Kesadaran sosial merupakan kemampuan untuk memahami dan menghargai perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, serta kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dari latar belakang yang berbeda dan lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik yang hidup maupun tidak hidup.
Kesadaran sosial dan lingkungan di Indonesia masih rendah, sehingga lingkungan dan kesehatan masyarakat terdampak. Kondisi lingkungan Indonesia menghadapi berbagai masalah lingkungan, seperti pemanasan global, pencemaran laut, deforestasi hutan, dan polusi udara.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan, menyebabkan limbah rumah tangga mencemari lingkungan. Polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan, asap industri, dan pembakaran sampah dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Kondisi kesadaran sosial masyarakat Indonesia masih kurang peduli terhadap kebersihan dan kesehatan. Masih banyak masyarakat yang belum memiliki kebiasaan higienitas yang baik, seperti sikat gigi dan cuci tangan dan generasi muda cenderung lebih fokus pada pencarian kesenangan instan, dan gaya hidup berlebihan dari pada pelestarian alam.
Keadaan ini mendorong mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas untuk berperan dalam mengembangkan kesadaran sosial dan lingkungan pada anak sekolah dasar khususnya pada anak yang tinggal di Panti Asuhan Yayasan ST. Lucky Filippini Medan, yang dilakukan pada tanggal 23 Januari 2025 berlokasi di Jln. Flamboyan V No.9 Tanjung Selamat Medan.
Baca juga:Â Sosialisasi dan Edukasi Lingkungan: Upaya Mahasiswa PMM dalam Meningkatkan Kesadaran di Sumber Umbulan
Anak-anak SD merupakan generasi penerus yang akan menghadapi tantangan lingkungan di masa depan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran lingkungan pada anak-anak SD. Dan mereka dapat berperan sebagai agen perubahan yang positif dalam meningkatkan kesadaran anak tentang isu-isu sosial dan lingkungan.
Mahasiswa dapat berperan dalam mengembangkan kesadaran sosial pada anak sekolah dasar dengan cara:
1. Mengajar tentang Isu-isu Sosial:
Mahasiswa dapat mengajar tentang isu-isu sosial, seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan diskriminasi, untuk meningkatkan kesadaran anak tentang isu-isu sosial.
2. Mengadakan Diskusi:
Mahasiswa dapat mengadakan diskusi tentang isu-isu sosial, seperti peran wanita dalam masyarakat, hak-hak anak, dan hak-hak minoritas, untuk meningkatkan kesadaran anak tentang isu-isu sosial.
3. Mengembangkan Program Sosial:
Mahasiswa dapat mengembangkan program sosial, seperti program bantuan untuk anak-anak yatim, program pendidikan untuk masyarakat, dan program kesehatan untuk masyarakat, untuk meningkatkan kesadaran anak tentang isu-isu sosial.
Mahasiswa dapat berperan dalam mengembangkan kesadaran lingkungan pada anak sekolah dasar dengan cara:
1. Mengajar tentang Isu-isu Lingkungan:
Mahasiswa dapat mengajar tentang isu-isu lingkungan, seperti perubahan iklim, polusi udara, dan polusi air, untuk meningkatkan kesadaran anak tentang isu-isu lingkungan.
2. Mengadakan Kegiatan Lingkungan:
Mahasiswa dapat mengadakan kegiatan lingkungan, seperti penanaman pohon, pengelolaan sampah, dan konservasi, untuk meningkatkan kesadaran anak tentang isu-isu lingkungan.
3. Mengembangkan Program Lingkungan:
Mahasiswa dapat mengembangkan program lingkungan, seperti program pengelolaan energi, program pengelolaan air, dan program konservasi, untuk meningkatkan kesadaran anak tentang isu-isu lingkungan.
Peran mahasiswa dalam mengembangkan kesadaran sosial dan lingkungan yaitu sebagai:
1. Agen Perubahan:
Mahasiswa dapat berperan sebagai agen perubahan yang positif dalam meningkatkan kesadaran anak tentang isu-isu sosial dan lingkungan.
2. Pendidik:
Mahasiswa dapat berperan sebagai pendidik, dengan cara mengajar dan mendidik anak tentang isu-isu sosial dan lingkungan.
3. Aktivis:
Mahasiswa dapat berperan sebagai aktivis, dengan cara mengadakan kampanye dan demonstrasi untuk meningkatkan kesadaran anak tentang isu-isu sosial dan lingkungan.
Mahasiswa dapat berperan aktif dalam mengembangkan kesadaran sosial dan lingkungan di sekolah dasar dengan mengadakan program edukasi, seperti seminar dan lain-lainnya, yang melibatkan siswa. Selain itu, mahasiswa bisa menginisiasi kegiatan bersih-bersih lingkungan dan kampanye pengurangan sampah untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini.
Sebagai mahasiswa kita harus menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga bisa mengajak teman-teman untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Mahasiswa juga dapat memberikan inspirasi kepada siswa untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka, dan mendorong siswa untuk berpikir kritis tentang isu-isu sosial dan lingkungan yang ada. Dan di era digital seperti sekarang, mahasiswa dapat memanfaatkan platform media sosial untuk menyebarkan informasi dan kesadaran tentang isu-isu sosial dan lingkungan.
Penulis:
- Sepia Tumanggor
- Fitri Hannayani Simatupang
- Elly Saprida Saragih
- Kristin Monika Berbi Sirait
- Hervina Juliyani
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Katolik Santo Thomas Medan
Dosen Pengampu: Polintan Rehulina Sembiring, S.Pd.,M.Pd.
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News