Perubahan Budaya Sosial dalam Permainan Anak-Anak Zaman Dulu Vs Zaman Sekarang

Perubahan Budaya Sosial

Menurut W.Kornblum dalam bukunya Sociologi In Canging World, dalam perubahan sosial budaya yang dialami suatu masyarakat akan berlangsung secara bertahap dalam jangka waktu lama. Maka itu, contoh perubahan budaya juga bisa dilihat di kehidupan sehari-hari seperti permainan anak-anak pada zaman dulu sudah mulai tergeser akibat proses modernisasi yang selama ini ada di kehidupan sehari-hari. Perubahan sosial ini sangat terlihat dari berubahnya permainan yang digemari anak-anak. Jika zaman dahulu anak-anak sering bermain petak umpet, lompat tali, kelereng, layangan, gobak sodor dan permainan lain bersama teman-temanya, lain halnya pada saat ini hal itu merupakan barang yang bisa di bilang sangat langka. Kini anak-anak lebih gemar bermain Game Online seperti Mobile Legends, PUBG, Game Console dan Play Station.

Baca Juga: Dari Sportif Hingga Meningkatkan Konsentrasi: Sisi Lain Bermain Game Online

Game Online

Perkembangan teknologi informasi saat ini sangat pesat sekali dan tidak dapat dipungkiri bahwa banyak dampak positif dan negatif yang ditimbulkan secara langsung maupun tidak langsung kepada pengguna aktif yang memainkan Game Online tersebut.

Bacaan Lainnya

Pengertian dari GameOnline sendiri berasal dari bahas inggris yaitu Game yang berarti permainan dan Online dari kata On dan Line dimana On yang artinya hidup dan Line artinya saluran, sehingga Online sendiri mempunyai arti sebagai saluran yang mempunyai sambungan. Jadi secara garis besar Game Online bisa kita artikan merupakan suatu permainan yang dapat dilakukan melalui saluran atau sambungan yang menggunakan sinyal atau jaringan internet.

Dampak Negatif Game Online

Dibalik asyiknya bermain Game Online ada dampak negatif yang ditimbulkan seperti, kesehatan yang dapat menurunkan imun tubuh karena terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain game sehingga mengakibatkan kurangnya tidur dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar serta yang lebih buruk lagi bisa terserang penyakit seperti rabun mata, stroke, penyakit jantung ataupun hipertensi, serta yang lebih parahnya lagi kurang bersosialisasi terhadap masyarakat. Sangat bertolak belakang sekali dengan permainan pada zaman dahulu, pada zaman dahulu anak-anak bermain dengan permainan tradisional yang sangat menyenangkan dan tidak ada kecemburuan sosial yang ditimbulkan, sebab semua anak-anak pada zaman dahulu bebas untuk bermain dalam artian bebas semuanya bisa ikut bermain tanpa membatasi jumlah anggota yang bermain.

Baca Juga: Pengaruh Game terhadap Anak Usia Dini

Dampak Positif Game Online

Asumsi pribadi saya sendiri, perkembangan teknologi komunikasi saat ini sangatlah membantu kita karena segala sesuatu sudah dimudahkan atau serba instan. Kemudian saya sangat menyayangkan sekali atas bergesernya sosial budaya dalam bentuk permainan anak-anak, karena tidak semua anak-anak dapat bermain Game Online jangankan untuk bermain Game Online, untuk membeli smartphone saja orang tuanya tidak sanggup. Jadi anak-anak yang tidak dapat bermain Game Online hanya bisa melihat keseruan temannya bermain Game Online tersebut tanpa dapat ia rasakan, dan hal ini tidak bisa kita pungkiri bahwa globalisasi dan moderenisasi dapat menggeser sedikit banyaknya hal-hal yang sering anak-anak lakukan pada zaman dahulu. Sebenarnya bukan hanya Game Online yang menggeser perubahan sosial di kehidupan sehari-hari contohnya seperti berpakaian atau berpenampilan, sikap, bahasa.

Baca Juga: Pengaruh Game Online Terhadap Kehidupan Sosial Remaja

Maksud dari tulisan saya di sini saya tidak menyalahkan berbagai pihak, tetapi sangat menyayangi terhadap apa yang telah terjadi pada saat sekarang ini, sangat menyayangi sikap acuh tak acuh kita sendiri, sikap egois kita sendiri. Jadi bijaklah dalam memilih segala sesuatu, karena kita sekarang sudah hidup di era modernisasi dan globalisasi serta jangan menyalahkan apa yang sudah terjadi tetapi di benahilah dan koreksilah apa yang sudah terjadi, dan semoga ke depannya peran orang tua kepada anaknya ditingkatkan lagi, sangat disayangkan sekali jika anak-anak kehilangan masa kecilnya.

Mona
Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI