Reproduksi Remaja dalam Islam

Manusia dicitakan Allah subhabahu wa ta’ala sebagai makluk yang paling sempurna dan memiliki derajat yang paling mulia. Hal ini dibuktikan hanya manusia yang memiliki kemampuan untuk menjadikan dunia ini memiliki kebudayaan. Dari segi fisik dan reproduksi manusia dengan binatang tidak berbeda, sedangkan yang membedakan manusia dengan binatang adalah akal fikiran, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra’: 70.

Manusia yang secara fisik tidak banyak berbeda dengan binatang, namun secara kualitas telah diangkat oleh Allah derajatnya sehingga menjadi makhluk yang paling mulia bahkan diangkat pula sebagai kholifah (pemimpin) dimuka bumi tentu seharusnya memiliki akhlak dan perilaku yang terpuji dan mulia pula.

Reproduksi berarti pengembangbiakan. Sedangkan dalam istilah syar’i reproduksi adalah proses melanjutkan keturunan pada makhluk hidup. Manusia memiliki derajat yang paling mulia bila dibandingkan dengan makhluk lainnya, dengan demikian urusan yang terkait dengan proses reproduksi manusia harus selaras dan sesuai dengan derajat kemuliaan tersebut. Dalam ajaran Islam reproduksi manusia harus dimulai dari upacara sakaral dan sah menurut agama Islam yakni melalui pernikahan. Tanpa pernikahan yang syah pasti akan menimbulkan madarat dan dilaknat Allah SWT.

Bacaan Lainnya

Perkembangbiakan manusia dimuka bumi adalah merupakan salah satu fitrah kejadian manusia itu sendiri yang dianugerahkan Allah Subhanahu wa ta’ala kepada manusia, dan untuk mewujudkan itu pada diri manusia disamping ada perkembangan psikis untuk saling tertarik antara laki-laki dan perempuan, Allah juga menciptakan kelengkapan phisik yang berupa alat-alat reproduksi yang menyatu dalam kejadian fisik tersebut. Oleh karena itu  harus disadari  betul bahwa alat-alat reproduksi baik laki-laki maupun perempuan adalah titipan Allah kepada manusia, dan penggunaannya harus berdasarkan kesucian amanah Allah dan berdasarkan kepada keagungan dan kemuliaan derajat kedudukan manusia.

Pada usia remaja, mereka dalam masa peralihan, sehinmgga mudah terbawa arus. Remaja dan teman-temannya dapat saling mempengaruhi apalagi dalam hal mencoba sesuatu yang baru dan ingin mereka ketahui. Remaja perlu mengenal perilaku-perilaku seksual yang menyimpang agar mereka terhindar dari perilaku tersebut. Dari perilaku seks yang menyimpang akan menimbulkan resiko tinggi bagi pelakunya, yakni akan timbul berbagai macam penyakit menular seksual (PMS) diantaranya:

  1. Kencing nanah atau gonorrhoea atau GO
  2. Sifilis atau raja singa.
  3. Jengger ayam atau kondiloma
  4. Herpes genitalis
  5. Jamur / kandida.
  6. HIV/AIDS.

Dari sekian banyak penyakit menular seksual yang paling berbahaya dan penyebarannya keseluruh dunia dengan cepat bagaikan gunung es adalah Aids dan merupakan tahap akhir dari terinfeksinya seseorang oleh virus HIV. HIV ini bisa ditularkan bila terjadi kontak langsung dengan darah ataupun cairan tubuh, virus HIV hanya dapat menulari tubuh orang sehat dengan cara-cara tertentu,yaitu;

  1. Hubungan seksual.
  2. Kontak langsung dengan darah/produk darah/ jarum suntik.
  3. Secara vertikal dari ibu hamil pengidap virus HIV kepada bayinya, baik selama hamil, saat melahirhan ataupun setelah melahirkan (ketika menyusui).

Islam secara tegas melarang hubungan seksual diluar nikah, karena itu secara moral penderita HIV/AIDS yang melalui perzinaan jelas sebagai akses dari kelalaiannya atas rambu-rambu  (syare’at Islam). Walaupun demikian umat Islam tidak boleh tinggal diam melihat kondisi seperti ini, misi rohmatallil’aalamin yang diemban Islam, dan umat Islam harus mengambil bagian dalam setiap problem yang dihadapi dunia. Kemaslahatan Islam tidak hanya bersifat lokal namun semua manusia bahkan jagat raya seisinya harus turut pula merasakannya.

Mashuda Salahuddin Ridwan
Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya

Baca juga:
Hikmah dalam Berdakwah bagi Remaja Muslim dari Surah ‘Abasa
Perspektif Ghibah di Kalangan Remaja
Kerjasama antara KKN Unnes dan BNN Temanggung dalam Mencegah Perluasan Pengguna Narkoba di Kalangan Remaja

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI