Pendahuluan
Prokrastinasi akademik merupakan fenomena yang banyak terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa, di mana seseorang menunda penyelesaian tugas-tugas akademik hingga mendekati tenggat waktu. Meskipun mengetahui dampak negatif dari perilaku tersebut, banyak individu yang tetap memilih untuk menunda.
Prokrastinasi ini dapat memengaruhi pencapaian akademik serta kondisi mental dan fisik pelakunya. Oleh karena itu, memahami penyebab, dampak, dan cara mengatasi prokrastinasi akademik sangat penting bagi pelajar.
Penyebab Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi akademik terjadi karena berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi rendahnya motivasi, kurangnya kemampuan manajemen waktu, serta rasa takut akan kegagalan.
Individu yang merasa kurang percaya diri terhadap kemampuannya lebih cenderung menunda tugas karena khawatir hasilnya tidak sesuai harapan. Selain itu, faktor kelelahan mental dan fisik juga dapat memengaruhi kebiasaan menunda pekerjaan.
Di sisi lain, faktor eksternal meliputi lingkungan belajar yang tidak kondusif, beban akademik yang berat, serta pengaruh teknologi seperti media sosial. Lingkungan yang penuh gangguan dapat mempersulit individu untuk fokus pada tugas akademik. Selain itu, tekanan dari sistem pendidikan yang kompetitif juga dapat meningkatkan stres, yang pada akhirnya memicu prokrastinasi.
Dampak Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi akademik memiliki dampak yang signifikan pada prestasi akademik dan kesehatan mental. Dalam jangka pendek, kebiasaan menunda dapat menyebabkan kualitas tugas yang rendah karena kurangnya waktu untuk mempersiapkan diri. Individu yang sering menunda tugas juga berisiko mengalami stres yang tinggi, terutama jika waktu pengerjaan semakin sempit.
Dalam jangka panjang, prokrastinasi dapat memengaruhi kesehatan mental, meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan gangguan tidur. Prokrastinasi juga berdampak pada reputasi akademik seseorang, yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan prospek karir di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk segera mengatasi perilaku ini agar tidak berdampak buruk pada kehidupan mereka.
Strategi Mengatasi Prokrastinasi Akademik
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi prokrastinasi akademik. Pertama, menyusun jadwal dan daftar tugas yang jelas. Dengan memiliki jadwal yang terstruktur, individu dapat mengatur waktu secara lebih efektif dan memprioritaskan tugas-tugas penting.
Kedua, menerapkan teknik manajemen waktu seperti teknik Pomodoro, yang membagi waktu kerja menjadi interval fokus dengan jeda istirahat. Teknik ini dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi rasa lelah. Ketiga, mengurangi gangguan dari lingkungan sekitar, seperti menonaktifkan notifikasi media sosial saat belajar. Keempat, memberikan reward pada diri sendiri setiap kali berhasil menyelesaikan tugas sesuai target.
Motivasi dan Disiplin Diri
Motivasi yang kuat sangat penting dalam mengatasi prokrastinasi akademik. Pelajar perlu menemukan alasan yang kuat mengapa mereka harus menyelesaikan tugas tepat waktu, seperti pencapaian prestasi atau penghargaan diri. Selain itu, disiplin diri juga perlu dibangun agar individu dapat konsisten dalam menjalankan tugasnya.
Mengatur tujuan jangka pendek dan jangka panjang juga dapat memotivasi pelajar untuk menyelesaikan tugas. Sebagai contoh, membagi tugas besar menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dapat membuat pekerjaan terasa lebih mudah dan terorganisir.
Baca juga: Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Perilaku Prokrastinasi Akademik
Perspektif Islam tentang Prokrastinasi Akademik
Dalam Islam, prokrastinasi dianggap sebagai perilaku yang tidak dianjurkan. Islam mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik, karena waktu adalah salah satu nikmat Allah yang paling berharga. Dalam Surah Al-Asr, Allah berfirman:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, dan saling menasihati untuk kebenaran serta kesabaran.” (QS. Al-Asr: 1-3)
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Gunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa hidupmu sebelum datang kematianmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, dan waktu kaya sebelum waktu miskinmu.” (HR. Al-Hakim)
Ajaran ini menunjukkan bahwa menunda pekerjaan adalah bentuk kelalaian dalam memanfaatkan waktu yang seharusnya diisi dengan hal-hal produktif dan bermanfaat.
Dampak Positif Mengatasi Prokrastinasi
Mengatasi prokrastinasi akademik dapat membawa banyak manfaat positif bagi pelajar. Dengan menyelesaikan tugas tepat waktu, pelajar dapat mengurangi stres dan meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu, prestasi akademik yang lebih baik juga dapat membuka peluang yang lebih besar di masa depan.
Pelajar yang mampu mengelola waktu dengan baik juga akan memiliki keseimbangan yang lebih baik antara kehidupan akademik dan pribadi. Mereka dapat menikmati waktu luang tanpa merasa terbebani oleh tugas yang menumpuk.
Simpulan
Prokrastinasi akademik adalah masalah yang umum terjadi di kalangan pelajar, namun dapat diatasi dengan strategi yang tepat. Pemahaman tentang penyebab dan dampaknya, serta penerapan manajemen waktu yang baik, sangat penting untuk mengurangi kebiasaan menunda.
Dalam perspektif Islam, mengelola waktu dengan baik adalah bagian dari ketaatan kepada Allah dan bentuk tanggung jawab sebagai individu yang beriman. Dengan menghindari prokrastinasi, pelajar dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Penulis: Aila Amelia Alpi
Mahasiswi Psikologi Islam, Institut Agama Islam Negeri Langsa
Referensi:
- Steel, P. (2007). “The Nature of Procrastination: A Meta-Analytic and Theoretical Review of Quintessential Self-Regulatory Failure.” Psychological Bulletin. https://doi.org/10.1037/0033-2909.133.1.65
- Schraw, G., Wadkins, T., & Olafson, L. (2007). “Doing the Things We Do: A Grounded Theory of Academic Procrastination.” Journal of Educational Psychology. https://doi.org/10.1037/0022-0663.99.1.12
- Solomon, L. J., & Rothblum, E. D. (1984). “Academic Procrastination: Frequency and Cognitive-Behavioral Correlates.” Journal of Counseling Psychology. https://doi.org/10.1037/0022-0167.31.4.503
- Ferrari, J. R., & Díaz-Morales, J. F. (2014). “Procrastination: Different Time Orientations Reflect Different Motives.” Journal of Research in Personality. https://doi.org/10.1016/j.jrp.2014.06.006
- Sirois, F. M., & Pychyl, T. A. (2013). “Procrastination and the Priority of Short-Term Mood Regulation: Consequences for Future Self.” Social and Personality Psychology Compass. https://doi.org/10.1111/spc3.12040
- Tuckman, B. W. (1991). “The Development and Concurrent Validity of the Procrastination Scale.” Educational and Psychological Measurement. https://doi.org/10.1177/0013164491511009
- Klassen, R. M., et al. (2008). “Academic Procrastination in Cross-Cultural Context.” Journal of Educational Psychology. https://doi.org/10.1037/a0015833
- Van Eerde, W. (2003). “A Meta-Analytically Derived Nomological Network of Procrastination.” Personality and Individual Differences. https://doi.org/10.1016/S0191-8869(02)00158-3
- Rozental, A., & Carlbring, P. (2014). “Internet-Based Cognitive Behavior Therapy for Procrastination.” Journal of Consulting and Clinical Psychology. https://doi.org/10.1037/a0036217
- Lay, C. H. (1986). “At Last, My Research Article on Procrastination.” Journal of Research in Personality. https://doi.org/10.1016/0092-6566(86)90127-3
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News