Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Mahasiswa sebagai aktor utama dalam pendidikan tinggi, merasakan manfaat teknologi digital dalam berbagai bentuk.
Salah satu manfaat utama adalah kemudahan akses informasi dan sumber belajar yang sebelumnya sulit dijangkau. Dengan teknologi digital, mahasiswa dapat dengan cepat mendapatkan referensi jurnal ilmiah, buku elektronik, dan video pembelajaran dari berbagai penjuru dunia.
Selain itu, teknologi digital memungkinkan mahasiswa untuk belajar secara mandiri dengan lebih fleksibel. Sehingga dapat mengelola waktu mereka dengan lebih baik untuk mencapai hasil yang optimal.
Namun, di sisilain teknologi digital juga menghadirkan tantangan berupa distraksi dan kecanduan digital. Dalam perspektif psikologi Islam, hal ini berdampak pada keseimbangan emosi, spiritualitas, dan kinerja akademik mahasiswa.
Hal ini didukung dalam penelitian yang dilakukan oleh Waluyojati dan Swari (2024) bahwa Penggunaan teknologi digital dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental, seperti munculnya rasa cemas, stres, depresi, hingga ketergantungan terhadap teknologi digital. Sehingga memerlukan pendekatan holistik untuk mengelola dampak positif dan negatifnya secara seimbang.
Pengaruh Positif Teknologi Digital pada Kinerja Akademik
Teknologi digital memberikan berbagai manfaat bagi mahasiswa dalam menunjang kinerja akademik. Akses terhadap jurnal ilmiah, buku elektronik, dan materi pembelajaran online mempermudah mahasiswa dalam memperoleh referensi yang relevan untuk mendukung proses belajar mereka.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Irwan et al., (2024) bahwa penggunaan teknologi digital secara tepat dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran. Pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan membawa pengaruh besar dalam meningkatkan efektivitas proses pembelajaran serta memperluas pengalaman belajar (Surya & Moramowati, 2023).
Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menuntut ilmu, sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW: Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim (HR. Ibnu Majah).
Selain itu, teknologi digital memungkinkan kolaborasi antar mahasiswa melalui platform seperti Google Workspace dan Microsoft Teams. Mahasiswa dapat bekerja sama dalam proyek, diskusi, dan penelitian tanpa batasan ruang dan waktu.
Menurut Rahayu et al (2024) pemanfaatan teknologi dalam kolaborasi akademik memberikan peluang bagi mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mahasiswa. Pembelajaran kolaboratif juga mampu mengoptimalkan keterampilan komunikasi, dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa (Afriadi, 2024).
Baca juga: Mengatasi Depresi: Melalui Perspektif Psikologi Islam
Distraksi dan Dampak Negatif Teknologi Digital
Penggunaan teknologi digital yang tidak terkendali dapat memberikan dampak negatif terhadap kinerja akademik mahasiswa. Salah satu masalah utama adalah distraksi dari media sosial dan platform hiburan digital.
Penelitian oleh Suka dan Efauzi (2022) menunjukkan bahwa kecanduan media sosial dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan produktivitas akademik mahasiswa. Kecanduan internet juga berdampak pada pola tidur yang tidak teratur dan kebiasaan menunda pengerjaan tugas (Anggita et al., 2023).
Dalam psikologi Islam, hal ini dapat dikaitkan dengan konsep nafsu yang tidak terkendali. Imam Al-Ghazali dalam karyanya “Ihya Ulumuddin” menyebutkan pentingnya mengendalikan nafsu untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat.
Selain itu, dampak psikologis dari teknologi digital seperti kecemasan dan stres akibat tekanan akademik online juga menjadi perhatian. Menurut penelitian Sembiring (2024) kemudahan akses teknologi digital sering kali membuat mahasiswa merasa tertekan untuk merespons tugas dengan cepat, yang dapat memicu stres, depresi, dan kecemasan.
Dalam perspektif Islam, hal ini bertentangan dengan prinsip tawakal, yaitu menyerahkan hasil akhir kepada Allah setelah berusaha maksimal.
Psikologi Islam dalam Mengatasi Tantangan Teknologi Digital
Psikologi Islam menawarkan pendekatan holistik untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh teknologi digital. Pendekatan ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara aspek spiritual, emosional, dan intelektual.
Pendekatan psikologi Islam terutama yang berfokus pada aspek moral dan spiritual, memiliki kemampuan untuk mendukung pencegahan dan penanganan kecanduan pada gadget (Yusuf, 2024).
Misalnya dalam Al-Quran yang mendorong manusia untuk menggunakan waktu secara bijak, sebagaimana tercantum dalam QS. Al-Asr (103): 1-3, “Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh”.
Strategi manajemen waktu yang efektif dapat membantu mahasiswa mengatur penggunaan teknologi digital agar tetap produktif tanpa melupakan kewajiban spiritual.
Menurut Ritonga (2020), penerapan prinsip-prinsip Islam dalam manajemen waktu dapat membantu mahasiswa menjaga keseimbangan antara studi dan ibadah. Manajemen waktu dalam Islam juga menekankan pengaturan yang bijak, penentuan tujuan, dan pengembangan spiritual demi meraih sukses dunia dan akhirat (Pratama et al., 2023).
Selain itu, pengendalian diri melalui ibadah seperti salat dan dzikir dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan akibat tekanan akademik.
Dengan demikian, teknologi digital memberikan dampak yang kompleks terhadap kinerja akademik mahasiswa. Dalam perspektif psikologi Islam, dampak ini dapat dikelola dengan pendekatan yang holistic yang mencakup aspek spiritual, dan emosional.
Mahasiswa perlu memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana untuk menuntut ilmu, sembari mengendalikan distraksi dan tekanan yang mungkin timbul. Maka dari itu, mereka dapat mencapai kesuksesan akademik yang sejalan dengan nilai-nilai Islam.
Penulis: Muhammad Irfandi
Mahasiswa Psikologi Islam, Institut Agama Islam Negeri Langsa
Referensi
Waluyojati, M. P., & Swari, D. I. (2024). Peran Psikologi Tasawuf Mengenai Kesehatan Mental dan Spiritualitas Generasi Z Pada Era Digital. Mutiara: Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah, 2(4), 199-209.
Irawan, I., Merakati, I., Sudarso, H., Roswati, R., Wiliyanti, V., & Rukiyanto, B. A. (2024). Analisis peran teknologi dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran kolaboratif di lingkungan perguruan tinggi. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(4), 16192-16197.
Ibnu, M., Muhammad, bin Y., Sunan, I. M. (2006). Kitab al-Muqaddimah. Diterjemahkan oleh: Tim Penerjemah Pustaka Al-Kautsar. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006. Hadis no. 224, Bab 17.
Surya, I. A. M., Moramowati, N. L. A. (2023). Efektivitas penggunaan teknologi dalam pendidikan terhadap kinerja akademik. Metta: Jurnal Ilmu Multidisiplin, 3(4), 531-545.
Rahayu, A. P., Nisak, H. K., Wahib, A., & Besari, A. (2024). Inovasi metode pembelajaran kolaboratif di era digital: studi kasus perguruan tinggi swasta magetan: innovation of collaborative learning methods in the digital era: case study of magetan private colleges. Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 4(02), 368-379.
Suka, B. G., & Efauzi, C. (2022). Pengaruh kecendrungan kecanduan media sosial terhadap prestasi akademik pada mahasiswa universitas hkbp nommensen medan. repository.uhn.ac.id
Anggita, A. M., Amriyadi, S. M., Klisnawati, J., Aprilyani, N., & Ritonga, M. J. A. (2023, November). Dampak kecanduan internet terhadap nilai akademik mahasiswa. In Proceeding Conference on Psychology and Behavioral Sciences (Vol. 2, pp. 66-71).
Sembiring, Q. B. (2024). Dampak teknologi digital terhadap kesehatan mental generasi muda. Circle Archive, 1(4).
Yusuf, M. (2024). Peran psikologi islami dalam menangani kecanduan gadget pada anak. Pendidikan Dasar dan Manajemen Pendidikan, 5(1), 1-10.
Ritonga, H. J. (2020). Manajemen waktu dalam islam. Al-Idarah: Jurnal Pengkajian Dakwah dan Manajemen, 8(1).
Pratama, D. A., Salsabila, K., & Aini, D. N. (2023). Manajemen waktu dalam perspektif islam. Religion: Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya, 2(6), 21-29.
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News