Sustainable Development Goals (SDGs) adalah rencana aksi global yang telah disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. Dengan terdiri dari 17 tujuan yang telah disetujui oleh 193 negara anggota, termasuk Indonesia, SDGs diharapkan tercapai pada tahun 2030.
SDGs mencerminkan visi dunia pada tahun 2030 yang memastikan tidak ada yang tertinggal melalui program yang mengatasi kemiskinan, kelaparan, AIDS, serta diskriminasi terhadap perempuan dan anak-anak perempuan. Dikenal juga sebagai “Global Goals,” SDGs memiliki 17 tujuan dengan total 169 indikator capaian. Ke-17 tujuan ini saling terintegrasi, di mana tindakan di satu bidang akan mempengaruhi bidang lainnya, dan pembangunan harus seimbang antara sosial, ekonomi, dan lingkungan agar berkelanjutan.
Kebijakan mengenai Pendidikan Berkualitas (Quality Education) menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, yang saat ini masih tergolong rendah. Berdasarkan data UNESCO dalam Global Education Monitoring (GEM) Report 2016, mutu pendidikan di Indonesia menduduki tingkat 10 dari 14 negara berkembang, dan menurut survei dari Political and Economic Risk Consultant (PERC), Indonesia berada di peringkat ke-12 dari 12 negara di Asia dalam hal kualitas pendidikan.
Ketertinggalan dalam kualitas pendidikan, baik di bidang formal maupun informal, saat ini sangat terasa. Pendidikan merupakan pondasi penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama di Indonesia, sebagai bagian dari pembangunan nasional.
Tujuan dari pendidikan berkualitas adalah untuk menjamin pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi seluruh masyarakat pada tahun 2030, dengan menetapkan 10 target yang diukur melalui 23 indikator.
Target-target ini mencakup akses terhadap pengasuhan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah, pendidikan kejuruan termasuk pendidikan tinggi yang terjangkau dan berkualitas, menghapus disparitas gender dalam pendidikan, membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, serta meningkatkan jumlah guru berkualitas.
Dalam era modern ini, pendidikan telah menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap individu. Pemerintah telah mewajibkan warga negaranya untuk mengenyam pendidikan selama 12 tahun, dengan harapan banyak yang melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Pendidikan, secara sederhana, berfungsi sebagai sarana untuk menghindarkan individu dari kebodohan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai seseorang, semakin luas pula pengetahuan yang diperolehnya. Pendidikan yang lebih tinggi tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga membuka peluang yang lebih besar untuk perkembangan pribadi dan profesional, serta berkontribusi pada kemajuan masyarakat secara keseluruhan.
Namun, dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital, perhatian tidak hanya perlu diberikan kepada siswa tetapi juga kepada para guru. Guru perlu mendapatkan pelatihan dan penyuluhan yang memadai untuk dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan metodologi pembelajaran yang terus berkembang.
Peningkatan kompetensi guru dalam penggunaan teknologi pendidikan sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan inovatif. Dengan dukungan teknologi, guru dapat menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang lebih menarik dan interaktif, sehingga mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar.
Memperhatikan hal tersebut, terdapat Program Pemerintah terkait dengan Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) melalui Pengabdian Pada Masyarakat Persyarikatan/Aum/Desa Binaan (P2AD). Program P2AD di Desa Asem Rowo, yang menjadi lokasi pelaksanaan program, akan berkolaborasi dengan SDGs untuk memberdayakan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan di RA Al-Hidayah.
Program ini dimodifikasi untuk mencerminkan nilai-nilai pengabdian masyarakat dengan fokus pada pendampingan dan pemberdayaan para guru serta pengurus RA Al-Hidayah dalam penggunaan teknologi digital untuk pendidikan. RA Al-Hidayah berlokasi di Jl. Asem Raya No.8a, Asem Rowo, Kec. Asem Rowo, Surabaya, Jawa Timur.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pendidik di RA Al-Hidayah, agar mereka mampu mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses pembelajaran. Pendampingan yang diberikan meliputi pelatihan penggunaan perangkat lunak pendidikan, strategi pengajaran berbasis teknologi, dan pengelolaan kelas digital.
Dengan adanya program ini, diharapkan para guru dapat lebih efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran dan meningkatkan interaksi dengan siswa, sehingga kualitas pendidikan di RA Al-Hidayah dapat terus berkembang.
Untuk mendukung program ini, salah satu inisiatif yang akan dilaksanakan adalah sosialisasi penggunaan Google Calendar di RA Al-Hidayah. Google Calendar memiliki berbagai fungsi yang sangat bermanfaat untuk mengatur jadwal dan meningkatkan efisiensi pengelolaan waktu. Dengan sosialisasi ini, diharapkan para guru dan pengurus RA Al-Hidayah dapat lebih efektif dalam mengatur waktu dan kegiatan, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih lancar dan terorganisir.
Proses kegiatan sosialisasi penggunaan Google Calendar sebagai pengingat otomatis dalam memastikan kepatuhan jadwal dan tugas di RA Al-Hidayah meliputi beberapa tahap. Tahap pertama adalah workshop pengenalan Google Calendar, di mana para guru akan diberikan pelatihan dasar mengenai cara membuat, mengedit, dan mengelola acara atau tugas di kalender digital ini.
Workshop ini juga akan mencakup demonstrasi langsung tentang cara mengatur pengingat otomatis untuk berbagai kegiatan sekolah, seperti rapat, ujian, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Tahap kedua adalah sesi praktek mandiri yang didampingi oleh fasilitator, di mana para guru akan mencoba menerapkan apa yang telah mereka pelajari dengan membuat jadwal dan tugas yang relevan dengan rutinitas mereka sehari-hari. Fasilitator akan memberikan bimbingan dan menjawab pertanyaan yang mungkin timbul selama sesi praktek ini.
Dengan adanya sosialisasi penggunaan Google Calendar sebagai pengingat otomatis di RA Al-Hidayah, diharapkan para guru dan pengurus sekolah dapat lebih efektif dan efisien dalam mengelola waktu dan tugas mereka.
Program ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan keterampilan teknologi yang relevan, sehingga mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih terorganisir, inovatif, dan interaktif. Dengan meningkatnya kompetensi dalam penggunaan alat digital ini, diharapkan kualitas pendidikan di RA Al-Hidayah dapat terus berkembang, sejalan dengan upaya mencapai tujuan Pendidikan Berkualitas dalam SDGs.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam mengadopsi teknologi untuk meningkatkan manajemen waktu dan tugas, serta mendorong peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Akhirnya, melalui program ini, semoga visi pendidikan yang inklusif, merata, dan berkelanjutan dapat terwujud, memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan bangsa.
Penulis: Kelompok 3 Pengabdian Masyarakat Komputer dan Masyarakat
Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Editor: Anita Said
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News