Menjelajahi Potensi Energi Nuklir: Meningkatkan Kemandirian Energi Listrik NKRI

Menjelajahi Potensi Energi Nuklir Meningkatkan Kemandirian Energi Listrik NKRI
Ilustrasi PLTN (Sumber : https://pixabay.com/id/photos/pxclimateaction-limbah-nuklir-4168906/)

Listrik dan tenaga nuklir identik dengan bahaya, namun juga membawa manfaat yang sangat besar bagi umat manusia. Kata “nuklir” seringkali menimbulkan asosiasi negatif seperti senjata pemusnah massal, radiasi berbahaya, dan ledakan besar.

Betul, ini semua adalah fakta yang tidak terbantahkan. Namun, energi nuklir juga mempunyai potensi besar untuk menghasilkan energi. Teknologi nuklir yang diproses dengan benar menyediakan sumber pembangkit listrik yang andal dengan emisi minimal.

Baca Juga: Memanfaatkan Sinar Matahari di Atas Air: Potensi PLTS Terapung untuk Indonesia

Bacaan Lainnya
DONASI

Nuklir untuk Listrik: Harapan atau Ancaman bagi Masa Depan Energi Indonesia?

Nuklir menjadi salah satu opsi yang memungkinkan sebagai energi alternatif. Teknologi nuklir yang diproses dengan benar menyediakan sumber pembangkit listrik yang andal dengan emisi minimal.

Banyak negara yang berhasil memanfaatkan nuklir sebagai energi alternatif seperti Rusia, Iran, Prancis, dan Amerika.

Beberapa daerah di Indonesia seperti Kalimantan, Sumatra, dan Papua memiliki cadangan uranium yang cukup melimpah. Indonesia memulai keseriusannya dalam mengkaji nuklir dengan membangun lembaga dan pusat studi nuklir di reaktor penelitian nuklir di reaktor TRIGA 2000 di Bandung (beroperasi sejak tahun 1965), reaktor Kartini di Yogyakarta (beroperasi sejak tahun 1979) dan reaktor GA. Siwabessy di Serpong (beroperasi sejak 1987) terlibat dalam upaya  memahami dan menggunakan energi nuklir secara aman dan efektif.

Baca Juga: Pengaruh Debit Aliran Terhadap Kinerja Turbin Undershoot untuk Menghasilkan Daya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Ulas Kembali Peristiwa Chernobyl: Sebuah Alasan Tidak Didirikannya PLTN di Indonesia?

Penting untuk dipahami bahwa risiko yang terkait dengan energi nuklir masih ada. Kecelakaan Chernobyl di Ukraina pada tahun 1986  adalah contoh tragis dari dampak negatif  kegagalan sistem nuklir.

Oleh karena itu, pengembangan nuklir harus didasarkan pada penelitian akademis yang cermat, dengan mempertimbangkan aspek keselamatan, lingkungan, dan dampak jangka panjang.

Jadi, selain memperhatikan manfaatnya, kita juga harus memastikan bahwa pemanfaatan energi nuklir dilakukan secara bijaksana dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan energi  berkelanjutan dan masa depan rendah karbon.

 

Penulis: Bima Nayaka Wicaksana
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Universitas Airlangga

 

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI