Jelang Hari Anak Nasional, Mahasiswa KKN-T IPB Desa Wado Mengusung Program Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) untuk Mengurangi Angka Stunting

Mengurangi Angka Stunting
Program Budikdamber.

Kabupaten Blora – Sejalan dengan visi misi Dinas Kesehatan Kabupaten Blora yang menargetkan zero new stunting pada tahun 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKN-TI) IPB University menginisiasi kegiatan pelatihan Budikdamber dengan tema “Wado Gemah Ripah”.

Pada Jumat (28/6), kami mengunjungi rumah Kepala Desa Wado untuk berdiskusi terkait program kerja Budikdamber yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.

Budikdamber merupakan penyederhanaan dari teknik aquaponik yang menggabungkan sistem budidaya tanaman sayuran dan budidaya ikan dalam satu tempat dengan pemanfaatan lahan yang terbatas.

Bacaan Lainnya

“Saya sangat tertarik dengan program KKN ini karena budidaya ikan dengan metode seperti itu dapat dilakukan secara pribadi dan memberikan hasil yang aman untuk dikonsumsi. Selain itu, tujuan program ini untuk mengurangi angka stunting yang sangat relevan dengan permasalahan di desa kami,” ucap Ibu Suekowati, sebagai Ketua PKK dan salah satu bidan di Desa Wado.

Pada Sabtu (15/7), tim KKN-T IPB Desa Wado mengadakan sosialisasi dan demonstrasi praktik pembuatan Budikdamber. Kegiatan dilaksanakan di Aula PKK Desa Wado dan dihadiri oleh 40 anggota PKK serta Kader Posyandu.

Di bawah naungan Dosen Pembimbing KKN Ibu Tursina Andita Putri, S.E., M.Si., tim KKN-T IPB Desa Wado melaksanakan program tersebut dengan tujuan agar masyarakat Desa Wado dapat mengetahui bagaimana kebutuhan gizi yang baik terutama pada ibu hamil dan menyusui yang mampu dipenuhi secara mandiri dengan memanfaatkan hasil budidaya sendiri melalui Budikdamber.

Baca Juga: Kolaborasi dengan Kelurahan Cibuluh, Mahasiswa KKN-T IPB University Bagikan Buku Saku Stunting

Pelaksanaan pelatihan Budikdamber dimulai dengan membagikan kuesioner pre-test untuk menguji pengetahuan awal tentang budikdamber. Setelah itu, diadakan sosialisasi yang dibawakan oleh Adelia Rosita.

Dalam presentasinya, dia menjelaskan secara mendalam mengenai metode dan teknik budikdamber (budidaya ikan dalam ember). Dia menunjukkan langkah-langkah persiapan, mulai dari pemilihan media tanam, jenis tanaman, serta cara perawatan harian.

Selama sesi sosialisasi, peserta juga diajak untuk berpartisipasi dalam demonstrasi langsung, di mana mereka dapat melihat dan mencoba sendiri bagaimana mempersiapkan ember, menanam bibit tanaman, dan memasukkan benih ikan ke dalam ember.

Pada akhir kegiatan, mahasiswa KKN-T IPB membagikan kuesioner post-test untuk melihat adanya peningkatan pengetahuan masyarakat setelah diadakannya sosialisasi ini. Hasil dari pre-test dan post-test kemudian dianalisis untuk menilai efektivitas sosialisasi dan pelatihan yang telah diberikan.

“Saya jadi tahu kalau ikan lele juga bisa di budidaya sendiri sekaligus dikonsumsi bersamaan dengan panen sayurnya,” ucap Bu Pujiati, salah satu anggota PKK Desa Wado.

Baca Juga: Empat Program Mahasiswa KKN-T IPB di Desa Srinahan, Pekalongan Untuk Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat

Pada Sabtu (27/7), tim KKN-T IPB Desa Wado menyerahkan modul dan 10 unit set Budikdamber untuk ditempatkan di 10 Pos Desa Wado. Harapannya, melalui sosialisasi dan demonstrasi Budikdamber ini, masyarakat Desa Wado dapat berpartisipasi dalam meningkatkan ketahanan pangan.

Penulis: Tim KKN Tematik Inovasi IPB University Desa Wado
Mahasiswa IPB University

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI