Pengaruh Manajemen Rantai Pasok untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif Perusahaan

Perusahaan
Ilustrasi: istockphoto

Abstrak

Manajemen rantai pasokan adalah sebuah sistem yang melibatkan proses produksi, pengiriman, penyimpanan, distribusi, dan penjualan produk dalam rangka memenuhi permintaan akan produk tersebut rantai pasokan di dalamnya termasuk seluruh proses dan kegiatan yang terlibat di dalam penyampaian produk tersebut sampai ke tangan pemakai konsumen.

Semua itu termasuk proses produksi pada manufaktur, sistem transportasi yang menggerakan produk dari manufaktur sampai ke outlet retail, gudang tempat penyimpanan produk tersebut, pusat distribusi tempat di mana pengiriman dalam lusin besar dibagi ke dalam lusin kecil untuk dikirim kembali ke toko-toko dan akhirnya sampai ke pengecer yang menjual produk tersebut.

Sebuah operasi yang efisien dari rantai pasokan tergantung lengkap dan akuratnya aliran data yang berhubungan dengan produk yang diminta dari pengecer sampai pelanggan.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Pengembangan Aplikasi Sistem Pencatatan Project dan Data Gudang oleh Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah manajemen rantai pasok berpengaruh terhadap keunggulan kompetitif perusahaan, dan mendeskripsikan hubungan antara praktik-praktik manajemen rantai pasokan, keunggulan kompetitif, dan kinerja rantai pasokan.

Hasil literature review menunjukkan bahwa manajemen rantai pasokan yang efektif berpotensi meningkatkan keunggulan kompetitif.

Terbukti dengan manajemen rantai pasokan yang terintegrasi mulai dari hubungan terhadap pemasok dan pelanggan manajemen rantai pasokan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan kompetitif. Jadi semakin baik penerapan manajemen rantai pasokan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif.

Manajemen rantai pasokan dengan menjaga hubungan yang baik terhadap pemasok akan memperkuat daya tawar-menawar dan memperoleh bahan produksi yang lebih murah dan dapat menghasilkan produk yang lebih murah dan kompetitif dibandingkan pesaing sehingga meningkatkan keunggulan kompetitifnya.

Kata Kunci: Rantai Pasok, Keunggulan Kompetitif, Proses Produksi.

Pendahuluan

Perkembangan ekonomi yang semakin pesat membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat, perubahan begitu cepat terjadi dimulai dari perdagangan globalisasi, kemajuan teknologi, dan stabilitas ekonomi politik dunia.

Perusahaan harus mampu menciptakan keunggulan kompetitif agar mampu menghasilkan nilai ekonomis bagi perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, oleh karena itu perusahaan perlu menerapkan manajemen rantai pasokan secara optimal.

Perusahaan akan menghasilkan kinerja yang baik dari pesaing karena manajemen rantai pasokan mampu meminimalisir keseluruhan biaya untuk melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen.

Manajemen rantai pasokan adalah seluruh pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam memenuhi pesanan dan permintaan konsumen.

Baca Juga: Dampak Penurunan Ekspor Perusahaan Gula Kelapa pada Era Pandemi Covid-19

Seluruh pihak yang terlibat tersebut tidak hanya terdiri dari produsen atau pemasok saja, tetapi juga melibatkan distributor, tempat penyimpanan, penjual maupun konsumen (Ilmiyati & Munawaroh, 2016).

Banyak penelitian sebelumnya yang telah mengkaji mengenai strategi organisasi atau perusahaan untuk terus mengembangkan dan meningkatkan daya saingnya agar dapat lebih kompetitif di persaingan pasar global.

Sebuah keunggulan kompetitif adalah kemampuan menyediakan dasar yang diperlukan dari suatu organisasi untuk membedakan dirinya dari para pesaingnya.

Keunggulan kompetitif dilihat dari bagaimana produk dapat memiliki harga yang bersaing, memberikan penawaran produk yang banyak dan beraneka ragam, dan memiliki ikatan yang baik dengan pelanggan (Nurdiant et al., 2017).

Penerapan dan praktik manajemen rantai pasok untuk penyediaan barang dan jasa inilah yang sangat diperlukan bagi perusahaan, dalam rangka meningkatkan daya saing industri yang akan memberikan dampak pada kinerja usaha.

Perusahaan perlu mempertimbangkan permasalahan rantai pasokan untuk memastikan bahwa rantai pasokan mendukung strategi perusahaan. Perlunya strategi perusahaan dalam pengembangan operasional perusahaan agar dapat bersaing dan tetap dapat memiliki posisi dalam pasar.

Penerapan strategi keunggulan bersaing di dalam perusahaan bertujuan agar organisasi dapat mempertahankan posisi bersaingnya terhadap pesaing (Calvin Ferdinan Sanjaya, 2016).

Rantai pasok merupakan aspek penting bagi sebuah perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Salah satu perusahaan yang berhasil menerapkan strategi ini adalah PT Santos Jaya Abadi yang menaungi merek kopi Kapal Api, yang terdapat konsistensi dalam menjaga kualitas sekaligus inovasi mutakhir hingga terus berlangsung tanpa henti di berbagai lini.

Salah satu rahasia kekuatan Kapal Api terletak pada komitmen perusahaan untuk menerapkan teknologi teranyar di bidangnya, hal ini akan berdampak pada konsistensi kualitas yang terus terjaga, bahkan perusahaan ini telah memiliki sistem e-commerce sendiri.

Baca Juga: Belajar Ilmu Dunia Kerja dan Kehidupan di PT Trimitra Rancang Bangun (Consultan123) melalui Program MBKM Magang Mandiri

Pengelola Kapal Api pun sadar bahwa competitor terus mengintai demi merebut tahta penguasa kopi di Indonesia.

Meningkatnya tingkat konsumsi kopi di Indonesia harus dibarengi dengan penerapan rantai pasok yang baik, karena rantai pasok memiliki peran dalam proses pemenuhan permintaan.

Kinerja rantai pasok yang baik ditentukan dari peran anggota rantai pasok yang terlibat, jika anggota rantai pasok belum maksimal dalam menjalankan perannya maka akan berdampak pada kinerja rantai pasok yang terjadi.

Hal yang penting dari sebuah rantai pasok yaitu terjaganya aliran produk, aliran informasi serta aliran keuangan (Syahputra et al., 2020).

Berdasarkan ringkasan masalah, sehingga penelitian bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana pengaruh manajemen rantai pasok untuk mencapai keungggulan kompetitif khususnya pada industri pasar kopi dengan menggunakan metode literature review.

Rumusan Masalah

  1. Apakah manajemen rantai pasok berpengaruh untuk mencapai keunggulan kompetitif perusahaan?
  2. Bagaimana rantai pasokan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan?
  3. Mengapa perusahaan harus mengimplementasikan rantai pasok untuk mencapai keunggulan kompetitif?

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui pengaruh manajemen rantai pasok dalam mencapai keunggulan kompetitif perusahaan.
  2. Untuk mengetahui strategi rantai pasokan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.
  3. Untuk mengetahui alasan mengapa perusahaan harus mengimplementasikan rantai pasok untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Baca Juga: PMMB FHCI Membuka Peluang Mahasiswa dalam Mendalami Dunia Kerja

Manfaat Penelitian

  1. Secara teoritis
    • Menambah referensi keilmuan terkini khususnya berkaitan dengan manajemen rantai pasok;
    • Dapat dijadikan titik ukur untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
  2. Secara Empiris
    • Memperluas pengetahuan pembaca mengenai manajemen rantai pasok;
    • Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat dan pelajar mengenai bagaimana penerapan manajemen rantai pasok untuk mencapai keunggulan kompetitif perusahaan.

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literature review dengan menganalisis dan memadukan penelitian-penelitian terdahulu untuk dijadikan acuan dan sumber materi. Tinjauan pustaka bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan yang belum teridentifikasi dan dimanfaatkan oleh peneliti sebelumnya pada subjek yang digunakan.

Literatur review yang merupakan metode secara sistematis, eksplisit, dan reprodusibel untuk melakukan identifikasi, evaluasi, dan sintesis terhadap karya-karya hasil penelitian dan hasil pemikiran yang sudah dihasilkan oleh para peneliti dan praktisi (Reichenbach et al., 2019).

Sumber pustaka yang digunakan dalam penyusunan skripsi dengan literature review ini melalui website Jurnal Nasional dan Internasional seperti Google Schoolar, PubMeds, Proquest, Wiley, Science Direct, Scopus, dan Elsevier.

Kajian Teori

1. Manajemen Rantai Pasok

Manajemen rantai pasokan adalah koordinasi dari keseluruhan kegiatan rantai pasokan, dimulai dari bahan baku dan diakhiri dengan pelanggan yang puas. Manajemen rantai pasokan mencakup pemasok, perusahaan manufaktur atau penyedia jasa, perusahaan distributor, grosir atau pengecer yang mengantarkan produk atau jasa ke konsumen akhir.

Baca Juga: Metode Tepat dalam Mengelola Persediaan Bahan Baku pada Industri Makanan dan Minuman

Pengelolaan manajemen rantai pasokan adalah seperangkat pendekatan untuk mengefisiensikan integrasi pemasok, produsen, gudang dan toko-toko, sehingga barang yang diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah waktu yang tepat, waktu yang tepat dan lokasi yang tepat untuk meminimasi biaya dan memberikan kepuasan layanan terhadap konsumen (Ilmiyati & Munawaroh, 2016).

Manajemen rantai pasokan adalah sebuah sistem yang melibatkan proses produksi, pengiriman, penyimpanan, distribusi, dan penjualan produk dalam rangka memenuhi permintaan akan produk tersebut rantai pasokan di dalamnya termasuk seluruh proses dan kegiatan yang terlibat di dalam penyampaian produk tersebut sampai ke tangan pemakai konsumen.

Semua itu termasuk proses produksi pada manufaktur, sistem transportasi yang menggerakan produk dari manufaktur sampai ke outlet retail, gudang tempat penyimpanan produk tersebut, pusat distribusi tempat di mana pengiriman dalam lusin besar dibagi kedalam lusin kecil untuk dikirim kembali ke toko-toko dan akhirnya sampai ke pengecer yang menjual produk tersebut (Wuwung, 2013).

2. Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk mengungguli kompetitornya pada tujuan kinerja perusahaan yang utama. Walaupun tujuan kinerja perusahaan pada umumnya adalah profitabilitas, namun bukan berarti profitabilitas ini adalah segalanya.

Artinya, sebuah perusahaan bisa saja menjaga tingkat profitabilitas pada level yang sekarang sudah dicapai (bukan level maksimal), untuk kepentingan kepuasan pelanggan, kesejahteraan pekerja, dan lain-lain (Rahman, 2004).

Sebuah perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan kompetitif apabila dapat menciptakan nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain dalam industrinya. Namun lebih lanjut dikatakan hal yang paling penting adalah menjaga keberlanjutan dari keunggulan kompetitif tersebut (Widyaningdyah & Aryani, 2013).

Baca Juga: Pembuatan Website Bernama SIPEDANG dalam Kegiatan Matching Fund UPN “Veteran” Jawa Timur Bersama CV. Raissa Beauty menggunakan Framework Laravel

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Peninjauan terhadap penelitian terdahulu diperlukan sebagai keperluan dalam penyusunan penelitian ini sehingga menghasilkan penelitian yang baik dan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Anatan (2010). Studi ini dilakukan untuk memberikan justifikasi empiris tentang kerangka kerja yang mengindentifikasi lima dimensi praktik-praktik manajemen yang meliputi manajemen kemitraan strategik pemasok, hubungan dengan konsumen, tingkat information sharing, kualitas information, postponement, dan mendeskripsikan hubungan antara praktik-praktik manajemen rantai pasokan, keunggulan kompetitif, dan kinerja rantai pasokan yang diukur dari tingkat reliabilitas, responsiveness, fleksibilitas, dan internal facing yang meliputi aset dan biaya. Hasil pengujian hipotesis pertama mendukung hipotesis yang diajukan yaitu bahwa praktik praktik manajemen rantai pasokan memiliki pengaruh signifikan terhadap pencapaian keunggulan kompetitif organisasi menunjukkan. Hasil studi ini mendukung teori yang berlaku dan hasil penelitian sebelumnya bahwa implementasi bermacam-macam praktik manajemen rantai pasokan seperti kemitraan pemasok strategik, pengembangan hubungan konsumen, information sharing, dan postponement mempengaruhi pencapaian keunggulan kompetitif dalam biaya, kualitas, ketergantungan, fleksibilitas, dan dimensi time-to markets.
  2. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Subagyono (2023). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh Manajemen Rantai Pasok Berkelanjutan terhadap Kinerja Organisasi yang Dimediasi Manajemen Hubungan Pelanggan dan Keunggulan Kompetitif pada Perusahaan Otomotif. Manajemen Rantai Pasok berkelanjutan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan kompetitif. Perusahaan yang menerapkan strategi Manajemen Rantai Pasok berkelanjutan mampu menciptakan keunggulan kompetitif, menghasilkan produk berkualitas, meningkatkan kinerja, memaksimalkan pendapatan, mengoptimalkan biaya, memberikan ketepatan proses, waktu layanan dan harga yang kompetitif. Perusahaan meyakini dengan meningkatkan kualitas manajemen rantai pasokan berkelanjutan mengambil bahan baku tidak merusak lingkungan maka semakin tinggi pemimpin harus melakukan inovasi dalam perusahaan.
  3. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Voicu et al., (2013). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengaruh Supply Chain Management terhadap kinerja industri pertahanan. persaingan bisnis yang semakin ketat, industri pertahanan sangat penting untuk meningkatkan kinerja strategisnya. Industri pertahanan harus dapat memanfaatkan beberapa kemungkinan untuk menjadi lebih kompetitif dan produktif sehingga dapat meningkatkan kinerja industri pertahanan. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa Supply Chain Management berpengaruh signifikan terhadap kinerja industri pertahanan industry pertahanan.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Adiba et al., (2021), hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik manajemen rantai pasok berpengaruh langsung dan positif terhadap keunggulan kompetitif produk obat tradisional dan rempah lokal Madura.
  5. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Mohanty et al., (2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah manajemen rantai pasok berpengaruh terhadap keunggulan kompetitif dan kinerja agroindustri obat tradisional dan rempah lokal Madura. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah keunggulan kompetitif berpengaruh terhadap kinerja agroindustri. Agroindustri tanaman obat dan rempah lokal di Madura dalam rangka dapat bertahan dalam persaingan bisnis harus terus meningkatkan kinerjanya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur manajemen rantai pasok sehingga dapat memiliki keunggulan kompetitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mendapatkan keunggulan bersaing guna meningkatkan kinerja bisnis adalah melihat tingginya tingkat manajemen rantai pasokan.

Baca Juga: Pengalaman Kerja Mahasiswa Akuntansi UMRI melalui Magang MBKM di Fox Hotel Pekanbaru

Data, Diskusi, dan Hasil/ Temuan

SCM adalah suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi, dan aliran kuantitas bahan.

Manufakturing dalam penerapan supply chain management (SCM), perusahaan-perusahaan diharuskan mampu memenuhi kepuasan pelanggan, mengembangkan produk tepat waktu, mengeluarkan biaya yang rendah dalam bidang persediaan dan penyerahan produk, mengelola industri secara cermat dan fleksibel (Sucahyowati, 2011).

Supply chain dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktivitas (dalam bentuk entitas/ fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir.

Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkut bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan perakitan, distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir (Sucahyowati, 2011).

Apabila SCM diterapkan maka dapat memberi manfaat antara lain:

  1. Kepuasan pelanggan. Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.
  2. Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen.
  3. Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
  4. Pemanfaatan aset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM.
  5. Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
  6. Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.

Baca Juga: Jasa Pengiriman Barang Terbaik dari Jakarta ke Makassar Pakai Klik Logistics

Sebuah rantai pasokan sederhana memiliki komponen-komponen yang disebut channel yang terdiri atas supplier, manufaktur, distribution center, wholesaler, dan retailer yang semuanya bekerja memenuhi konsumen akhir.

Sebuah rantai pasokan bisa saja melibatkan sejumlah industri manufaktur dalam suatu rantai hulu ke hilir, tetapi tidak selamanya merupakan rantai lurus. Dalam implementasi manajemen rantai pasokan, praktik-praktik manajemen rantai pasokan memainkan peranan yang penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

Praktik-praktik manajemen didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan dalam suatu organisasi untuk mencapai keefektifan manajemen rantai pasokan (Anatan, 2010).

Indikator manajemen rantai pasokan:

  1. Hubungan kemitraan strategik adalah hubungan jangka panjang perusahaan pada mitranya atau pemasok. Hubungan ini dilakukan dengan meningkatkan kualitas, pengembangan produk, perbaikan secara terus-menerus dan menyelesaikan masalah dengan melibatkan pemasok.
  2. Hubungan pelanggan adalah hubungan yang baik terhadap pelanggan yang direalisasikan dengan melayani complain pelanggan dengan baik, pengiriman barang yang tepat dan cepat, mengetahui keinginan pasar dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.
  3. Level of Information Sharing adalah berbagi informasi penting pada mitra perusahaan atau pemasok dapat berupa taktik strategi, kondisi pasar secara umum, dan informasi mengenai pelanggan.
  4. Level of Information Quality penting untuk mencapai keefektifan rantai pasokan, tetapi dampak information sharing akan dirasakan signifikan tergantung pada informasi yang dibagikan, kepada siapa informasi tersebut dibagikan, kapan dan bagaimana informasi tersebut dibagikan (Monezka et al., 2019).
  5. Postponement (Penundaan) didefinisikan sebagai praktik-praktik pembuatan, penyediaan, bahan, dan pengiriman dalam rantai pasokan yang memungkinkan perusahaan untuk lebih fleksibel dalam mengembangkan variasi produk yang berbeda untuk memenuhi perubahan kebutuhan konsumen dan membedakan suatu produk untuk memodifikasi fungsi permintaan (Beamon, 1998).

Baca Juga: Pelatihan Digital Marketing Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur dengan CV. Raissa Beauty dalam rangka program Matching Fund 2022

Keunggulan kompetitif merupakan kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai yang tidak dimiliki dan tidak dapat ditiru pesaing. Keunggulan kompetitif merupakan kemampuan perusahaan untuk menciptakan posisi yang unggul dibandingkan pesaingnya. Indikator keunggulan kompetitif diukur menggunakan:

  1. Harga, di mana perusahaan memberikan harga yang kompetitif atau lebih rendah dari pesaing.
  2. Kualitas merupakan hal utama dalam perusahaan untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Perusahaan menawarkan produk yang berkualitas agar pelanggan meningkat dan loyal.
  3. Delivery dependability saling ketergantungan antar partner dalam manajemen rantai pasokan akan menguatkan pengiriman produk dari hulu hingga hilir. Delivery dependability juga akan menyebabkan hubunngan jangka panjang kepada pemasok.
  4. Produk inovatif menjadi penentu keberhasilan dan kelangsungan suatu perusahaan. Perusahaan harus melakukan inovasi produk seiring dengan kebutuhan pelanggan dan menyediakan produk dengan keunggulan baru dibandingkan pesaing.
  5. Time to market adalah sejauh mana perusahaan mampu meluncurkan dan memperkenalkan produk baru yang lebih cepat dari pesaingnya dan megembangkan produk baru sehingga mampu merebut pangsa pasar telebih dahulu bahkan mampu memimpin pasar dan menghasilkan laba yang lebih tinggi.

Kesimpulan

Manajemen rantai pasokan merupakan seperangkat pendekatan untuk mengefisienkan integrasi supplier, manufaktur, gudang dan penyimpanan, sehingga barang diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, waktu yang tepat dengan tujuan mencapai biaya minimum dan memberikan kepuasan bagi pelanggan.

Manajemen rantai pasokan yang efektif berpotensi meningkatkan keunggulan kompetitif. Terbukti dengan manajemen rantai pasokan yang terintegrasi mulai dari hubungan terhadap pemasok dan pelanggan, penundaan, dan kualitas mampu mempertahankan dan memperkuat daya saingnya dalam memenangkan persaingan di pasar.

Manajemen rantai pasokan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan kompetitif. Jadi semakin baik penerapan manajemen rantai pasokan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif.

Baca Juga: Artificial Intelligence: Sebuah Inovasi yang Menguntungkan Atau Merugikan?

Manajemen rantai pasokan dengan menjaga hubungan yang baik terhadap pemasok akan memperkuat daya tawar-menawar dan memperoleh bahan produksi yang lebih murah dan dapat menghasilkan produk yang lebih murah dan kompetitif dibandingkan pesaing sehingga meningkatkan keunggulan kompetitifnya.

Penulis
1. Natasya Eka Aprilia (B100210333)
2. Firli Dwi Kusuma Putri (B100210355)
Mahasiswa Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta

Editor: Ika Ayuni Lestari     

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Daftar Pustaka

Adiba, E. M., Suaibah, L., & Ramadhan, F. (2021). Pengaruh Praktik Manajemen Rantai Pasok terhadap Keunggulan Kompetitif dan Kinerja Agroindustri Obat Tradisional dan Rempah Lokal Madura. Jurnal Ilmu Manajemen, 9(4), 1529–1536. https://doi.org/10.26740/jim.v9n4.p1529-1536

Anatan, L. (2010). Pengaruh Implementasi Praktik-Praktik Manajemen Rantai Pasokan terhadap Kinerja Rantai Pasok dan Keunggulan Kompetitif Effect of Supply Chain Management Practices on Supply Chain Performance and Competitive Advantage. 106 Karisma, 4(2), 106–117.

Beamon. (1998). Peningkatan Efektivitas Dan Efisiensi Manajemen Rantai Pasok Agroindustri Buah: Tinjauan Literatur Dan Riset Selanjutnya. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 30(3), 338–354. https://doi.org/10.24961/j.tek.ind.pert.2020.30.3.338

Calvin Ferdinan Sanjaya, P. A. K. (2016). Praktik Manajemen Rantai Pasok Terhadap Keunggulan Bersaing Pada Minimarket. September, 20–22.

i Nurdiant, A. R., Prastawa, H., & Budiawan, W. (2017). Analisa Pengaruh Praktek Manajemen Rantai Pasok Terhadap Keunggulan Kompetitif Dan Kinerja Organisasi Pada Umkm Handycraft Dan Tas Di Semarang. Industrial Engineering Online Journal, 6(2).

Ilmiyati, A., & Munawaroh, M. (2016). Pengaruh Manajemen Rantai Pasokan Terhadap Keunggulan Kompetitif Dan Kinerja Operasional. Jurnal Manajemen Bisnis, 7(2), 226–251.

Mohanty et al., 2005. (2016). View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk. PENGARUH PENGGUNAAN PASTA LABU KUNING (Cucurbita Moschata) UNTUK SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG ANGKAK DALAM PEMBUATAN MIE KERING, 15(1), 165–175. https://core.ac.uk/download/pdf/196255896.pdf

Monezka, A. D., Ekowati, T., & Mukson. (2019). Analisis Rantai Pasok (Supply Chain) Kedelai di UD Adem Ayem Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Jurnal Pendidikan Bisnis Dan Ekonomi, 4(2), 1–10. https://jurnal.uns.ac.id/bise/article/download/22826/18374

Rahman, A. (2004). Implementasi Corporate Social Responsibility sebagai Keunggulan Kompetitif Perusahaan. Sinergi, 6(2), 37–46. https://doi.org/10.20885/sinergi.vol6.iss2.art4

Reichenbach, A., Bringmann, A., Reader, E. E., Pournaras, C. J., Rungger-Brändle, E., Riva, C. E., Hardarson, S. H., Stefansson, E., Yard, W. N., Newman, E. A., & Holmes, D. (2019). No Title. Progress in Retinal and Eye Research, 561(3), S2–S3.

Subagyono, K. (2023). Pengaruh manajemen rantai pasok berkelanjutan terhadap kinerja organisasi yang dimediasi manajemen hubungan pelanggan dan keunggulan kompetitif pada perusahaan otomotif. 3(2).

Sucahyowati, H. (2011). Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management). Majalah Ilmiah Gema Maritim, 13(1), 20–28. https://doi.org/10.37612/gema-maritim.v13i1.19

Syahputra, A. N., Pujianto, T., & Ardiansah, I. (2020). Analisis dan Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Kopi di PT Sinar Mayang Lestari. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 4(1), 58–67. https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2020.004.01.6

Voicu, B., Şerban, M., Tudor, E., & Deliu, A. (2013). Acquiescence effects in measuring attitudes towards immigrants: The case of Romania. Calitatea Vietii, 2013(3), 311–340.

Widyaningdyah, A. U., & Aryani, Y. A. (2013). Intellectual Capital dan Keunggulan Kompetitif (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur versi Jakarta Stock Industrial Classification-JASICA). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 15(1), 1–14. https://doi.org/10.9744/jak.15.1.1-14

Wuwung, S. C. (2013). ISSN 2303-1174 Stevany C. Wuwung, Manajemen Rantai Pasokan.. 1(3), 230–238.

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI