Pengangguran di Indonesia dan Faktornya
Setelah lulus dari sekolah setiap individu pasti mempunyai rencana setelahnya, entah itu masuk perguruan tinggi ataupun mencari kerja. Untuk seseorang yang masuk perguruan tinggi setelah lulus mereka juga akan mencari kerja.
Oleh sebab itu, pekerjaan adalah suatu hal yang penting untuk kita bisa bertahan hidup dan merubah hidup kita secara perlahan. Akan tetapi, apa yang akan terjadi jika kita tidak mendapatkan pekerjaan dan menjadi pengangguran?
Pengangguran adalah suatu kondisi atau keadaan di mana seseorang belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya atau keinginannya dikarenakan beberapa faktor tertentu.
Tingkat Pengangguran di Indonesia mencapai 5,2% pada tahun 2024, yang di mana Indonesia berada di urutan ke-59 dunia. Menurut International Labor Organization (ILO) mengatakan bahwa pengangguran terbagi menjadi dua, yaitu pengangguran terbuka dan setengah pengangguran terpaksa.
Pengangguran terbuka ialah seorang individu yang dalam usia kerja belum mendapatkan pekerjaan selama waktu tertentu dan siap menerima atau mencari pekerjaan.
Sedangkan, setengah pengangguran terpaksa adalah seorang yang bekerja sebagai buruh atau pekerja mandiri dalam kurun waktu tertentu di mana mereka terpaksa bekerja kurang dari jam normal bekerja.
Beberapa faktor mungkin menjadi sebab mengapa seseorang susah untuk mendapatkan pekerjaan seperti persaingan yang semakin ketat, terbatasnya lowongan pekerjaan, karakter seseorang yang malas dan tidak ingin mengambil resiko, resesi ekonomi dan masih banyak lagi.
Baca juga: Penyebab Pengangguran
Dampak Pengangguran dan Menekan Angka Pengangguran
Dampak dari pengangguran sendiri dapat mempengaruhi perekonomian negara seperti penurunan konsumsi, penurunan pendapatan pajak, biaya sosial, penurunan produktivitas. Selain berdampak pada perekonomian negara, pengangguran juga berdampak pada berbagai aspek seperti kehidupan sosial, psikologis, dan kesejahteraan individu.
Untuk itu penting bagi kita untuk menekan dan membantu pengangguran agar memiliki dampak positif bagi individu, masyarakat, dan perekonomian negara. Jika angka pengangguran dapat ditekan atau dikurangi beberapa hal baik bisa terjadi salah satunya peningkatan kualitas hidup.
Beberapa cara mungkin dan harus diterapkan untuk dapat mengurangi angka pengangguran diantaranya yaitu:
1. Stimulus Ekonomi
Pemerintahan dapat melakukan stimulus ekonomi untuk meningkatkan agregat dalam perekonomian. Hal ini dapat dilakukan melalui kebijakan fiskal, seperti pengeluaran publik untuk infrastruktur atau proyek- proyek pembangunan.
2. Meningkatkan Mutu Pendidikan
Meningkatkan Mutu pendidikan atau kualitas pendidikan dapat membantu menciptakan tenaga kerja yang lebih terampil serta siap bekerja kapanpun. Untuk itu pendidikan sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran.
3. Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan Infrastruktur dapat menciptakan lapangan kerja secara langsung, serta dapat memberikan dorongan pada bidang seperti transportasi, logistik, serta teknologi. Pembangunan infrastruktur juga dapat meningkatkan daya saing ekonomi suatu negara dalam jangka panjang.
4. Pelatihan Keterampilan
Program pelatihan dapat membantu meningkatkan keterampilan dan kemampuan tenaga kerja seseorang agar sesuai dengan permintaan pasar kerja. Pelatihan juga dapat berfokus terhadap bidang yang berkembang atau yang mengalami kekurangan tenaga kerja, seperti teknologi informasi, manufaktur canggih atau layanan kesehatan.
Dengan melakukan 4 hal tersebut, tidak tutup kemungkinan bahwa angka pengangguran dapat menurun. Tetapi kembali lagi kepada seseorang individu tersebut apakah mereka ingin bekerja atau tidak dan tetap menjadi pengangguran.
Penulis: Alivia Aidha Nurhaliza
Mahasiswa S1 Akuntansi, Universitas Pamulang
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News
