Teror Busur Panah

Teror Busur Panah
Ilustrasi Tindak Kriminal (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Teror busur panah ini mulai membuat resah masyarakat, khususnya di Kota Makassar. Para pelaku tidak hanya berasal dari kalangan pemuda, tetapi juga anak dibawah umur sudah ada yang berani menggunakan busur panah ini, bahkan berani melakukan tindak kriminal.

Hal ini seharusnya sudah menjadi perhatian khusus bagi para orang tua untuk mendidik anaknya. Sehingga kedepannya hal-hal semacam ini tidak akan terulang lagi dikemudian hari.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang berani melakukan tindak kriminal, salah satunya adalah lingkungan tempat mereka tinggal.

Bacaan Lainnya
DONASI

Seseorang yang tumbuh besar dilingkungan yang tidak memberikan contoh yang baik pastinya akan membuat orang tersebut cepat memiliki kemampuan dan keberanian untuk melakukan tindak kriminal bahkan anak kecil sekalipun.

Itulah pentingnya peran orang-orang yang ada disekitar kita tumbuh, harus memberikan contoh yang baik, bahkan hal sekecil apapun. Sehingga apa yang tertanam di diri kita dan menjadi jati diri kita adalah hal-hal positif yang bisa berdampak baik juga bagi orang-orang disekitar kita.

Pendidikan karakter dan agama di sekolah, juga merupakan salah satu faktor penting yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam diri anak-anak sejak SD, SMP, hingga SMA.

Sehingga para siswa tumbuh berkembang memiliki karakter yang jujur, peduli, disiplin, visioner, dan bertanggung jawab, serta memiliki pendirian iman yang kuat.

Selain itu, dengan dimilikinya pendirian iman yang kuat, maka anak-anak dapat mengetahui mana hal yang baik dan buruk untuk ia lakukan. Sehingga dalam kehidupan sosial mereka dapat berperilaku baik seperti apa yang diharapkan.

Pada 2021 mulai muncul beberapa kasus mengenai teror busur panah di jalanan Kota Makassar yang dimana korbannya adalah orang-orang yang melintas di jalanan yang para pelaku tempati. Mereka biasanya beraksi pada malam hari saat jalanan sudah mulai sepi.

Tetapi, tidak menutup kemungkinan mereka juga berani melakukannya saat jalanan ramai bahkan siang hari sekalipun.

Hal tersebut pastinya membuat masyarakat Kota Makassar takut untuk berkendara terutama bagi pengguna kendaraan bermotor, terlebih lagi pelaku tidak memandang siapa yang akan menjadi korban mereka.

Para pelaku melakukan tindakan tersebut untuk menunjukkan kehebatan mereka atau melakukan balas dendam terhadap orang-orang yang membuat mereka tersinggung.

Salah satu kasusnya terjadi pada 1 Februari 2022, dimana bayi yang berusia 1 tahun terkena busur panah yang terbuat dari paku pada bagian pipinya saat melintas di salah satu jalan di Kota Makassar.

Bayi tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif dan menerima 5 jahitan pada bagian pipinya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, kejadian tersebut bermula ketika orang tua bayi itu membawa anaknya ke salah satu supermarket untuk berbelanja.

Namun, saat berbelanja bayi 1 tahun tersebut rewel dan menangis. “Datang ipar saya yang merupakan pamannya jemput untuk bawah pulang karena nangis terus. Dia bonceng naik motor pulang,” kata Haidir, orangtua bayi tersebut.

Dalam perjalanan pulang, pamannya tidak sadar keponakannya itu ternyata terkena busur panah di bagian pipi. Ia baru sadar ketika tangis bayi berusia 1 tahun itu menangis menjadi-jadi.

“Awalnya tidak tahu. Nanti sadar pas nangis dan melihat ternyata ada busur panah tertancap di pipinya,” ucap Haidir.

Saat menyadari anaknya terluka, Haidir pun langsung membawa putranya itu ke Rumah Sakit. Beruntungnya bayi berusia 1 tahun itu tidak menderita luka parah. “Tidak dioperasi, hanya dijahit 5 jahitan. Alhamdulillah kondisinya sudah membaik,” kata Haidir.

Para pelaku tidak hanya diam di suatu tempat, terkadang juga mereka berkeliaran dalam bentuk geng motor melewati atau mendatangi suatu wilayah kemudian menembakkan busur panah ke orang-orang yang mereka lihat.

Seperti apa yang terjadi baru-baru ini tepatnya pada 5 Mei 2023, seorang juru parkir bernama Kahar (30) menjadi korban dari teror busur panah tersebut.

Dimana saat Kahar sedang menjaga lahan parkir bersama temannya, tiba-tiba ada sekelompok orang dengan menggunakan 3 kendaraan bermotor mendatanginya dipinggir jalan.

Kemudian mendadak kelompok orang bermotor tersebut melepaskan tembakan busur panah ke arah Kahar dan mengenai bagian perutnya.

“Tiba-tiba langsung membusur ke arah saya, dan mengenai perut saya, beruntung busurnya tidak terlalu dalam jadi langsung saya cabut,” kata Kahar.

Teror busur panah tersebut terekam kamera pengawas yang dipasang dekat lokasi kejadian. Rekaman kejadian itu pun langsung viral di media sosial. Kahar mengatakan tidak tahu mengapa kelompok tersebut menembaknya dengan busur panah.

Tidak hanya digunakan untuk meneror orang-orang disekitar. Tetapi juga, busur panah tersebut biasanya digunakan dalam tawuran-tawuran antar pelajar atau kelompok di kota Makassar.

Salah satunya seperti apa yang terjadi pada 3 Mei 2023 dimana terjadi tawuran antara dua kelompok remaja dengan menggunakan busur panah dan batu pecah di salah satu jalan Kota Makassar. Dilaporkan dua warga terkena busur panah dan dua mobil terparkir dirusak oleh pelaku.

Tim penikam bersama Opsnal Polrestabes Makassar langsung mendatangi lokasi tawuran kelompok pemuda di Jalan Cendrawasih, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar dan langsung melakukan penyisiran dan menangkap 12 orang remaja terduga pelaku tawuran.

Dari para pelaku, polisi turut menyita barang bukti berupa senjata tajam busur panah beserta pelontarnya dan parang. Para pelaku yang diketahui merupakan pemuda dari Jalan Baji Pangasseng melawan remaja dari Jalan Baji Dakka, mereka saling serang di jalan raya.

Sekelompok remaja bermotor juga menebar teror dengan menyerang perumahan warga, seperti apa yang terjadi di wilayah Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, pada 5 Mei 2023 dini hari, atau sekitar pukul 00.30 WITA.

Aksi penyerangan yang terekam CCTV perumahan itu menampilkan pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang datang berboncengan menggunakan sepeda motor lalu tiba-tiba melakukan penyerangan hingga memprovokasi warga sekitar.

Para pelaku juga nampak membawa senjata tajam berupa anak panah busur, juga beberapa orang lainnya membawa benda tumpul seperti bambu dan balok kayu. Namun, karena tidak mendapat lawan, kelompok tersebut langsung meninggalkan lokasi.

Walaupun tidak ada warga yang menjadi korban dalam penyerangan tersebut, AKP Aris Sumarsono selaku kapolsek Tamalate menegaskan pihaknya akan tetap menindak lanjuti aksi sekelompok remaja itu.

Karena menebar teror kepada warga dengan menggunakan senjata tajam disebut salah satu perbuatan yang melanggar hukum. Apalagi membuat keamanan dan kenyaman di lokasi tersebut menjadi terganggu.

Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan-tindakan preventif untuk mengurangi kasus-kasus seperti ini yang dapat membahayakan masyarakat.

Penulis: Fadly Purmana Yahya
Mahasiswa Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI