Bagaimana AI akan Mengubah Profesi Software Developer di Masa Mendatang

AI
CEO Microsoft dan CEO OpenAI pada DevDay 2023 (Sumber: Penulis)

Setahun setelah aplikasi berbasis AI ChatGPT dirilis, ia telah mentransformasi kehidupan kita, memberi sekedar bayangan akan potensi sesungguhnya AI di masa mendatang.

Kedatangan Large Language Model (LLM) yang dapat diakses masyarakat umum merupakan langkah penting bagi perkembangan AI dan penerapannya yang lebih luas.

Salah satu bidang yang merasakan dampaknya adalah software development. Terdapat banyak model AI termutakhir yang dapat menulis kode program berkualitas sesuai dengan prompt yang diberikan user.

Bacaan Lainnya
DONASI

Berikut adalah contoh AI model yang mampu menghasilkan kode program yang paling dikenal: Github Copilot, Blackbox dan ChatGPT.

Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan: Apakah AI akan menghapus pekerjaan developer? Apakah software development akan tetap menjadi career path yang tetap menjanjikan di masa depan?

Bagaimana AI akan mengubah profesi developer di masa mendatang? Bagaimana perubahan tersebut akan mempengaruhi ekonomi? Bagaimana perasaan para developer terhadap AI?

Meskipun banyak developer mengungkapkan kekhawatiran akan dampak AI terhadap pekerjaan mereka, sebagian besar developer menyambut AI dengan positif.

Menurut survei yang dilakukan zerotomastery.com dengan 3420 partisipan, setidaknya 84,4% persen programmer pernah menggunakan AI dalam pekerjaan.

AI tools yang digunakan berurutan menurut popularitas adalah: ChatGPT, GitHub Copilot, Midjourney, Visual Studio IntelliCode, dan Bard.

80,5 % persen programmer menggunakan AI sebagai mesin pencarian untuk topik baru. 58,5% menggunakannya untuk menghasilkan kode.

46,4% Front-end developer menggunakan AI untuk mengerjakan setidaknya 30% workload mereka. Saat ini, AI telah digunakan oleh banyak developer secara aktif untuk membantu pekerjaan mereka.

Bagaimana keadaan AI di bidang software development saat ini?

  1. Saat ini, AI termutakhir kebanyakan berupa LLM (Large Language Model). LLM pada dasarnya adalah auto-complete di mana ia berusaha memprediksi kata selanjutnya dari kata yang ia keluarkan. Untuk melakukan itu, LLM di-training dengan material tertulis yang tak terhitung banyaknya, berupa post sosial media, forum, buku, artikel, dan lain sebagainya. Jadi ia belum sepenuhnya ‘cerdas.’
  2. Cara kerja LLM dalam mengenerasi kode mirip dengan bahasa alami, hanya saja ia berusaha memprediksi kata selanjutnya dalam kode. Ia di-training dengan berbagai open-source code yang ada di internet. GitHub adalah salah satu repositori terbesar, yang menjadi sumber bahan latihan penting.
  3. GitHub juga memiliki asisten coding berbasis LLM, Copilot. Berbeda dengan ChatGPT, Copilot lebih tertuju terhadap software development.
  4. ChatGPT masih melakukan banyak kesalahan dalam kode yang ia hasilkan. Berdasarkan survei yang dilakukan Purdue University, ChatGPT diberikan 517 pertanyaan dari Stack Overflow. 52% jawaban yang diberikan salah, sedangkan hanya 48% jawaban yang diberikan benar. Sehingga jawaban yang diberikan Chat GPT perlu dicermati dengan hati-hati dan dicek terlebih dulu.
  5. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, AI telah digunakan banyak programmer untuk mengerjakan sebagian dari tugas mereka secara.

Bagaimana dengan masa depan?

Hal tersebut sulit untuk diprediksi secara pasti. Terdapat beberapa pandangan mengenai hal tersebut. Walaupun begitu, sebagian besar ahli cenderung optimistik terhadap dampak AI terhadap industri software.

Menurut Sam Altman, CEO OpenAI, salah satu ahli yang optimistik, AI tidak akan mengambil pekerjaan developer, tapi akan meningkatkan produktivitas setiap developer secara signifikan, bahkan, hingga sepuluh kali lipat.

Menurutnya, bukannya membuat lebih sedikit programmer yang di pekerjakan, tapi, hal ini malah akan membuat lebih banyak kode ditulis.

Hal ini akan menurunkan biaya dan meningkatkan supply pembuatan software, sehingga pasar akan bereaksi dengan membuat lebih banyak software.

Di dunia ini masih banyak hal yang belum tapi berpotensi untuk didigitalisasi karena harga membayar developer yang masih terlalu mahal.

Dengan menurunnya biaya untuk membuat software, akan lebih banyak yang didigitalisasi. Akan semakin banyak program yang dibuat custom untuk tiap individu atau bisnis kecil.

Misal aplikasi untuk smart home yang disesuaikan dengan setiap rumah, atau video game yang disesuaikan untuk setiap gamer.

Sebagian orang skeptis terhadap gagasan bahwa AI akan sepenuhnya menghapus pekerjaan developer. Dalam waktu dekat, sebagian pekerjaan dalam software development akan terotomasi.

Khususnya pekerjaan yang mudah seperti menulis kode yang simpel atau debugging. AI assistant saat ini sudah mampu mengotomasi penulisan blok kode yang simpel.

Mereka berpikir pekerjaan developer akan aman karena developer tidak hanya menulis kode. Di samping itu, tugas seorang developer antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Memahami kebutuhan pengguna.
  2. Dokumentasi program.
  3. Merancang arsitektur program (gambaran besar).
  4. Pengumpulan dan manajemen data.
  5. Penjaminan kualitas dan pengujian kode.
  6. Terus meningkatkan kualitas kode.
  7. Optimisasi software untuk efisiensi.

Satu hal yang disetujui semua ahli: AI akan merubah pekerjaan developer. Berikut beberapa hal yang mungkin terjadi sebagai dampak AI, baik positif maupun negatif:

  1. Penurunan akan permintaan bagi pekerjaan developer/programmer entry-level, yang berurusan dengan penulisan kode-kode sederhana.
  2. Peningkatan aspek kreativitas dan strategis dari programming. Dengan AI mengotomasi aspek rendah dari programming, mereka akan memiliki lebih banyak waktu luang untuk hal tersebut. Bahkan mungkin ini akan menjadi lebih penting di pekerjaan di masa mendatang.
  3. Peningkatan produktivitas dapat berdampak diperlukannya lebih sedikit developer untuk mengerjakan suatu proyek. Hal ini dapat berdampak terhadap hilangnya sebagian pekerjaan.
  4. Tetapi, AI akan membuat pekerjaan-pekerjaan baru yang berkaitan dengannya.
  5. Soft skill seperti problem solving, critical thinking, kreatifitas, dan keahlian interpersonal akan menjadi lebih penting, dengan sebagian aspek teknis terotomasi.
  6. Peningkatan entry barrier. Sebelumnya, developer dengan keahlian biasa-biasa saja bisa mendapat pekerjaan. Dengan adanya asisten AI, batasan minimum untuk mendapat pekerjaan developer akan lebih tinggi. Mereka yang lolos adalah yang memiliki keahlian tinggi dan kemampuan untuk berpikir out-of-the-box.
  7. Pekerjaan developer membutuhkan lebih sedikit waktu, sehingga para developer memiliki lebih banyak waktu luang untuk hal-hal yang bermakna sehingga work-life balance membaik secara drastis.

Berikut yang kemungkinan akan terjadi dalam waktu dekat:

  1. Kecil kemungkinannya bahwa AI akan sepenuhnya merebut pekerjaan developer. Yang lebih mungkin terjadi adalah developer yang menggunakan AI akan merebut pekerjaan developer yang tidak. Perbedaan produktivitasnya dapat berkali-kali lipat.
  2. Orang yang tidak punya keahlian koding sama sekali tidak akan mengambil pekerjaan mu hanya karena AI.
  3. Untuk tetap kompetitif, pelajari cara penggunaan AI tools yang efisien. Pelajari prompt engineering, cara kerja LLM, dan keahlian terkait lainnya.

Penulis: Muhammad Saleh Bagir Alatas
Mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Universitas Airlanga

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi:

  1. Friedman, L. (Host). Altman, S. (Guest). (2023, March, 25). Sam Altman: OpenAI CEO  on GPT-4, ChatGPT, and the Future of AI (No. 367) [Audio podcast episode]. In Lex Fridman Podcast.  <https://spotify.link/dtNTFGPYyyb>
  2. Teo, N. (2023, August, 11). AI vs. Programmers: Will Developers be Replaced?. Digital Diplomacy accessed 1 Desember 2023. <https://medium.com/digital-diplomacy/ai-vs-programmers-will-developers-be-replaced-5a9d7cb5e4e0>
  3. Neagoie, A. (2023, August, 17). Will AI Replace Programmers? No! But Something Else Will. Zero To Mastery. accessed 1 December 2023. <https://zerotomastery.io/blog/will-AI-replace-programmers/>
  4. Ortiz, S. (2023, August, 9). ChatGPT answers more than half of software engineering questions incorrectly. ZDnet. Accessed 1 December 2023. <https://www.zdnet.com/article/chatgpt-answers-more-than-half-of-software-engineering-questions-incorrectly/>
  5. Daines-Hutt, D. (2023, July, 25). The State of AI Tools And Coding: 2023 Edition. Zero To Mastery. Accessed 1 December 2023. <The State Of AI Tools And Coding: 2023 Edition | Zero To Mastery>

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI