Mengatasi Polusi Air Kunci untuk Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan telah menjadi fokus utama dalam strategi pengembangan ekonomi dan sosial di berbagai negara. Namun, dalam upaya mencapai tujuan ini, beberapa negara telah mengabaikan pentingnya perlindungan lingkungan, termasuk masalah polusi air yang semakin parah. Polusi air bukan hanya masalah lokal tetapi juga memiliki dampak global yang signifikan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi air menyebabkan kematian lebih dari 1,8 juta orang setiap tahun, dengan sebagian besar kematian terjadi di negara berkembang. Dalam beberapa tahun terakhir, polusi air telah meningkat secara drastis, sekitar 80% air sungai dan danau di dunia tidak layak untuk dikonsumsi atau digunakan secara langsung. Untuk mengatasi polusi air, perlu dilakukan upaya yang lebih serius dan terkoordinasi.

Menurut laporan terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 2,2 miliar orang di seluruh dunia masih kekurangan akses ke air minum yang aman, dan lebih dari 4,2 miliar orang kekurangan layanan sanitasi yang dikelola dengan aman.

Bacaan Lainnya
DONASI

Di Indonesia sendiri, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa sekitar 70% sungai di Indonesia tercemar dengan tingkat pencemaran sedang hingga berat. Kondisi ini mengancam tidak hanya kesehatan masyarakat tetapi juga keberlanjutan ekosistem air.

Mengapa Polusi Air Menjadi Masalah Utama

Polusi air berasal dari berbagai sumber, seperti limbah industri, limbah rumah tangga, dan pertanian. Polusi ini menyebabkan berbagai masalah, termasuk penyakit yang ditularkan melalui air, kerusakan ekosistem air, dan penurunan kualitas sumber daya air yang penting untuk pertanian dan industri. Dampak polusi air tidak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi juga oleh flora dan fauna yang bergantung pada air bersih untuk kelangsungan hidup mereka.

Upaya dan Solusi

Teknologi dan Inovasi dalam Pengelolaan Air

Salah satu cara yang efektif adalah dengan meningkatkan penggunaan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Misalnya, penggunaan filter air yang lebih efektif dapat membantu mengurangi konsentrasi zat kimia dan partikel kecil yang terkandung dalam air.

Selain itu, perlu juga dilakukan upaya untuk mengurangi emisi limbah industri dan domestik yang masuk ke air sungai dan danau. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara telah mengembangkan program yang lebih efektif untuk mengurangi polusi air, seperti program pengolahan limbah yang lebih efektif dan penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan.

 Peran Masyarakat dan Industri

Peran aktif masyarakat dan industri sangat penting dalam mengatasi polusi air. Masyarakat dapat berkontribusi dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, mendaur ulang limbah, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar sumber air. Industri dapat berperan dengan menerapkan praktik produksi bersih dan mematuhi regulasi lingkungan.

 Kebijakan dan Regulasi

Dalam teori konsep “triple bottom line” yang dikemukakan oleh John Elkington juga dapat membantu dalam mengatasi polusi air. Konsep ini berfokus pada tiga aspek yakni keberlanjutan ekonomi, keberlanjutan sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Dengan mengintegrasikan tiga aspek ini, perusahaan dan pemerintah dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan berkelanjutan dalam mengatasi polusi air. Misalnya, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional dengan menggunakan teknologi yang lebih efisien serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mengurangi polusi air.

Studi Kasus Upaya Mengatasi Polusi Air di Indonesia

Proyek pembersihan Sungai Citarum di Jawa Barat adalah salah satu upaya besar untuk mengurangi polusi air. Melalui kolaborasi antara pemerintah, LSM, dan masyarakat, berbagai program telah diterapkan untuk mengurangi pembuangan limbah industri dan meningkatkan kesadaran lingkungan di masyarakat sekitar sungai. Proyek ini menunjukkan pentingnya pendekatan terkoordinasi dan multi-sektoral dalam mengatasi masalah lingkungan yang kompleks.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Mengatasi polusi air adalah salah satu tantangan yang paling penting dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan. Dengan meningkatkan penggunaan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan serta mengurangi emisi limbah industri dan domestik, kita dapat mengurangi dampak negatif polusi air terhadap kualitas hidup masyarakat. Dengan demikian, kita dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Langkah-langkah Praktis untuk Mengatasi Polusi Air

1. Mengatur Sistem Pembuangan Limbah Industri: Membangun sistem pengolahan limbah cair yang efektif adalah langkah krusial dalam mengurangi pencemaran air.

2. Menanam Pohon: Pohon dapat menjaga air tanah agar tetap bersih dan berkualitas.

3. Perlindungan Hutan: Kondisi air sangat dipengaruhi vegetasi di sekitarnya sehingga perusakan hutan menyebabkan pencemaran air.

4. Pengelolaan Sampah: Memisahkan sampah organik dan anorganik bisa menjadi cara mengatasi polusi air di lingkungan tempat tinggal.

5. Menetapkan Standar Mutu Bahan Baku Lingkungan: Menetapkan standar mutu bahan baku terutama yang diambil dari lingkungan alam.

6. Menggunakan Air Secara Bijak: Bijaklah dalam menggunakan air untuk mengurangi berbagai masalah lingkungan.

7. Pembuatan Kolam Stabilisasi: Air limbah akan diolah secara alami untuk menetralisasi zat pencemar sebelum dialirkan ke sungai.

8. Tidak Membuang Sampah ke Sungai: Tidak membuang sampah sembarangan ke sungai untuk menghindari bencana banjir.

9. Menggunakan Detergen atau Produk Rumahan Ramah Lingkungan: Memilih detergen atau produk sabun yang ramah lingkungan.

10. Tidak Menggunakan Pestisida Secara Berlebihan: Mengurangi penggunaan pestisida kimia yang dapat mencemari air dan tanah.

Penulis: Lisa Setiawati

Mahasiswa Jurusan Ilmu Lingkungan, Universitas Jenderal Soedirman

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI