Obat Amoxicillin,Tetrasiklin, Betahistine

Amoxicillin

Mekanisme Kerja Obat Amoxicillin

Amoksisilin mempunyai aktivitas yang sama dengan ampisilin. Amoksisilin diabsorbsi per orl sebesar 80%, berikatan dengan protein plasma sebesar 20% dan mempunyai waktu paruh 1-2 jam. Dosis amoksisilin adalah 250-500 mg yang diberikan 3 kali sehari.

Ampisilin antibiotik golongan penisilin yang mempunyai spektrum kerja luas pada bakteri gram aktif dan positif. Ampisilin diabsorbsi secara oral sebesar 30-40%, waktu paruh sampai 1-2 jam, dan ikatan protein plasma sebesar 20%. Dosis oral ampisilin 0,5-1 gram yang diberikan 4 kali sehari.

Dosis Obat Amoxicillin

Dewasa dan anak 20 mg/kgBB / hari: 250 mg-500 mg. Anak dengan berat badan < 20 kg : 20- 40mg/kgBB dalam 2 dosis terbagi tiap 8 jam.

Baca Juga: Kandungan Bahan Aktif Tanaman Pegagan (Centella Asiatica l.) dan Khasiatnya dalam Bidang Kefarmasian

Bacaan Lainnya

Cara Pemakaian Obat Amoxillin

Dewasa: 500mg pertablet tiap 8 jam.

Anak : Berat badan < 20kg 20-40 mg/kg BB sehari dalam dosis bagi tiap 8 jam.

Bentuk Sediaan Obat Amoxillin

Tablet: 500mg per tablet

Kapsul: 250mg per kapsul Forte dry sirup: 250/5 ml

Dry sirup: 125/5 ml

Interaksi Obat Amoxillin

Efektivitas amoksisilin dapat menurun jika diberikan bersama antibiotik golongan lain seperti makrolid, sulfonamid, dan tetrasiklin.

Efek Samping Obat Amoxillin

Reaksi kepekaan seperti rash eritemato makulopapulr, urikaria, serum sickness. Reaksi kepekaan yang serius adalah anafilaksis pada penderita hipersesif terhadap penisilin.

Nama Dagang Obat Amoxillin

Amoxsan, Ospamox,Yusimox.

Baca Juga: Peran Tenaga Farmasi dalam Pengelolaan Obat dan Swamedikasi Penyiapan Obat Mandiri dalam Sistem Tanggap Bencana

Golongan Obat Amoxillin

Penulis: Mohamad Rayhan AL Fatir  (Nim: 21011027)
Mahasiswa DIII Farmasi Poltekkes Hermina Jatinegara

Daftar Pustaka

ISO volume 52-Tahun 2019 hal 79-80.

ISO volume 50-Tahun 2015 hal 88.

Tetrasiklin

Mekanisme Kerja Obat Tetrasiklin

Tetrasiklin merupakan obat antibiotik pilihan utama terhadap infeksi yang disebabkan vibrio kolera, vibrio fetus, haemohylus ducreyi, mycoplasma pneumonia.Tetrasiklin juga memiliki spektrum luas yang dapat digunakan dalam tata laksana infeksi. Juga sebagai pengobatan alternatif untuk infeksi yang disebabkan Nesseria gonnorhae, Treponimia pallidum, dan Treponimia perfenue.

Tetrasiklin mengikat diri pada subunit ribosom 30S, dan mencegah akses aminoacyl-tRNA di lokasi reseptor (A) sehingga menghambat sintesis protein. Tetrasiklin juga mengikatkan dirinya di subunit ribosom 50S dan menggangu membram sitoplasmik bakteri hingga terjadi kebocoran intraseluler.

Baca Juga: Manfaat Landak Laut bagi Kesehatan dan Kaitannya dalam Bidang Kefarmasian

Dosis

Dewasa: 250–500 mg sehari.

Anak umur di atas 8 tahun: 25–50 mg/kgBB.

Cara Pemakaian

Dikonsumsi setiap 6 (enam) jam sehari.

Bentuk Sediaan

Bentuk sediaan tetrasiklin yaitu kapsul 250-500 mg.

Interaksi Obat

Tetrasiklin dapat terjadi penurunan efektivitasnya ketika digunakan dengan obat antasida, suplemen zinc, natrium bikarbonat, obat pencahar, atau zat besi.

Efek Samping

Efek samping dari tetrasiklin adalah mual, diare, muntah, dan iritasi esofargus (saluran pencernaan yang menghubungkan kerongkongan dan lambung).

Nama Dagang

Tetrasanbe 500, Tetrin 500, Supertetra, Terikortin, Itracycline, Novacycline, Bufatetra, Suprabiotic.

Baca Juga: Literatur Review: Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder pada Tanaman sebagai Antidiabetik

Penulis: Azhar Choirul Akbar
Mahasiswa D3 Farmasi Poltekkes Hermina

Daftar Pustaka

Prof. Dr. Midian Sirait, Apt. Iso Informasi Spesialite Obat Indonesia. Jakarta: Ikatan Apoteker Indonesia, 2018. Iso Indonesia Volume 50.

Betahistine

Mekanisme Kerja

Betahistine mengatur permeabilitas kapiler pada telinga bagian dalam, dengan demikian menghilangkan hidrops endolimfatik. Betahistine memperbaiki sirkulasi selebral dan meningkatkan aliran darah arteri karotis interna dan memperlebar sfingter prekapiler sehingga meningkatkan aliran darah pada telinga bagian dalam.

Indikasi

Obat yang diindikasikan untuk vertigo, dizziness, gangguan keseimbangan yang disebabkan karena gangguan sirkulasi darah atau sindrom meniere.

Dosis

Pemakaian untuk pasien dewasa 6-12mg/8-16mg 3 kali sehari atau 24mg 2 kali sehari. Dosis maksimal 48mg sehari. Dosis dapat ditingkatkan sesuai usia dan gangguan yang diderita.

Cara Pakai

6-12mg tiga kali sehari setelah makan atau 24mg dua kali sehari.

Interaksi Obat

Konsentrasi serum betahistine dapat meningkat jika digunakan bersama MAOI, misalnya selegiline. Penggunaan dengan antihistamine, seperti diphenhydramine, dapat menurunkan efek terapeutik. Betahistine juga dapat menurunkan efek bronkodilator dari beta-2 agonis, seperti salbutamol.

Baca Juga: Teknologi Sediaan Solid: Suppositoria

Efek Samping

Mual, muntah, atau gangguan saluran cerna, dan lain-lain dapat terjadi.

Nama Dagang

Vesitab, Sercol, Betaserc, Vercure, Histigo, Versillion, Merision, Vertex, Mertigo, Vertikaf, Noverty.

Bentuk Sediaan

Tablet 6mg, 24mg.

Golongan Obat

Penulis: Ahmad Ardiansyah (NIM: 21011003)
Mahasiswa Prodi  D3 Farmasi Poltekkes Hermina    

Daftar Pustaka

MIMS. Betahistine. 2021.

ISO Vol 52

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses