Mengatasi Stres dengan Metode Islamiyah dan Psikologi

Penanganan Stres
Sumber: pexels.com

Stres adalah kondisi ketegangan emosional atau mental yang muncul ketika seseorang menghadapi tekanan atau tuntutan tertentu yang dianggap melebihi kemampuan mereka.

Secara umum, banyak faktor internal dan eksternal dapat menyebabkan stres, termasuk tekanan pekerjaan, masalah keuangan, konflik dengan orang lain, dan perubahan besar dalam hidup seperti pindah tempat tinggal atau kehilangan orang terkasih.

Selain itu, memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri juga dapat menyebabkan perasaan cemas yang berlebihan.

Stres dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan lamanya dan efeknya.

Bacaan Lainnya

Pertama, stres akut adalah stres jangka pendek yang biasanya terjadi karena situasi tertentu, seperti menghadapi ujian atau menyelesaikan proyek dengan tenggat waktu yang ketat.

Kedua, stres akut episodik terjadi ketika seseorang menghadapi situasi stres yang sama berulang kali.

Baca Juga: Stres di Universitas? Cari Kedamaian dengan Tawakkal

Ketiga, stres kronis adalah stres jangka panjang yang terjadi terus-menerus karena situasi yang tidak kunjung selesai, seperti kemiskinan, hubungan yang buruk, atau pekerjaan yang sangat keras.

Jenis stres terakhir ini biasanya paling berbahaya karena dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental.

Faktor Pemicu Stres

Pemicu stres sangat beragam dan dapat berbeda pada setiap orang. Stres sering kali disebabkan oleh faktor internal, seperti rasa kurang percaya diri, ketakutan terhadap kegagalan, atau kecenderungan perfeksionis.

Faktor eksternal, seperti tekanan sosial, beban pekerjaan yang berlebihan, konflik keluarga, tekanan dalam pendidikan, dan lingkungan yang tidak mendukung, juga sangat penting.

Di zaman modern, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan stres karena membandingkan diri dengan orang lain dan menyebabkan perasaan kurang puas terhadap hidup yang kita rasakan.

Efek dari Stres Berkepanjangan

Stres yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, mental, dan emosional.

Stres fisik dapat menyebabkan hipertensi, gangguan tidur, gangguan pencernaan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Mendamaikan Pikiran: Terapi Islami untuk Gangguan Mental Ringan

Stres juga dapat menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan hilangnya motivasi.

Secara emosional, stres dapat mengganggu hubungan interpersonal, meningkatkan rasa marah, dan menurunkan produktivitas. Kualitas hidup seseorang dapat menjadi lebih buruk jika hal ini dibiarkan.

Penanganan Stres dengan Metode Islami

Metode Islami menangani stres secara keseluruhan, memasukkan aspek rohani, psikologis, dan fisik.

Memperkuat hubungan dengan Allah melalui ibadah, seperti salat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir, adalah salah satu cara agar kita mengalihkan pikiran dari dunia dan berfokus kepada Allah.

Aktivitas ini tidak hanya menenangkan Anda, tetapi juga membantu Anda mendapatkan kekuatan untuk menghadapi kesulitan.

Rasulullah saw. juga menekankan pentingnya tawakal, yang berarti berserah diri kepada Allah setelah melakukan upaya terbaik.

Baca Juga: Memahami Konsep Motivasi dalam Perspektif Psikologi dan Konsep Niat dalam Perspektif Islam

Umat Islam juga diajarkan untuk bersabar dan bersyukur, yang dapat membantu mereka mengatasi tekanan hidup.

Melalui ajarannya seperti bersedekah, memaafkan orang lain, dan membantu sesama juga merupakan cara-cara yang bagus untuk mengurangi stres karena dapat menumbuhkan rasa syukur dan empati.

Ketenangan dan kebahagiaan dalam diri dapat membantu mengurangi stres.

Metode Penanganan Stres Psikologis

Banyak pendekatan ilmiah digunakan untuk menangani stres. Untuk menenangkan pikiran dan tubuh, orang sering menggunakan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, dan yoga.

Terapi kognitif perilaku (CBT), sebuah metode tambahan, membantu orang mengenali pola pikir negatif mereka dan mengubahnya dengan sudut pandang yang lebih logis.

Psikolog juga menekankan betapa pentingnya mengatur waktu untuk mengurangi tekanan pekerjaan.

Baca Juga: Terapi Psikologi dalam Perspektif Al-Qur’an

Memberikan waktu pada diri dapat menenangkan baik secara fisik maupun mental. Untuk mengelola stres anda dapat menghabiskan waktu dengan melakukan hobi yang anda miliki dan sukai.

Menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan sangatlah penting. Jika anda memiliki masalah mental yang cukup serius anda dapat berbicara dengan orang yang terpercaya atau profesional.

Jadi stres dapat dirasakan oleh semua manusia. Namun, seseorang dapat mengelola stres secara lebih efektif jika mereka tahu apa yang menyebabkannya, apa jenisnya, dan apa dampaknya.

Pendekatan psikologi menawarkan metode yang ilmiah dan praktis, sedangkan pendekatan Islamiah menyelesaikan masalah melalui penguatan hubungan spiritual dan nilai-nilai kebajikan.

Terkadang seseorang malu untuk pergi ke layanan profesional mengingat harganya yang cukup mahal.

Salah satu cara yang dapat kita lakukan dengan berkomunikasi dengan Allah. Hal ini sangat mudah untuk dilakukan setiap hari untuk memberikan ruang pada diri.

Baca Juga: Menilik dari Pandangan Psikologi Kognitif, Gen Z Merupakan Generasi yang Paling Rentan Stres

Namun, seseorang juga dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijaksana dan mencapai keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan mereka dengan memadukan kedua metode ini.

Mengatasi stres tidak hanya membantu Anda mengurangi tekanan, tetapi juga membantu Anda menjadi orang yang lebih tangguh.

Penulis: Mohammad Excel Al Farisi
Mahasiswa Prodi Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Aktif juga di Lingkar Psikologi Islam As-Syifa

Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses