Perjalanan Menuju Sarjana

Sarjana
Ilustrasi Perjalanan Menuju Sarjana (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Nama saya Saepul dan biasa dipanggil Epul atau teman dekat saya sering memanggil dengan panggilan ‘tufle’.

Saya lahir tanggal 20 Mei 1992 di Cianjur. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara dan memiliki dua adik perempuan yang usianya sekitar 10 tahun lebih muda dari saya. Kemudian ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga, sedangkan ayah saya adalah seorang buruh serabutan.

Melalui nama saya yang diambil dari kata “Saef”, orang tua saya mengharapkan saya menjadi pemimpin yang baik di kemudian hari. Saya mulai masuk Taman Kanak-Kanak (TK) saat berusia 6 tahun.

Setelah itu, pada usia 7 tahun, saya melanjutkan ke sekolah di sebuah SD yang tidak jauh dari kampung halaman saya, yaitu SDN jati negara.

Bacaan Lainnya

Sejak sekolah, saya selalu berusaha mencari sesuatu yang baru, karena lingkungan sekolah tidak jauh dari rumah.

Setelah lulus SD, saya mendaftar ke pondok pesantren albarkah dan di situ sudah ada Pendidikan formal MI, MTS, dan Madrasah Aliyah, melalui jalur ujian nasional.

Pada tingkat ini, saya mencoba untuk memperoleh keterampilan non-akademik dengan berpartisipasi dalam kegiatan Pramuka dan mengambil pelajaran renang di luar kegiatan sekolah. Ketika saya masih siswa sekolah menengah pertama, saya berada di peringkat ke satu lomba pidato.

Madrasah Aliyah Albarkah, salah satu MA swasta di Kp. Rancakeuyeup Desa Sukajaya, Kecamatan Tanggeung. Kabupaten Cianjur, adalah tempat saya bersekolah setelah lulus dari MTs. Ini adalah waktu yang menyenangkan sebagai seorang remaja.

Saya mengalami perubahan sikap dan, tentu saja, perubahan teknologi pada saat itu mempengaruhi saya. Saat awal MA, game online menjadi populer.

Saya yang ikut bermain game online mengalami penurunan kemampuan belajar di awal kelas 10. Tapi saya segera menyadarinya dan mulai merencanakan masa depan.

Di masa penerimaan siswa baru, saya mencoba mengikuti bidikmisi /Beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi namun gagal setelah itu saya mendaftar ke salah satu sekolah tinggi TNU, Namun setelah beberapa semester kuliah berjalan kuliah saya berhenti dengan alas an tertentu.

Selang beberapa tahun saya mencoba kuliah lagi di STAI Al Azhari, saya pun ikut kegiatan perkuliahan di STAI.

Baru saja saya kuliah 2 semester saya sudah berhenti lagi kuliah dengan alas an pada saat kuliah di STAI saya berangkat dari Pondokk yang ada di tanggeung terlalu jauh dan memakan biaya yang mahal. Dan apa yang saya impikan. Terlepas dari rasa kecewa, saya tidak ingin sedih terlalu lama.

Saya langsung mencoba mendaftar di Universitas Suryakancana dengan mengambil PBSI. Saya bangga telah diterima di sana. Tentu saja, kali ini saya harus memulai dari awal dengan serius. Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mencapai tujuan saya.

Sekian, perkenalan diri dan sedikit kisah tentang saya. Terima kasih.

Penulis: Saepul
Mahasiswa PBSI, Universitas Suryakancana Cianjur

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses