Resume Buku: Kompilasi Penelitian Berbasis Filsafat Ilmu Pendidikan Islam

Kompilasi Penelitian Berbasis Filsafat Ilmu Pendidikan Islam
Resume Buku: Kompilasi Penelitian Berbasis Filsafat Ilmu Pendidikan Islam.

Identitas Buku

Penulis : Syaiful Anam, M.Pd., Budiman, M.A., Jumadi, M.Pd., Andik Roni Irawan, M.Psi. M., Nurhadi, M.Pd.I., Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag., Dr. Triyo Supriyanto, M.Ag.
No. ISBN : 978-623-329-268-9
Penerbit : Literasi Nusantara
Tahun Terbit : 2021
Teks Bahasa : Bahasa Indonesia
Jumlah Halaman : 106 Halaman

Buku Penelitian Berbasis Filsafat Ilmu Pendidikan Islam merupakan kompilasi kajian ilmiah yang hadir sebagai kontribusi penting dalam pengembangan wacana filsafat ilmu, khususnya dalam konteks pendidikan Islam.

Melalui pendekatan filsafat, para penulis berusaha membedah berbagai persoalan mendasar dalam dunia pendidikan Islam, mulai dari aspek ontologis, epistemologis, hingga aksiologis.

Buku ini tidak hanya menyoroti landasan teoritis pendidikan Islam, tetapi juga menawarkan refleksi kritis atas praktik pendidikan yang berlangsung, serta arah pembaruannya di masa depan.

Dengan menggabungkan antara kerangka filsafat ilmu dan realitas pendidikan Islam, buku ini menjadi rujukan penting bagi para akademisi, mahasiswa, dan praktisi yang ingin memahami pendidikan Islam secara lebih mendalam dan menyeluruh.

Bacaan Lainnya

Bab I Implementasi Model Karantina Tahfidz (Studi Analisis Santri Baru di Asrama Tahfidz Yogyakarta)

Bab pertama dalam buku ini membahas tentang implementasi model karantina tahfidz yang diterapkan di Ma’had Tahfizul Qur’an Markaz Syaikh Ibnu Baz Yogyakarta yang berdiri pada tahun 2000.

Fokus utama penelitian ini adalah untuk menggali dan menganalisis secara mendalam pengalaman para santri baru dalam mengikuti program tahfidz yang berlangsung dalam sistem karantina tersebut. 

Dalam prosesnya, penulis menyoroti berbagai dinamika yang dihadapi oleh para santri, baik dari segi tantangan-tantangan psikologis, sosial, maupun akademik yang mereka alami, serta manfaat-manfaat yang berhasil mereka rasakan, seperti peningkatan fokus, kedisiplinan, dan motivasi spiritual.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang menyeluruh mengenai sejauh mana efektivitas model karantina ini dalam mendukung serta mempercepat proses penghafalan Al-Qur’an.

Bab II Penguatan Filsafat Ilmu melalui Nilai-Nilai Universal Perspektif Al-Qur’an

Bab kedua mengkaji penguatan filsafat ilmu melalui nilai-nilai universal yang terkandung dalam Al-Qur’an. Penulis menyoroti bagaimana nilai-nilai seperti keadilan, kebenaran, dan kebijaksanaan dapat menjadi dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam praktik pendidikan ilmiah.

Baca Juga: Resensi Buku The Alpha Girl’s Guide Karya Henry Manampiring

Bab III Metode Pendidikan Akhlak dan Karantina di Madrasah Aliyah Berbasis Pesantren Yogyakarta

Program yang diunggulkan pada Madrasah Aliyah Islamic centre Bin Baz (MA ICBB) berbasis pesantren ini adalah; akhlak, bahasa, aqidah, tahfidz dan akademik atau bisa disingkat menjadi ABATA.

Di antara program tersebut yang paling diunggulkan adalah akhlak, apabila nilai pembelajaran peserta didik baik namun akhlaknya buruk maka anak tersebut tidak akan naik kelas dan apabila anak tersebut mendapatkan nilai buruk namun memiliki akhlak yang baik maka peserta didik akan diluluskan, karena tujuan utama dari madrasah ini yang lebih diutamakan adalah akhlak.

Keberhasilan pembelajaran akhlak tidak hanya dilihat dari segi nilai akademik, tetapi juga dari segi perilaku, mulai dari mengamalkannya, dan mengajak orang lain untuk berbuat baik, serta dapat menjadi contoh dalam kehidupan di masyarakat, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an.

Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran akhlak di MA ICBB menggunakan metode klasik (nadzaman dan sorogan), dan metode modern dengan cara pemanfaatan media pembelajaran, berlatih untuk sedekah, infak dan menolong orang yang perlu dibantu, metode tersebut berhasil membuat peserta didik memiliki akhlak mulia.

Bab IV Konstribusi Gerakan Literasi Sekolah terhadap Minat Baca dan Prestasi Belajar

Menurut penulis Gerakan Literasi Sekolah adalah upaya meningkatkan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai kegiatan, seperti membaca, melihat, menyimak, menulis/ berbicara.

Gerakan literasi sekolah dilakukan melalui 3 langkah pelaksanaan yaitu pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran.

Gerakan pembiasaan di sekolah dilakukan dengan memberi waktu 15 menit untuk membaca buku non pelajaran sebelum waktu belajar dimulai, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai dengan lebih baik. 

Pada tahap pembelajaran, Gerakan Literasi Sekolah harus mendapatkan perhatian dan apresiasi tersendiri oleh semua pihak, sebab gerakan tersebut selalu memerlukan partisipasi masyarakat dalam beragam aktivitas pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kebiasaan membaca dan menulis.

Gerakan Literasi Sekolah akan memberikan kontribusi yang kuat terhadap minat baca dan hasil belajar jika dilakukan secara terus menerus dan sistematis.

Baca Juga: Ringkasan Singkat Buku Tiga Mazhab Utama Filsafat Islam Karya Seyyed Hossein Nasr

Bab V Inovasi Pendidikan Islam melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Perkembangan peradaban yang pesat melahirkan industri 4.0 dengan inovasi seperti IoT, big data, percetakan 3D, dan kecerdasan buatan (AI).

Industri 4.0 dimulai pada 2011 oleh para ahli dari Jerman, sementara pada 2019, Jepang memperkenalkan konsep Society 5.0 yang mengutamakan keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan pemecahan masalah sosial melalui koneksi dunia maya dan nyata.

Tantangan bagi perguruan tinggi adalah menghasilkan lulusan yang terampil dalam literasi data, teknologi, dan manusia, salah satunya dengan kebijakan hak belajar bagi mahasiswa di luar program studi.

Kesimpulan

Dapat saya simpulkan dari resume buku tersebut bahwa Pendidikan Islam, seperti yang diterapkan di Ma’had Tahfidzul Qur’an Markaz Syaikh Ibnu Baz dan MA ICBB, menekankan pentingnya pengembangan akhlak dan hafalan Al-Qur’an sebagai inti dari proses belajar.

Pembentukan karakter dilakukan melalui metode klasik dan modern yang efektif. Di sisi lain, gerakan literasi dan perkembangan era industri 4.0 hingga society 5.0 menuntut pendidikan untuk beradaptasi dengan literasi data, teknologi, dan manusia.

Maka, pendidikan Islam perlu menggabungkan nilai spiritual, karakter, dan kecakapan abad 21 untuk menjawab tantangan zaman secara holistik.

Penulis: Zeni Setiawati
Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

 

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses