Sudahkah Anda mengenal umbi porang? Tanaman yang kini semakin naik daun ini kaya akan glukomanan, serat alami yang menjadikannya bahan utama dalam pembuatan mi rendah kalori. Tapi, apa sebenarnya glukomanan itu, dan bagaimana perannya dalam menjaga kesehatan?
Tak hanya bernutrisi, umbi porang juga melalui proses pengolahan khusus sebelum menjadi produk pangan sehat yang cocok untuk diet. Bagaimana proses tersebut berlangsung, dan apa saja keunggulannya dibanding bahan makanan lain? Mari kita telusuri lebih dalam!
Mengenal Umbi Porang: Tanaman Kaya Glukomanan
Porang merupakan tanaman yang termasuk dalam keluarga Araceae (talas-talasan) dan tergolong dalam genus Amorphophallus. Tanaman ini mengandung pati sebanyak 76,5%, protein 9,20%, serat 25%, dan lemak 0,20%. Selain itu, porang juga kaya akan senyawa glukomanan serta kristal asam oksalat.
Porang telah dikenal oleh masyarakat sejak masa pendudukan Jepang. Namun, hingga kini, budidayanya masih belum banyak dilakukan di Indonesia.
Tanaman ini berasal dari wilayah tropis di Afrika Barat dan kemudian menyebar ke timur melalui Kepulauan Andaman di India, Myanmar, Thailand, Tiongkok, Jepang, hingga akhirnya mencapai Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera, Jawa, Madura, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca Juga:Â Porang dan Glukomanan: Bahan Pangan Fungsional Masa Depan
Kandungan Glukomanan dalam Porang dan Manfaatnya
Umbi porang memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena kandungan glukomanannya yang cukup melimpah dengan kadar berkisar antara 5% hingga 65%, tergantung pada jenisnya.Â
Umbi iles-iles (Amorphophallus variabilis) mengandung glukomanan sebesar 21,55%, sementara jenis umbi porang seperti Amorphophallus paeoniifolius dan Amorphophallus oncophyllus memiliki kadar yang lebih tinggi, masing-masing mencapai 41,614% dan 64,67%.
Glukomanan sendiri merupakan polisakarida yang terdiri dari unit D-glukosa dan D-manosa, dengan komposisi 33% D-glukosa serta 67% D-manosa dalam strukturnya.
Senyawa ini memiliki sifat unik, seperti mampu membentuk lapisan tipis transparan yang dapat dikonsumsi (edible), menghasilkan tekstur kental yang solid, memiliki daya mengembang tinggi, serta membentuk gel yang kuat, elastis, dan mudah larut kembali dalam air. Â
Glukomanan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, seperti berperan sebagai antioksidan alami, antiinflamasi, serta sumber karbohidrat dengan indeks glikemik rendah yang membantu menjaga kadar gula darah.
Glukomanan juga dapat berperan sebagai prebiotik dan imunomodulator, senyawa ini mendukung kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, glukomanan memiliki sifat antifatigue, antivirus, serta mampu menurunkan kolesterol LDL dan non-HDL, sehingga bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Dalam bidang terapi, glukomanan membantu penyembuhan luka pada penderita diabetes serta berperan dalam pengelolaan berat badan dengan memberikan efek kenyang lebih lama sehingga dapat mencegah obesitas.
Baca Juga:Â Pemanfaatan Tepung Porang sebagai Sumber Serat Pangan
Produk Berbasis Umbi Porang sebagai Alternatif Makanan Diet
Umbi porang dapat diolah menjadi berbagai produk, salah satunya yaitu beras shirataki. Beras shirataki memiliki kandungan kalori dan karbohidrat yang rendah. Setiap 100 gram beras shirataki mengandung sekitar 40 kkal energi, 1 gram protein, 1,5 gram lemak, 6 gram karbohidrat, serta 4 gram serat.
Produk ini memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, terutama dalam membantu menurunkan berat badan. Kandungan glukomanan dalam porang berperan sebagai serat makanan yang larut dalam air sehingga memberikan efek kenyang lebih lama, memperlambat penyerapan glukosa, serta membantu mengontrol nafsu makan.
Selain itu, glukomanan juga dapat mengurangi kadar kolesterol LDL dan memperlancar pencernaan, menjadikannya pilihan ideal bagi individu yang ingin mengelola berat badan secara sehat.
Penulis: Siti Sarah
Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Daftar Pustaka
Nuraini, N., Anwar, E., Laksmitawati, D. R., dan Winarno, H. 2024. Uji Sitotoksisitas Microtetrazolium (Mtt) Hasil Degradasi Glukomannan Secara Enzimatis Β-Mannanase Dan Irradiasi Gamma Pada Sel Raw 264.7. Jurnal Farmagazine. Vol. 11(2): 22-26.
Nurdini, D., dan Suharini, S. 2021. Substitusi Tepung Analog Beras Shirataki oleh Tepung Terigu terhadap Daya Terima Cookies. Jurnal Ilmiah Gizi Kesehatan. Vol. 9(1): 69-75.
Masniawati, A., Johannes, E., Magfira, M., dan Tuwo, M. 2023. Analisis Glukomanan Umbi Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) dari Beberapa Daerah di Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan. Vol. 14(2): 1-10.
Ikuti berita terbaru di Google News