Implementasi Pojok Baca pada Panti Asuhan Bahtera Nuh Batam untuk Meningkatkan Minat Baca Anak-Anak

KKN
Gambar 4: Dokumentasi Akhir dengan Anak-Anak Panti Asuhan.

Abstrak

Peningkatan minat baca di kalangan anak-anak merupakan tantangan besar, terutama di lingkungan panti asuhan. Artikel ini membahas implementasi pojok baca di Panti Asuhan Bahtera Nuh Batam sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca anak-anak. Pojok baca ini didesain sebagai ruang yang nyaman dan menarik dengan koleksi buku yang beragam, yang diharapkan dapat memotivasi anak-anak untuk mengembangkan kebiasaan membaca. Pelaksanaan program ini melibatkan beberapa tahapan mulai dari survei kebutuhan, pengumpulan dan pengorganisasian buku, hingga pembentukan tim relawan yang akan mendampingi anak-anak dalam kegiatan membaca. Survei kebutuhan dilakukan untuk mengetahui jenis buku yang paling diminati dan sesuai dengan usia serta tingkat pemahaman anak-anak. Pengumpulan buku dilakukan melalui donasi dari berbagai pihak, sementara pengorganisasian buku melibatkan penataan yang rapi dan tematik. Tim relawan yang terlibat tidak hanya bertugas mendampingi, tetapi juga memberikan motivasi dan bimbingan membaca kepada anak-anak, sehingga suasana Pojok Baca menjadi lebih interaktif dan menyenangkan.

Kata Kunci: Nacospro, Pengabdian Masyarakat, Pojok Literasi.

Abstract

Increasing interest in reading among children is a big challenge, especially in orphanages. This article discusses the implementation of a reading corner at Bahtera Nuh Orphanage in Batam as an effort to increase children’s interest in reading. The reading corner is designed as a comfortable and attractive space with a diverse collection of books, which is expected to motivate children to develop the habit of reading. The implementation of this program involves several stages ranging from needs survey, book collection and organization, to the formation of a team of volunteers who will assist children in reading activities. A needs survey was conducted to find out the types of books that are most in demand and in accordance with the age and level of understanding of children. Book collection is done through donations from various parties, while book organization involves neat and thematic arrangement. The team of volunteers involved is not only in charge of assisting, but also providing motivation and reading guidance to children, so that the atmosphere of the Reading Corner becomes more interactive and fun.

Bacaan Lainnya

Keywords: Nacospro, Community Service, Literacy Corner.

Pendahuluan

Pojok baca merupakan salah satu sarana penting yang dapat memfasilitasi anak-anak dalam mengakses bahan bacaan yang beragam. Di era digital seperti saat ini, minat baca anak-anak sering kali tergeser oleh gadget dan media sosial. Oleh karena itu, implementasi pojok baca di Panti Asuhan Bahtera Nuh Batam diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan minat baca anak-anak. Pojok baca ini tidak hanya menyediakan buku-buku bacaan yang menarik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membaca. Panti Asuhan Bahtera Nuh Batam merupakan salah satu panti asuhan yang aktif dalam memberikan pendidikan dan pengasuhan kepada anak-anak yatim piatu dan kurang mampu. Kebutuhan akan pendidikan menjadi perhatian utama. Namun, fasilitas yang tersedia masih terbatas, terutama dalam hal penyediaan bahan bacaan yang berkualitas. Oleh karena itu, adanya pojok baca diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan memberikan akses yang lebih luas bagi anak-anak dalam mengembangkan kemampuan membaca mereka (Nenoliu et al., n.d.).

Peningkatan minat baca di kalangan anak-anak merupakan salah satu upaya penting dalam membentuk generasi yang berpengetahuan luas dan kritis. Panti Asuhan Bahtera Nuh Batam, seperti banyak panti asuhan lainnya, menghadapi tantangan dalam menyediakan sumber daya pendidikan yang memadai bagi anak-anak asuhnya. Anak-anak di panti asuhan sering kali kekurangan akses ke buku-buku dan bahan bacaan yang berkualitas, yang penting untuk mendukung perkembangan intelektual mereka. Oleh karena itu, inisiatif untuk mendirikan Pojok Baca di Panti Asuhan Bahtera Nuh merupakan langkah yang strategis dan penting dalam mengatasi kendala tersebut. Salah satu latar belakang pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah tingginya angka buta huruf fungsional di Indonesia, yang menunjukkan bahwa banyak orang yang masih belum mampu membaca atau menulis dengan baik. Meskipun Batam merupakan kota yang berkembang pesat dengan berbagai sektor industri, namun akses terhadap pendidikan yang berkualitas masih menjadi tantangan, terutama bagi anak-anak yang tinggal di panti asuhan. Dengan adanya Pojok Baca, diharapkan anak-anak ini dapat lebih mudah mengakses berbagai jenis buku, mulai dari buku cerita hingga buku pelajaran, yang dapat merangsang minat baca mereka serta meningkatkan kemampuan literasi. Selain itu, pelaksanaan kegiatan PkM ini terinspirasi oleh berbagai studi dan penelitian yang menunjukkan bahwa lingkungan yang mendukung literasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Lingkungan yang kaya akan bahan bacaan dapat mendorong anak untuk lebih sering membaca, yang pada akhirnya meningkatkan keterampilan literasi mereka. Oleh karena itu, dengan mendirikan Pojok Baca di Panti Asuhan Bahtera Nuh, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang kondusif untuk membaca dan belajar. Ini bukan hanya akan membantu anak-anak di panti asuhan untuk lebih cerdas dan berpengetahuan luas, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih baik (Ultra Gusteti et al., n.d.).

Baca Juga: Membaca Nyaring sebagai Metode Menumbuhkan Minat Baca pada Peserta Didik di SDN 173404 Sirisirisi Dolok Sanggul

Upaya lainnya adalah penyediaan fasilitas yang nyaman dan menarik di pojok baca. Area pojok baca didesain sedemikian rupa agar anak-anak merasa nyaman dan betah saat membaca. Karpet empuk, bean bag, dan dekorasi yang penuh warna membuat suasana pojok baca menjadi lebih menyenangkan. Selain itu, pojok baca juga dilengkapi dengan penerangan yang baik sehingga anak-anak dapat membaca dengan nyaman tanpa mengalami kelelahan mata. Fasilitas yang nyaman ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak untuk membaca dan belajar. Demi memastikan keberlanjutan minat baca, pihak pengelola panti asuhan juga mengadakan program pembinaan literasi secara berkala. Program ini melibatkan pelatihan dan workshop bagi anak-anak untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis mereka. Dengan adanya pembinaan yang berkelanjutan, anak-anak tidak hanya dibiasakan untuk membaca, tetapi juga diajarkan cara mengolah informasi dari bacaan menjadi pengetahuan yang bermanfaat. Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan pojok baca di Panti Asuhan Bahtera Nuh Batam dapat menjadi sarana yang efektif dalam meningkatkan minat baca dan keterampilan literasi anak-anak (Firah et al., 2022).

Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) adalah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan minat baca anak-anak di panti asuhan. Dengan menyediakan fasilitas pojok baca yang nyaman dan menarik, diharapkan anak-anak dapat mengakses berbagai buku dan bahan bacaan yang sesuai dengan usia dan minat mereka. Hal ini akan membantu membangun kebiasaan membaca sejak dini, yang merupakan fondasi penting bagi perkembangan kognitif dan keterampilan literasi mereka. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk membangun budaya membaca yang berkelanjutan di kalangan anak-anak panti asuhan. Melalui program ini, diharapkan muncul inisiatif membaca mandiri dan dorongan untuk selalu mencari tahu hal-hal baru. Pendampingan dan kegiatan-kegiatan pendukung seperti sesi membaca bersama, diskusi buku, dan lomba-lomba literasi juga akan diadakan untuk memupuk semangat dan antusiasme anak-anak terhadap dunia literasi. Dengan demikian, pojok baca ini bukan hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga pusat kegiatan literasi yang dinamis dan inspiratif (Ruzain et al., 2023).

Masalah

Masalah yang ditemukan oleh para penulis di Panti Asuhan Bahtera Nuh Batam, Panti asuhan sering kali menghadapi kendala dalam hal pendanaan, sehingga sulit untuk menyediakan buku-buku berkualitas dan sarana penunjang lainnya seperti rak buku, meja, dan kursi yang nyaman. Selain itu, ruang yang tersedia mungkin tidak memadai untuk dijadikan pojok baca yang ideal. Keterbatasan ini dapat mengurangi efektivitas program dan mempengaruhi minat baca anak-anak, karena mereka mungkin merasa tidak nyaman atau kurang tertarik dengan fasilitas yang ada.

Kemudian, masalah yang timbul lagi rendahnya minat baca anak-anak di panti asuhan, yang sering kali disebabkan oleh kurangnya kebiasaan membaca sejak dini. Banyak anak yang lebih terbiasa dengan kegiatan bermain atau menonton televisi daripada membaca buku. Kurangnya motivasi dan dukungan dari lingkungan sekitar juga menjadi faktor penghambat. Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya program yang terstruktur dan berkelanjutan untuk menanamkan kebiasaan membaca pada anak-anak. Pendekatan kreatif seperti mengadakan sesi cerita interaktif, lomba membaca, dan kegiatan lain yang menarik dapat membantu meningkatkan minat baca mereka.

Baca Juga: Rendahnya Minat Baca di Kalangan Pelajar Di Era Milenial

Metode

Artikel ini menggunakan jenis penelitian secara deskriptif dengan menggunakan penelitian kualitatif (Thalib, 2022). Penelitian kualitatif menjadi salah satu sebagai dasar pola fikir yang induktif. Secara metode kualitatif hasil dari penelitian ini diambil dari data yang diperoleh secara mendalam dan secara pemahaman informan dan data yang diperoleh dari metode kualitatif akan dianalisis dan dideskripsikan dengan penemuan sebagai bagian dari penelitian kualitatif (Romlah et al., 2021).

Berikut merupakan tahap yang digunakan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat melalui kunjungan Pnati Asuhan Bahtera Nuh Batam:

  1. Observasi partisipatif, Peneliti menghabiskan waktu di panti asuhan untuk mengamati langsung interaksi anak-anak dengan pojok baca. Melalui observasi ini, peneliti dapat mencatat bagaimana anak-anak berinteraksi dengan buku-buku yang tersedia, frekuensi kunjungan mereka ke pojok baca, dan perubahan perilaku mereka terhadap aktivitas membaca. Observasi partisipatif ini memberikan gambaran nyata tentang efektivitas pojok baca dalam menarik minat anak-anak untuk membaca.
  2. Wawancara mendalam dengan anak-anak, Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai persepsi anak-anak terhadap pojok baca serta bagaimana pengasuh melihat perubahan minat baca anak-anak setelah pojok baca diimplementasikan. Pertanyaan wawancara dirancang untuk menggali perasaan, pendapat, dan pengalaman pribadi anak-anak serta pengasuh terkait aktivitas membaca.
  3. Analisis dokumen, peneliti meninjau berbagai catatan dan laporan yang terkait dengan kegiatan pojok baca, seperti daftar buku yang tersedia, jadwal kegiatan membaca, dan laporan perkembangan minat baca anak-anak. Analisis dokumen ini membantu peneliti dalam mengukur kemajuan dan keberhasilan program pojok baca dari perspektif administratif dan dokumentatif.

Pembahasan

A. Tujuan

Memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana intervensi sederhana seperti pojok baca dapat meningkatkan minat baca anak-anak. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak langsung dari kehadiran pojok baca terhadap frekuensi dan durasi waktu yang dihabiskan anak-anak untuk membaca. Dengan mengukur perubahan dalam kebiasaan membaca anak-anak sebelum dan sesudah pojok baca didirikan, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peningkatan minat baca serta jenis-jenis bacaan yang paling diminati oleh anak-anak.

Mengkaji aspek-aspek psikologis dan sosial dari kehadiran pojok baca dalam kehidupan anak-anak di panti asuhan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pojok baca dapat mempengaruhi perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak-anak. Dengan mengeksplorasi pengalaman anak-anak, penelitian ini berharap dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong atau menghambat minat baca mereka. Penelitian ini juga akan menilai sejauh mana pojok baca dapat menjadi alat untuk meningkatkan rasa percaya diri, kreativitas, dan keterampilan sosial anak-anak melalui kegiatan membaca dan diskusi buku.

Baca Juga: Menyedihkan! Indonesia Jadi Salah Satu Negara yang Minat Bacanya Rendah

B. Rincian Kegiatan

1. Pembukaan Doa dan Nyanyi

Pembukaan acara diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu pengasuh panti asuhan. Suasana penuh khidmat dan haru ketika seluruh hadirin menundukkan kepala, memohon berkat dan bimbingan dari Tuhan agar program pojok baca ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi anak-anak di panti asuhan. Doa ini bukan hanya sekadar permohonan, namun juga sebagai bentuk syukur atas kesempatan dan bantuan yang telah diberikan berbagai pihak dalam mewujudkan program ini. Setelah doa selesai, hadirin diundang untuk berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang dinyanyikan dengan penuh semangat dan kebanggaan.

Gambar 1: Pembukaan Acara Doa dan Nyanyi Bersama.

Lagu-lagu ini dipilih dengan harapan dapat menumbuhkan semangat dan antusiasme dalam diri anak-anak untuk lebih giat membaca dan belajar. Seluruh peserta acara turut serta dalam nyanyian tersebut, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan. Suara riang dan ceria anak-anak menambah semarak acara pembukaan ini, menggambarkan harapan besar akan keberhasilan program pojok baca yang baru diresmikan ini.

2. Pojok literasi

Implementasi Pojok Baca pada Panti Asuhan Bahtera Nuh Batam bertujuan untuk meningkatkan minat baca anak-anak dengan menyediakan akses mudah dan menyenangkan ke berbagai buku dan bahan bacaan lainnya. Kegiatan ini dimulai dengan mendirikan sebuah sudut baca yang dilengkapi dengan rak buku, kursi yang nyaman, dan dekorasi menarik yang dapat merangsang minat anak-anak untuk membaca. Buku-buku yang disediakan mencakup berbagai genre dan tingkatan usia, dari buku cerita bergambar untuk anak-anak kecil hingga novel remaja dan buku pengetahuan umum. Selain itu, diselenggarakan juga sesi membaca bersama dan diskusi buku yang dipandu oleh relawan untuk membantu anak-anak memahami dan menikmati apa yang mereka baca.

Baca Juga: Meningkatkan Minat Baca

Panti Asuhan Bahtera Nuh bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perpustakaan lokal, donatur, dan komunitas literasi di Batam. Donasi buku terus dilakukan untuk memperbarui koleksi dan menambah variasi bahan bacaan. Pihak panti asuhan juga mengadakan berbagai kegiatan literasi seperti lomba menulis, kuis buku, dan cerita berantai untuk merangsang kreativitas dan imajinasi anak-anak. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak tidak hanya memperoleh kebiasaan membaca yang baik, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan mereka.

Gambar 2: Pojok Literasi yang dilakukan rekan-rekan.

3. Pemberian sembako

Kegiatan pemberian sembako fokus utama adalah meningkatkan kualitas hidup dan pendidikan anak-anak yang tinggal di panti asuhan melalui penambahan fasilitas yang mendukung kegiatan membaca. Program ini melibatkan penyediaan paket sembako yang tidak hanya mencakup bahan pangan pokok, tetapi juga buku-buku bacaan yang bermanfaat untuk anak-anak. Buku-buku tersebut dipilih dengan mempertimbangkan usia dan minat baca anak-anak, dengan tujuan untuk menumbuhkan kebiasaan membaca yang menyenangkan dan bermanfaat. Selain itu, pojok baca yang dirancang dengan nyaman dan menarik akan menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak untuk mengeksplorasi berbagai jenis buku, sehingga mereka terdorong untuk lebih aktif membaca dan belajar.

Pemberian sembako ini juga melibatkan kegiatan pelatihan bagi para pengasuh panti asuhan, agar mereka dapat memanfaatkan pojok baca secara efektif dalam mendukung pendidikan anak-anak. Dengan adanya pojok baca ini, diharapkan anak-anak akan semakin termotivasi untuk membaca dan belajar secara mandiri, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan kecerdasan dan keterampilan mereka. Melalui upaya ini, diharapkan panti asuhan Bahtera Nuh Batam dapat memberikan dampak positif dalam perkembangan minat baca anak-anak dan meningkatkan kualitas pendidikan mereka secara keseluruhan.

Baca Juga: Pojok Literasi sebagai Metode dalam Meningkatkan Minat Baca Anak Panti Samaria Fao Kasih

Gambar 3: Pemberian Sembako kepada Wakil Panti Asuhan.

4. Dokumentasi

Dokumentasi kegiatan melibatkan pengumpulan data dan informasi terkait pelaksanaan proyek, seperti foto-foto kegiatan pemasangan pojok baca, catatan pelatihan, dan hasil evaluasi dari para pengurus panti asuhan serta anak-anak. Semua materi yang dihasilkan selama proyek, termasuk buku-buku yang disumbangkan, peralatan yang dipasang, dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan, didokumentasikan dengan baik untuk memberikan gambaran yang jelas tentang keberhasilan implementasi. Selain itu, laporan akhir proyek disusun untuk merangkum semua kegiatan, tantangan yang dihadapi, solusi yang diterapkan, serta dampak yang dihasilkan terhadap minat baca anak-anak.

Gambar 4: Dokumentasi Akhir dengan Anak-Anak Panti Asuhan.

Baca Juga: Kampus Mengajar: Menarik Minat Baca Siswa dengan Pohon Literasi

Penutupan proyek dilakukan dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini mencakup analisis dari umpan balik yang diterima dari pihak panti asuhan dan anak-anak, serta penilaian terhadap efektivitas pojok baca dalam meningkatkan minat baca. Selain itu, dilakukan pertemuan dengan semua pihak terkait untuk membahas hasil akhir proyek, menyusun rekomendasi untuk keberlanjutan program, dan mengidentifikasi potensi pengembangan di masa depan. Seluruh proses penutupan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan membaca bagi anak-anak di panti asuhan tersebut, serta menjadi referensi untuk proyek serupa di masa depan.

C. Kekurangan dan Kelebihan

Kekurangan dari kegiatan yang dijalankan, implementasi pojok baca mungkin menghadapi beberapa kekurangan. Salah satunya adalah keterbatasan sumber daya seperti buku yang relevan atau fasilitas yang memadai. Tanpa perawatan dan pembaruan yang teratur, koleksi buku di pojok baca bisa menjadi kurang menarik atau usang, yang dapat mengurangi minat anak-anak. Selain itu, jika tidak ada kegiatan pendukung seperti bimbingan membaca atau program literasi tambahan, pojok baca mungkin tidak mencapai potensi maksimalnya dalam meningkatkan minat baca. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah kemungkinan kurangnya dukungan atau partisipasi dari staf panti asuhan dalam memanfaatkan pojok baca secara efektif.

Kelebihan dari kegiatan yang dijalankan, implementasi pojok baca mungkin menghadapi beberapa kekurangan. Salah satunya adalah keterbatasan sumber daya seperti buku yang relevan atau fasilitas yang memadai. Tanpa perawatan dan pembaruan yang teratur, koleksi buku di pojok baca bisa menjadi kurang menarik atau usang, yang dapat mengurangi minat anak-anak. Selain itu, jika tidak ada kegiatan pendukung seperti bimbingan membaca atau program literasi tambahan, pojok baca mungkin tidak mencapai potensi maksimalnya dalam meningkatkan minat baca. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah kemungkinan kurangnya dukungan atau partisipasi dari staf panti asuhan dalam memanfaatkan pojok baca secara efektif.

Kesimpulan

Penelitian mengenai implementasi pojok baca di Panti Asuhan Bahtera Nuh Batam menunjukkan dampak positif yang signifikan terhadap minat baca anak-anak di panti asuhan tersebut. Pojok baca yang didirikan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan bahan bacaan, berhasil memfasilitasi anak-anak dalam menemukan minat mereka terhadap membaca. Selama pelaksanaan program pojok baca, anak-anak tidak hanya menunjukkan peningkatan minat baca, tetapi juga berkembang dalam hal keterampilan literasi mereka. Penggunaan bahan bacaan yang sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman anak-anak telah membantu mereka dalam memahami dan menikmati kegiatan membaca. Program ini juga berhasil menciptakan suasana yang mendukung dan menyenangkan untuk membaca, yang menjadi faktor penting dalam memotivasi anak-anak untuk melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan literasi.

Baca Juga: Minat Baca Kian Terkikis: Masihkah Buku Bacaan Eksis?

Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi selama implementasi pojok baca. Beberapa anak memerlukan bimbingan lebih lanjut untuk memanfaatkan pojok baca secara maksimal, dan keterbatasan ruang serta ketersediaan buku juga menjadi faktor yang mempengaruhi efektivitas program. Penyesuaian dalam pemilihan buku serta peningkatan fasilitas pojok baca menjadi hal-hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas program ini. Secara keseluruhan, implementasi pojok baca di Panti Asuhan Bahtera Nuh Batam telah menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan minat baca anak-anak. Program ini tidak hanya memberikan akses kepada bahan bacaan yang bermanfaat tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan literasi. Evaluasi lebih lanjut dan perbaikan berkelanjutan dari pojok baca diharapkan dapat memperkuat dampak positifnya dan terus memberikan manfaat bagi anak-anak di masa depan.

Penulis:
1.
Angel 2341129
2. Angelina Carolyn Lai 2341391
3. Celen 2341467
4. Derrick Tay 2341133
5. Edy Marsono 2341177 
6. Garvin Lim 2342062
7. Hardy Setiawan 2332020
8. Jefry 2341132
9. Joel Yoselyn Yeo 2342063
10. Jolin 2341175
11. Jolin Fransisca 2341147
12. Melisa Anggraini 2331077
13. Michelle Kwok 2341131
14. Patrick Gabriel Kho 2351057
15. Serlinna 2342064
16. Stewendy 2341189
17. Valent 2341130
Mahasiswa Manajemen Universitas International Batam

Dosen Pembimbing: Rahmi Ayunda, S.H., M.H.

Co Fasilitator: Cyndi Angellyn

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Daftar Pustaka

Firah, A., Hadi Elyas, A., Eka, M., Informasi, S., Perangkat Lunak, R., & Dharmawangsa, U. (2022). Sosialisasi Meningkatkan Minat Baca pada Anak-anak dan Remaja Socialization of Increasing Reading Interest in Children and Adolescents (Vol. 2022, Issue 1). Retrieved from https://jurnal.unity-academy.sch.id/index.php/japamas

Nenoliu, D. S., Lakapu, D. E., Tafuy, A. Y., Kause, M. C., Sunbanu, H. F., Pendidikan Soe, I., Tengah Selatan, T., & Tenggara Timur, N. (n.d.). PEMANFAATAN SUDUT BACA UNTUK MENINGKATKAN LITERASI ANAK USIA SEKOLAH DI PANTI ASUHAN ANUGERAH KASIH SEJAHTERA. JCOS: Journal of Community Service, 02(1), 19. doi: 10.56855/jcos.v2i1.918

Romlah, S., Tinggi, S., Islam, A., & Bangil, P. (2021). PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF (Pendekatan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif). In Jurnal Studi Islam (Vol. 16, Issue 1).

Ruzain, R. B., Zulkifli, Z., Zulrafli, Z., Rosyida, R., Salsabila, A., Suhada, D., & Rosman, R. A. (2023). Menumbuhkan Budaya Literasi Membaca Dengan Menciptakan Lingkungan Literasi Di Sekolah Dasar Islam Plus YLPI Pekanbaru. Riau Journal of Empowerment, 6(1), 13–26. doi: 10.31258/raje.6.1.13-26

Thalib, M. A. (2022). PELATIHAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM METODE KUALITATIF UNTUK RISET AKUNTANSI BUDAYA. Seandanan: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(1). doi: 10.23960/seandanan.v2i1.29

Ultra Gusteti, M., & Wulandari, S. (n.d.). Some rights reserved BY-NC-SA 4.0 International License. doi: 10.36341/jpm.vxix.xxx

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.