Abstrak
Bela Negara merupakan konsep yang penting dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa, tidak hanya terbatas pada aspek militer, tetapi juga melibatkan peran serta masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan prinsip-prinsip Bela Negara dalam aktivitas harian masyarakat Indonesia dapat dilihat melalui pendidikan, penguatan nilai-nilai kebangsaan, dan kontribusi dalam menjaga ketertiban dan keamanan sosial.
Bela Negara dalam kehidupan sehari-hari mencakup kedisiplinan, rasa tanggung jawab sosial, serta partisipasi aktif dalam pembangunan negara. Sosialisasi nilai-nilai Bela Negara sangat penting untuk membangun identitas dan karakter bangsa Indonesia.
Abstract
National Defense is a crucial concept in maintaining the sovereignty and integrity of a nation, extending beyond military aspects to involve public participation in daily life.
The application of National Defense principles in everyday activities in Indonesia can be seen through education, strengthening national values, and contributing to social order and security.
National Defense in daily life encompasses discipline, social responsibility, and active participation in national development. Socializing the values of National Defense is essential for building the identity and character of the Indonesian nation.
Pendahuluan
Bela negara adalah upaya untuk membela negara yang didasarkan pada rasa cinta terhadap tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran sebagai bangsa dan negara Indonesia, dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar negara dan berlandaskan pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam negara, yaitu dalam upaya pembelaan negara, yang tercantum dalam Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 yang menyatakan bahwa “Semua warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”
Dengan demikian, dalam menghadapi segala permasalahan di dalam negara, masyarakat harus terlibat dalam pembelaan negara sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Dalam era modern ini, banyak jargon yang muncul sebagai ungkapan semangat bela negara, seperti “NKRI harga mati” dan “Aku Pancasila. Namun, ungkapan tersebut harus diiringi dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari agar tidak hanya menjadi slogan semata.
Tindakan sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, serta menghargai perbedaan antar sesama merupakan contoh konkrit dari implementasi bela negara.
Selain itu, pendidikan kewarganegaraan di sekolah juga berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda yang sadar akan tanggung jawabnya sebagai warga negara. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai bentuk implementasi bela negara dalam kehidupan sehari-hari, serta menyoroti pentingnya peran individu dalam menjaga keutuhan bangsa.
Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai bela negara secara konsisten, diharapkan setiap warga negara dapat berkontribusi positif terhadap pembangunan masyarakat dan negara.
Baca Juga: Menyemai Semangat Bela Negara melalui Pembelajaran Membaca Puisi
Tujuan
Untuk menganalisis dan menjelaskan penerapan nilai-nilai bela negara dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa, dan bernegara sebagai bagian dari upaya pembelaan negara yang harus dilakukan oleh setiap warga negara.
Selain itu, artikel ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai bentuk konkret bela negara yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta peran masyarakat dalam mendukung kebijakan negara yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Dengan demikian, artikel ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap penguatan rasa nasionalisme dan semangat bela negara di kalangan masyarakat Indonesia.
Hasil dan Pembahasan
Peran Masyarakat dalam Bela Negara
Masyarakat juga berperan dalam bela negara, yakni dengan berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan pemerintahan, seperti melalui musyawarah mufakat dan kehidupan bermasyarakat. Ini bisa dilakukan dengan ikut serta dalam pengambilan keputusan mengenai kebijakan yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.
Salah satu masalah besar saat ini adalah pandemi Covid-19, yang telah menyebar ke seluruh dunia dan menimbulkan kekhawatiran bagi banyak negara, karena menyebabkan hilangnya banyak nyawa dan penurunan jumlah penduduk. Setiap negara pasti memiliki rakyat, dan rakyat pasti ada negara.
Negara adalah masyarakat, dan masyarakat adalah unsur utama yang harus diutamakan. Kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas pemerintah, karena pemerintah adalah kelompok yang diberi kepercayaan untuk membuat peraturan, mengatur, dan menegakkan hukum dalam masyarakat.
Untuk mewujudkan masyarakat yang berperan dalam bela negara, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, meningkatkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat tentang pentingnya rasa kebangsaan, cinta tanah air, dan kepedulian terhadap sesama.
Kedua, mengikuti peraturan dan arahan dari pemerintah secara bijaksana, dengan dasar hukum yang jelas. Ketiga, bersama-sama menghadapi dan mengatasi masalah yang muncul, baik dari dalam negeri maupun ancaman luar negeri.
Baca Juga: Implementasi Kepemimpinan Berlandaskan Nilai-Nilai Bela Negara dalam Sektor Pelayanan Publik
Tantangan dan Hambatan dalam Penerapan Bela Negara
1. Rendahnya Kesadaran Bela Negara di Kalangan Generasi Muda
Kesadaran bela negara di kalangan generasi muda masih rendah, dengan banyak yang kurang memahami pentingnya nilai-nilai kebangsaan. Hal ini diperparah oleh kurangnya materi pendidikan yang relevan dan menarik, serta hilangnya mata pelajaran yang mendukung pembelajaran nilai-nilai kebangsaan, seperti Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan Pendidikan Sejarah.
2. Kurikulum Pendidikan yang Tidak Optimal
Kurikulum pendidikan yang ada saat ini belum sepenuhnya mengintegrasikan nilai-nilai bela negara. Banyak generasi muda tidak mengenal dasar-dasar kebangsaan mereka, seperti Pancasila dan lagu kebangsaan.
Upaya untuk memasukkan pendidikan bela negara ke dalam kurikulum nasional sangat penting untuk membangun rasa cinta tanah air sejak dini.
3. Pengaruh Era Digital
Era digital membawa tantangan baru, seperti penyebaran informasi palsu (hoaks) yang dapat memecah belah masyarakat.
Selain itu, ketimpangan akses teknologi di masyarakat menyebabkan kesenjangan dalam mendapatkan informasi yang benar dan edukatif tentang bela negara. Penggunaan media sosial yang salah juga dapat menciptakan efek negatif terhadap kesadaran nasionalisme.
Pentingnya Bela Negara dalam Kehidupan Sehari-hari
- Menjaga Keutuhan dan Kedaulatan Negara: Bela negara berfungsi untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara dari berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri12. Melalui kesadaran bela negara, masyarakat dapat berkontribusi dalam mencegah konflik dan menjaga ketertiban sosial.
- Meningkatkan Rasa Nasionalisme: Penerapan nilai-nilai bela negara membantu meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat. Hal ini penting untuk membangun solidaritas antar warga negara dan mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan bangsa. Dengan memahami dan menerapkan bela negara, individu dapat lebih menghargai identitas dan budaya nasional.
- Mengembangkan Karakter Positif: Bela negara juga berperan dalam membentuk karakter positif, seperti disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama. Sikap-sikap ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan produktif. Misalnya, tindakan sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan atau membantu sesama dapat dianggap sebagai bentuk bela negara yang nyata.
Simpulan
Peran masyarakat dalam bela negara sangat krusial karena setiap individu memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.
Melalui partisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan pemerintahan, seperti musyawarah mufakat, masyarakat dapat membantu menyelesaikan masalah nasional, termasuk yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.
Selain itu, masyarakat harus meningkatkan kesadaran akan pentingnya rasa kebangsaan, cinta tanah air, serta kepedulian terhadap sesama.
Tantangan dalam penerapan bela negara, seperti rendahnya kesadaran bela negara di kalangan generasi muda, ketidakoptimalan kurikulum pendidikan, serta pengaruh negatif era digital, memerlukan upaya bersama untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai bela negara, masyarakat tidak hanya berkontribusi dalam menjaga stabilitas negara, tetapi juga dapat memperkuat nasionalisme, meningkatkan solidaritas, dan membentuk karakter positif seperti disiplin dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis: Syifa Fauziyah
Mahasiswa Hukum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News
Daftar Pustaka
Akbar, R S, M A Hutasuhut, M A A Rifansyah, and … “Bela Negara Di Era Digital: Tantangan Dan Strategi Memperkokoh Nilai-Nilai Kebangsaan Melalui Teknologi.” Innovative: Journal Of … 4 (2024): 8418–28. http://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/10783%0Ahttp://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/download/10783/9390.
Erva Yunita, Ika Yanuar Margiyanti, Suryani Alawiyah, and Irwan Triadi. “Penerapan Nilai Nilai Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Era Digital.” Birokrasi: JURNAL ILMU HUKUM DAN TATA NEGARA 1, no. 4 (2023): 40–57. https://doi.org/10.55606/birokrasi.v1i4.713.
Insani Kamil, Surya, Aji Bayu Nugroho, and Dwi Desi Yayi Tarina. “Pentingnya Pendidikan Bela Negara Untuk Menumbuhkan Nasionalisme Mahasiswa Indonesia.” Jurnal Multidisiplin Indonesia 2, no. 6 (2023): 925–33. https://doi.org/10.58344/jmi.v2i6.245.
Nuryanti, Siti. “Peran Masyarakat Untuk Bela Negara Dalam Menghadapi Covid-19 (The Role of Society for Defending the Country in Facing COVID-19).” SSRN Electronic Journal, 2020. https://doi.org/10.2139/ssrn.3575583.
Siregar, S K, R Rudiyanto, B A Yulianto, and … “Pelaksanaan Bela Negara Sebagai Pembentukan Karakter Bangsa Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19.” Jurnal Kewarganegaraan 6, no. 1 (2022): 552–59.