Urban Farming: Solusi Bertahan dalam Masa Pandemi Covid-19

Urban Farming

Salah satu strategi dalam peningkatan akses pangan di daerah perkotaan adalah dengan melakukan Urban Farming.

Urban farming adalah suatu usaha budidaya tanaman yang dapat dilakukan di lahan yang tidak begitu luas, sehingga cocok untuk diaplikasikan di daerah perkotaan.

Salah satu inovasi yang dapat digunakan, yaitu dengan menerapkan pertanian pekarangan menggunakan limbah organik rumah tangga sebagai sumber nutrisinya.

Bacaan Lainnya

Bahan pembuatan instalasi urban farming yakni botol bekas air mineral 1,5 liter yang akan diisi media tanam berupa tanah, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.

Penempatannya dapat dilakukan pada dinding-dinding , pagar ataupun lahan kosong yang ada di rumah dengan syarat sinar matahari dapat menjangkau area tersebut.

Jenis tanaman yang dapat digunakan yaitu tanaman hortikultura sayuran seperti kangkung, sawi, dan bayam yang memiliki waktu panen singkat.

(https://isroi.com/tag/bekas/)

Berbagai kelebihan terdapat dalam penerapan instalasi ini. Pertama, tidak memerlukan tempat yang luas. Kedua, input yang digunakan merupakan bahan-bahan organik sehingga output yang akan dihasilkan produk lebih sehat dibandingkan dengan menggunakan nutrisi berbahan kimia sintetik. Ketiga, yakni dengan pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai sumber nutrisi, maka secara tidak langsung produksi limbah dapat berkurang.

Selain itu, kegiatan pertanian urban juga dapat menambah tingkat estetika pada rumah, dikarenakan terdapat berbagai tanaman tanaman hijau di dalamnya.

Keberadaan tanaman hijau ini tentunya berguna saat masa pandemi, di mana masyarakat yang rentan stress dan jenuh akibat terlalu lama berdiam diri di rumah akan lebih merasa tenang dan sejuk pikirannya ketika memandang tanaman tersebut.

Pada saat ini, masyarakat juga banyak yang sudah mengoptimalkan pengaplikasian urban farming ini, sekaligus memanfaatkannya dengan cara menjual hasil sayuran.

Hal ini dapat menghemat anggaran pembelian sayur, sehingga pendapatan dapat dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga yang lainnya.

Oleh karenanya, upaya sosialisasi dan pendampingan dalam penerapan urban farming baik secara vertikal maupun horizontal ataupun kombinasi sangat diperlukan.

 Dengan demikian, penerapan pertanian urban farming pada masyarakat kota merupakan salah satu solusi agar masyarakat tidak jenuh ketika berdiam diri di rumah, selain itu hasil panennya juga dapat membantu kebutuhan pangan harian.

Penerapan pertanian urban ini secara tidak langsung juga akan memberikan kegiatan tambahan untuk anggota keluarga, sehingga kegiatan mereka sehari-hari di dalam rumah menjadi lebih produktif. Kegiatan ini pun akan berdampak positif bagi masing- masing individu, bahkan lingkungan sekitar.

Oleh: Prayoga Andi Dharmawan
Mahasiswa Universitas Jember

Sumber :
Anggrayni, F. M., D. R. Andrias, dan M. Adriani. 2015. Ketahanan Pangan dan Coping Strategy Rumah Tanggaurban Farming Pertanian dan Perikanan Kota Surabaya. Media Gizi Indonesia. 10(2): 173-178.
https://isroi.com/tag/bekas/  Pot Tanaman dari Sampah Botol Plastik diakses tanggal 8 mei 2020
Wachdijono, Siti Wahyuni, dan Umi Trisnaningsih. 2019. Penerapan Urban Farming “Vertikultur” untuk Menambah Pendapatan Rumah Tangga di Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. Prosiding Seminar Nasional Unimus. 2 : 374-381.

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI