Kampus Merdeka merupakan keberlanjutan dari program Merdeka Belajar sebelumnya. Program ini menjadi sebuah sarana pengembangan kemampuan dan pengetahuan mahasiswa guna menciptakan Sumber Daya Manusia yang lebih unggul. Berjibun manfaat yang dapat dirasakan mahasiswa dengan mengarungi program Kampus Merdeka. Salah satu programnya yaitu Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Praktik kerja melalui Kampus Merdeka tersebut banyak memberikan dampak baik bagi masing-masing individu terhadap persiapan karier.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia Nadiem Makarim meluncurkan program tersebut sejak awal tahun 2020. Tujuan kebijakan Kampus Merdeka yaitu mendorong mahasiswa dan perguruan tinggi menjadi adaptif. Pandangan Mendikbud beserta perusahaan maupun industri besar menyebutkan bahwa perguruan tinggi Indonesia melahirkan lulusan-lulusan yang pintar tetapi belum produktif saat berkarir. Ekspektasi Mendikbud dengan terjalannya program magang ini, nantinya diharapkan dapat menciptakan mahasiswa yang adaptif dan siap terjun di dunia kerja.
Baca Juga: Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Menurut Chanda Suharyanti, dkk. (2013) Magang adalah suatu kegiatan pembelajaran di lapangan yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam dunia kerja nyata. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa program magang yaitu sebuah proses mengimplementasikan kompetensi yang dipelajari di dunia pendidikan ke dunia kerja. Banyak persiapan yang wajib dilakukan mahasiswa saat melangkah menuju jenjang kariernya. Kontribusi besar juga dimiliki perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan yaitu dengan cara peningkatan kualitas SDM.
Periode praktik kerja tersebut juga terbatas, melalui Kampus Merdeka mereka akan mendapatkan kesempatan sekitar 1-2 semester atau enam bulan sampai setahun. Jangka waktu yang diberikan terbilang relatif lebih lama. Dalam kurun waktu tersebut menurut Nadiem Makarim cukup dijadikan sebagai masa orientasi mahasiswa di lingkungan barunya. Mereka dapat mengenali dan beradaptasi situasi dunia kerja seperti apa yang nantinya akan dihadapi.
Manfaat dari keikutsertaan program magang di Kampus Merdeka
Program Kampus Merdeka memberikan mahasiswa pengalaman di luar kampus yang baik. Tidak hanya di dalam kampus, tiap individu dengan bebas dapat bersosialisasi dengan banyak orang baru guna menambahkan relasi di lingkungan luar kampus. Tentunya sebagai makhluk sosial dalam melengkapi segala kebutuhan, mahasiswa membutuhkan relasi atau berhubungan dengan orang lain. Saling berbagi ilmu, informasi, dan berita terkini merupakan keuntungan dari memperluas relasi.
Seiring berkembangnya zaman tuntutan pekerjaan pun semakin hari semakin meningkat. Nilai dari kelulusan bukanlah menjadi sorotan utama yang dilihat tiap perusahaan. Tiap individu perlu mengembangkan soft skills dalam bekerja. Hasil temuan Mitsubishi Research Institute (Endrotomo, 2010) mengatakan faktor yang memberi kontribusi keberhasilan dalam kerja yakni, finansial 10%, keahlian bidang 20%, networking 30%, dan soft skills 40%. Paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa soft skills merupakan hal yang paling penting untuk dimiliki tiap individu. Soft skills meliputi kemampuan mengelola kerja tim, kepemimpinan, berpikir kritis, bernegosiasi, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Menjadi Seorang Ibu Rumah Tangga, Mahasiswa dan Penulis Cerpen Antologi. Kok Bisa?
Untuk menumbuhkan keterampilan tersebut dibutuhkan proses yang tidak instan, perlu waktu yang cukup lama dalam mengembangkan soft skillsnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rugaiyah (2011) mengatakan bahwa program magang dapat meningkatkan keterampilan soft skills yang dimiliki tiap mahasiswa. Dengan adanya program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka dapat dijadikan sebagai wadah dalam berlatih menumbuhkan soft skills tadi. Sehingga, saat mahasiswa telah menyelesaikan periode magangnya, mereka menjadi seorang yang lebih siap untuk terjun ke dunia kerja sesungguhnya.
Keistimewaan program Kampus Merdeka ini ialah dengan melaksanakan program tersebut, itu dibuat setara dengan 40 Satuan Kredit Semester (SKS) atau dua semester. Mendikbud Nadiem Makarim (2020) menegaskan “Perguruan tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela, jadi mahasiswa boleh mengambil ataupun tidak SKS di luar kampusnya sebanyak dua semester atau setara dengan 40 SKS.” Dari pernyataan yang dipaparkan Nadiem Makarim menunjukkan tiap mahasiswa tidak perlu mengambil kuliahnya pada saat mereka melaksanakan program Kampus Merdeka. Maka, fokus mahasiswa tidak terbagi dua dan dapat berperan aktif di sebuah organisasi ataupun perusahaan.
Kampus Merdeka menjadi suatu bentuk terobosan baru transformasi pendidikan di Indonesia. Salah satu program praktik kerja Kampus Merdeka, mampu menghasilkan bibit-bibit unggul individu kompeten yang siap kerja. Terlebih lagi, mahasiswa mempunyai hak untuk memperkaya diri, memperluas wawasan, dan juga pengalaman. Dengan adanya program tersebut dapat membantu untuk meningkatkan SDM yang lebih unggul.
Baca Juga: Apa dan Siapa Itu Kaum Intelektual?
Malinda Aurellyanisa Siswanto
Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan
Editor: Diana Pratiwi