Siapa Bilang Milenial Tidak Bisa Mulai Investasi? Simak Artikel Ini Sampai Selesai, ya!

Milenial Mulai Investasi

Jakarta – Berinvestasi adalah salah satu cara termudah untuk menghasilkan uang, bahkan saat kamu tidur di rumah. Namun, bagi anak muda zaman sekarang, memulai investasi dirasa sulit. Hal ini karena anggapan bahwa perlu memiliki uang yang banyak untuk mulainya.

Tak hanya itu, gaya hidup milenial yang gemar travelling, nongkrong di kafe, ataupun belanja barang branded atau mewah membuat generasi milenial dicap sulit melakukan perencanaan keuangan hingga berinvestasi. Namun cap tersebut tak selamanya benar, masih banyak investasi yang cocok bagi milenial tanpa harus mengurangi hobi leisure maupun nongkrong di kafe.

3 Tips Memulai Investasi Bagi Pemula

Memulai investasi sebenarnya tidak sesulit yang dipikirkan, lho. Masa pandemi COVID-19 ini merupakan waktu yang cocok untuk milenial memulai berinvestasi. Hanya saja, jika kamu bermaksud untuk melakukannya, kamu perlu mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai investasi yang menjadi sasaran kamu. Termasuk untung ruginya secara komprehensif guna mengurangi salah ambil keputusan.

Bacaan Lainnya

Berikut tips investasi bagi milenial yang ingin berdasarkan hasil wawancara bersama Perencana keuangan Aidil Akbar Madjid.

Tentukan Berapa Lama Ingin Berinvetasi

Pertama, Anda harus mencari tahu berapa banyak gaji atau penghasilan yang dapat diinvestasikan. Semakin banyak uang yang diinvestasikan, semakin banyak uang yang akan bekerja untuk Anda. Setelah itu, Aidil berujar, Anda harus menentukan investasi seperti apa yang akan dipilih, investasi jangka pendek, menengah, atau investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek berkisar kurang dari satu tahun. Sedangkan, jangka menengah lama waktu investasinya mulai dari 1 hingga 5 tahun. Kemudian, investasi jangka panjang di atas 5 tahun.

Jadi milenial pada saat investasi saran saya sih harus paham teori perencanaan keuangan yang memisahkan jangka pendek, menengah, dan panjang. Itu menurut saya,” ujar beliau.

Investasi dari Jumlah Kecil Sebagai Permulaan

Cara investasi milenial lainnya adalah dengan memulai investasi dari yang jumlah dan risikonya kecil terlebih dulu. Dengan begini, Anda bisa belajar untuk mengelola investasi tersebut. Jika sudah dirasa mendapatkan keuntungan, baru beralih ke investasi yang lebih besar lagi jumlahnya. Ingat, semakin besar keuntungan investasi, semakin besar juga risiko yang bakal ditemui nantinya.

Aidil mengatakan, investasi yang minim risiko adalah investasi jangka pendek. Ia mencontohkan, jenis investasi ini sangat cocok untuk tabungan pernikahan. Caranya dengan menempatkan uang yang dimiliki sebagai modal nikah di tabungan berjangka, emas, atau reksadana pasar uang. Menurut Aidil, dengan risikonya rendah tapi bunga yang akan didapatkan setara dengan deposito yaitu 6 persen per tahun. Hal ini tentu menguntungkan mengingat risikonya tak terlalu besar.

“Kalau investasi jangka pendek hampir enggak ada risiko. Maksudnya gini kalau menyimpannya jangka pendek di bawah setahun, Anda tidak boleh investasi di produk-produk yang riskonya tinggi. Pilih yang riskonya rendah,” tuturnya.

Menentukan Strategi Investasi

Sebagai langkah awal berinvestasi, Anda perlu memasang target yang realistis. Menentukan target atau nilai yang ingin diperoleh adalah hal yang penting dalam berinvestasi. Misalnya untuk membeli gadget, liburan, atau uang muka pembelian kendaraan atau rumah, atau biaya pendidikan.

Aidil mencontohkan, tujuan investasinya adalah biaya pendidikan S2. Maka, jenis investasi yang dapat dipilih adalah jangka menengah. Menurut beliau, salah satu instrumen finansial yang baik untuk diinvestasikan yaitu melalui Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Di mana, masa jatuh temponya selama 3 tahun. Menurut Aidil, liquiditas yang hanya disimpan di bank dapat diubah menjadi instrumen investasi yang aman dan menghasilkan, sekaligus membantu pemulihan ekonomi nasional.

“Dia dijamin pemerintah. Jadi kalau jatuh tempo itu sama pemerintah pasti dibalikin uangnya. Karena SUN bisa dikeluarkan oleh negara bisa juga oleh perusahaan. Ada UU yang menjamin baik itu UU SUN maupun UU APBN. Makanya, ini cocok untuk milenial yang baru mulai belajar berinvestasi,” tuturnya.

Aziza Nur Rahmayani
Mahasiswa LSPR (London School of Public Relations)

Editor  : Kurnia Putri Mirani

Baca Juga:
Pentingnya Ber-Investasi dan Kesalahan Investor Pemula
Pentingnya Investasi Untuk Generasi Milenial
Sudahkah Kamu Memilih Investasi yang Tepat Berdasarkan Profil Risikomu?

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI