Inilah Program-Program Literasi & Numerasi Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3

Literasi dan numerasi merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik khususnya di jenjang sekolah dasar dan menengah agar dapat menyesuaikan diri dalam berbagai konteks kehidupan baik personal, sosial, maupun profesional.

Literasi dan numerasi akan menjadi komponen utama dalam Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) sebagai pengganti Ujian Nasional. Konsep AKM merupakan asesmen untuk mengukur kemampuan minimal yang dibutuhkan peserta didik.

Kemampuan minimal tersebut terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter. Kemendikbudristek mendorong peningkatan literasi dan numerasi dengan berbagai cara, salah satunya melalui program Kampus Mengajar.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Aktualisasi Literasi dan Numerasi pada Program Kampus Mengajar Angkatan 3

Berbeda dari Kampus Mengajar Angkatan 1 dan 2, kini Kampus Mengajar Angkatan 3 berfokus pada peningkatan literasi dan numerasi siswa. Dalam program ini, Kemendikbudristek mengirimkan mahasiswa terpilih ke Sekolah Dasar dengan tujuan membantu empat hal, yaitu literasi, numerasi, adaptasi teknologi, dan administrasi.

Mahasiswa yang ditempatkan di sekolah tersebut akan menjadi partner kolaborasi bagi guru di sekolah tersebut. Kriteria Sekolah Dasar yang dipilih sebagai tempat mengajar mahasiswa adalah sekolah yang terakreditasi C atau B dengan jumlah siswa yang sedikit atau terletak di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Sebelum mahasiswa diterjunkan ke sekolah-sekolah sasaran, mahasiswa yang telah lolos seleksi diberikan pembekalan dengan berbagai materi, tidak lain yakni materi tentang peningkatan literasi dan numerasi siswa.

Proses belajar mengajar.

“Adik-adik mahasiswa dari Kampus Mengajar tentunya akan memberikan sebuah energi bagi peserta didik kita dan kawan-kawan guru di sekolah untuk dijadikan partner.

Dengan kehadiran adik-adik mahasiswa ini juga diharapkan satuan pendidikan Sekolah Dasar bisa meningkatkan kreativitasnya dalam mempersiapkan dan mengedukasi literasi dasar yang harus diberikan,” ujar Direktur Sekolah Dasar Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd. saat pembekalan.

Baca Juga: Pembelajaran Digital Guna Peningkatan Literasi Bersama Program Kampus Mengajar Angkatan 3 di SD Negeri Paberasan 01 Sampang Cilacap

Saat penugasan di sekolah-sekolah sasaran, mahasiswa diharapkan dapat membuat program-program yang berbasis literasi dan numerasi serta dapat mengimplementasikannya.

Sedikit potret dari salah satu mahasiswa yang bertugas di SD Negeri Mulyorejo 1 Kabupaten Malang Jawa Timur itu telah membuat program-program berbasis literasi dan numerasi seperti Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di mana siswa diwajibkan untuk membaca 15 menit sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai.

Dalam hal ini mahasiswa menciptakan budaya membaca kepada peserta didik agar terbiasa untuk membaca. Kondisi siswa yang sangat beragam membuat mahasiswa harus lebih ekstra untuk membimbing dan mendampingi dalam kegiatan KBM.

Selama dua tahun kebijakan pembelajaran secara jarak jauh akibat pandemi Covid-19, membuat siswa kurang semangat dalam belajar kembali. Selain itu, kemampuan siswa juga terlihat sangat menurun. Dapat dilihat dari beberapa siswa masih tidak bisa membaca secara lancar kemudian dalam berhitung juga sangat merasa kesulitan.

Seperti kasus yang ditemukan mahasiswa selama penugasan di SD Negeri Bambang 3 Kabupaten Malang dan SD Negeri Kaligentong. Mahasiswa yang bertugas di sekolah tersebut membuat program gebrakan yakni “Learning Course” atau memberikan tambahan jam belajar bagi peserta didik yang dirasa kemampuan literasi dan numerasinya masih tertinggal.

Baca Juga: Membangkitkan Semangat Literasi dan Numerasi melalui Program Kerja Pojok Calistung KKN Kampus Mengajar UAD

Program learning course dengan melibatkan guru kelas sehingga mahasiswa dapat berkolaborasi dengan baik. Tak hanya itu, terdapat mahasiswa UNISMA yang bertugas di SMP Islam Sabilillah, Kabupaten Indramayu Jawa Barat juga tak kalah, program yang dibuat guna meningkatkan literasi siswanya.

Gerakan meningkatkan minat baca siswa.

Ia membuat program donasi buku guna membantu sekolah tersebut. Kondisi sekolah yang sangat terpencil dan tidak terurus serta tidak memiliki perpustakaan membuat mahasiswa terketuk hatinya untuk membantu menambah koleksi buku di sekolah tersebut.

Program donasi buku tersebut telah mendapat banyak dukungan dari banyak kalangan. Masyarakat sipil hingga mahasiswa dari berbagai Universitas juga turut menyumbangkan bukunya. Hasil donasi buku diserahkan semuanya untuk SMP Islam Sabilillah.

Baca Juga: KKN Kampus Mengajar 3 UAD Bantu Siswa Belajar Membaca dengan Permainan Susun Kata

Koleksi buku yang didapat dapat membantu siswa dalam belajar terlebih dalam hal literasi. Siswa sangat antusias mendapat bantuan buku-buku ini, harapannya tidak hanya senang sesaat saja melainkan juga senang untuk dimanfaatkan dibaca. 

Program-program yang telah diimplementasikan mahasiswa dalam program kampus mengajar ini diharapkan dapat membantu memulihkan pendidikan di era pandemi dan meringankan beban guru dalam mengajar. Dengan adanya program Kampus Mengajar ini, pihak sekolah dapat terbantu.

Terutama dalam hal pemberian literasi dan numerasi bagi anak-anak. Karena, dengan sekolah daring yang selama ini dilakukan membuat anak-anak kurang maksimal mendapatkan materi pembelajaran. Hadirnya mahasiswa Kampus Mengajar ini semata-mata juga untuk memberikan semangat belajar kepada peserta didik meski masih dalam pandemi.

Penulis:
1. Achmad Sukron
2. Salva Amalia
3. Tiara Sarah
4. Vitriana Wulandari

Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Universitas Islam Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI