologi.

Seiring dengan perubahan ini, akhirnya membawa dampak di mana semua orang harus bisa berinovasi dalam rangka menunjukkan keahlian dan keterampilan diri yang dimiliki untuk sekadar bertahan di era disrupsi.

Oleh karena itu, Anda perlu memahami lebih dalam mengenai era disrupsi. Artikel ini akan membahas seputar pengertian, penyebab, hingga dampak era disrupsi itu sendiri. Sehingga metode tepat apa yang bisa kita gunakan sebagai pendidik?

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Bahasa Inggris di Era Disrupsi: Pengelolaan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran

Apa itu disrupsi?

Disrupsi adalah kondisi di mana terjadinya inovasi yang menyebabkan perubahan secara mendasar dan besar-besaran ke dalam sistem yang baru. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan yang cepat dan fundamental, sehingga pola lama berubah total menuju tatanan baru yang benar-benar di luar dugaan bagi kebanyakan orang.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana yang telah kita rasakan saat ini telah membawa perubahan amat besar dalam berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali pada bidang pendidikan.

Generasi milenial, yang tak lain adalah peserta didik kita, kini lebih menggemari informasi berbasis media elektronik dibandingkan melalui buku.

Lalu apa dampak disrupsi bagi generasi?

Perkembangan perilaku dan kecenderungan peminatan generasi milenial tersebut merupakan kenyataan yang tidak terelakkan sebagai akibat dari perkembangan teknologi dan informasi.

Di satu sisi, perubahan tersebut banyak memberikan kemudahan dan banyak manfaat, namun kebermanfaatan tersebut juga telah memberikan dampak negatif yang luar biasa terhadap generasi milenial, khususnya mereka yang tidak mampu membendung gempuran teknologi informasi dari sisi negatifnya.

Inilah tantangan dunia pendidikan di era disrupsi ini terhadap akhlak dan keberagaman peserta didik kita. Menangkal dampak negatif di balik perkembangan teknologi informasi tersebut, perlu dilakukan penguatan karakter peserta didik melalui edukasi dan pemahaman terkait teknologi informasi sehingga mereka mampu tetap terjaga dalam koridor positif saat memanfaatkan kemajuan teknologi.

Macam-macam metode pembelajaran

Di era disrupsi ini, dampak nyata bagi dunia pendidikan sangatlah jelas. Salah satu tantangan nyata tersebut adalah bahwa pendidikan hendaklah mampu menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi utuh dengan proses pembelajaran baru yang terpusat pada peserta didik (student centered).

Peserta didik juga diharapkan untuk menguasai berbagai keterampilan, seperti mampu berfikir kritis, kreatif, serta inovatif.

Pada masa mendatang, potensi diri merupakan hal utama yang harus dimiliki peserta didik agar mampu berkiprah dalam dunia nyata pada masa mendatang. Selain itu, seorang pendidik juga berperan sebagai pemimpin dan fasilitator bagi peserta didik.

Baca Juga: Iklan di Tengah Disrupsi Teknologi

Seorang pendidik haruslah mempunyai metode dan model pendidikan untuk menghadapi tuntutan di zaman sekarang. Adapun beberapa strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dengan menggunakan teknologi e-learning yakni sebagai berikut: 

  1. Learning by doing. Simulasi belajar dengan menggunakan apa yang hendak dipelajari;
  2. Learning by reflection. Mempelajari sesuatu dengan mengembangkan ide atau gagasan tentang subjek yang hendak dipelajari;
  3. Case-based learning. Mempelajari sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi mengenai subjek yang hendak dipelajari;
  4. Learning by exploring. Mempelajari sesuatu dengan cara melakukan eksplorasi terhadap subjek yang hendak dipelajari;
  5. Project-based learning. Mempelajari sesuatu dengan cara pendekatan berbasis proyek terhadap subjek yang hendak dipelajari;
  6. Problem-based learning. Pembelajaran berbasis pemecahan masalah terhadap subjek yang hendak dipelajari.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk menghadapi disrupsi dan perkembangan teknologi diperlukan metode pembelajaran dengan berbagai strategi yang mampu mendorong peserta didik untuk berfikir kritis, kreatif, serta inovatif.

Penulis: Fina Durrotun Nafisah
Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI