Kenali Lebih Jauh tentang Asam Urat

Kenali Lebih Jauh Tentang Asam Urat
Sumber: Penulis

Apa itu Asam Urat?

Asam urat (uric acid) adalah produk akhir metabolisme purin (adenine dan guanine) yang merupakan konstituen asam nukleat. Asam urat terutama disintesis dalam hati, yang dikatalisis oleh enzim xantin oxidse.

Asam urat diangkut kedalam ginjal bersama darah, dimana sebagian besar akan diekskresikan melalui urine. Peningkatan asam urat dalam urine dan serum sangat bergantung pada fungsi ginjal, kecepatan metabolisme purin, serta asupan diet makanan yang mengandung purin.

Penyakit asam urat adalah kondisi yang dapat menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan serta adanya rasa panas pada area persendian. Pada asam urat persendian yang paling sering diserang yaitu jari tangan, lutut, pergelangan kaki dan jari kaki.

Bacaan Lainnya
DONASI

 

Masalah Klinis

Pada gout, peningkatan produksi asam urat dipengaruhi oleh mekanisme idiopatik, tetapi biasanya karena peningkatan sintesis asam urat endogen akibat defek metabolik bawaan. Pada penyakit ini, pangkal asam urat dalam tubuh bisa lebih 10x kadar normal dan Na-urat dideposit dalam jaringan lunak, terutama sendi.

Adanya pengkristalan urat menyebabkan sendi membengkak, meradang dan nyeri. Untuk pengobatan gout dapat digunakan alopurinol yang bekerja dengan cara menghambat xantin oxidase.

Pada leukimia atau keganasan lain peningkatan produksi asam urat secara signifikan disebabkan oleh penguraian asam nukleat apabila terjadi lisis pada sel-sel tumor akibat nekrosis atau kemoterapi. Peningkatan kadar urat akibat lisis sel juga dijumpai pada polistemia, anemia pernisiosa dan kadang-kadang proriasis.

 

Kondisi yang Menyebabkan Peningkatan Kadar Asam Urat

  • Gout
  • Leukemia (limfositik, mielositik, monositik)
  • Kanker metastatic
  • Myeloma multiple
  • Eklampsia berat
  • Alkoholisme
  • Hyperlipoproteinemia
  • Diabetes melitus berat
  • Glomerulonephritis
  • Gagal jantung kongestif
  • Anemia hemolitik
  • Limfoma
  • Polistemia
  • Stress
  • Keracunan timbal
  • Latihan fisik berlebihan
  • Diet tinggi protein

 

Kondisi yang Menyebabkan Penurunan Kadar Asam Urat

  • Penyakit Wilson
  • Asidosis tubulus ginjal proksimal
  • Luka bakar
  • Kehamilan
  • Pengaruh obat: alupurinol, azotioprin, koumadin, probenesid, sulfinpirazon

 

Spesimen

Pada asam urat sampel yang dipakai yaitu serum atau plasma. Sebelum melakukan pemeriksaan pasien diminta berpuasa 8-10 jam. Tidak ada diet makanan atau cairan khusus.

Namun, pada banyak kasus, asupan makanan tinggi purin (daging, jeroan, sarden, otak roti manis, dan sebagainya) perlu ditunda minimal 24 jam sebelum melakukan pemeriksaan. Sama halnya dengan obat-obatan yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan. Jika pasien terpaksa harus minum obat, catat jenis obat yang dikonsumsi.

 

Pantangan Makanan untuk Penderita Asam Urat

  1. Jeroan hewan seperti hati, ampela dan jantung
  2. Makanan laut (seafood)
  3. Daging merah seperti daging sapi, kambing dan domba
  4. Daging olahan
  5. Minuman manis seperti soda dan jus buah
  6. Minuman yang mengandung alkohol

 

Gejala pada Asam Urat:

  1. Nyeri pada sendi
  2. Rasa tidak nyaman dalam jangka Panjang
  3. Kemerahan dan peradangan
  4. Pergerakan terbatas karena nyeri pada sendi-sendi

 

Nilai Rujukan Asam Urat

Secara umum, nilai rujukan untuk kadar asam urat normal adalah sebagai berikut:

  1. Dewasa
  • Pria : 3,5-7,0 mg/dl
  • Wanita : 2,5-6,0 mg/dl
  • Kadar panik : >12 mg/dl
  1. Anak-anak : 2,5-5,5 mg/dl
  2. Lansia ` : 3,5-85 mg/dl

*nilai ini bervariasi disetiap laboratorium.

 

Metode Pemeriksaan

  1. Metode fosfar asam wolframat.
    Asam urat akan mereduksi reagen menjadi senyawa kompleks berwarna biru, diukur secara fotometrik.
  2. Metode folin dan brown.
    Pada metode ini memakai Na-sianida dan urea.
  3. Metode Kageyama.
    Pada metode ini menggunakan enzim urikase.
  4. Metode PTA (phosphotungstic acid)
  5. Metode Urikase

 

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, diantaranya adalah hemolisis serum, stress dan puasa berlebih, diet tinggi purin dan pengaruh obat obatan.

 

Penulis: Murni Nurul Afifah
Dosen Pengampu: Apriyani Riyanti, S.Pd,.M.Pd
Mahasiswa D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Binawan

Editor: I. Chairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI