Kompleks Candi Plaosan dan Kisah Asmara Beda Agama

candi Plaosan Lor 
Gambar 1. Foto Candi Plaosan Lor 

Indonesia memiliki banyak sekali peninggalan jaman nenek moyang. Salah satu peninggalannya adalah peninggalan arsitektular yang berbentuk bangunan candi.

Kata candi semula digunakan oleh masyarakat Jawa untuk menyebut bangunan keagamaan (kuil) pada zaman dahulu kemudian seiring berjalannya waktu kata candi digunakan untuk menyebut bangunan-bangunan lain dari periode yang sama yang sebenarnya bukan merupakan sebuah kuil.

Kata candi tidak hanya digunakan di Jawa akan tetapi juga digunakan di wilayah luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan dan Bali untuk menamai bangunan dari masa yang sama. Dimana paling banyak candi terletak di pulau Jawa.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca juga: Harga Tiket Candi Borobudur Batal Naik, Apakah Ada Solusi Lain untuk Konservasi Candi?

candi Plaosan Lor dari sissi sebelah timur
Gambar 2. Foto Candi Plaosan Lor dari sisi sebelah timur

Salah satu candi yang ada di Jawa adalah Candi Plaosan tepatnya di Desa Plaosan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Candi Plaosan merupakan Candi Buddha yang diperkirakan dibangun pada masa Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu pada awal abad ke-9 M.

Perkiraan ini berpegang pada Prasasti Cri Kahuluan 842 M. Dimana isi prasasti tersebut dinyatakan bahwa Candi Plaosan Lor Dibuat oleh Ratu Sri Kahuluan dengan dukungan dari suaminya.

Candi ini merupakan kompleks candi yang terdiri dari 3 bagian yang berdekatan dengan 2 buah tembok dari batu vulkanik. Ketiga bagian tersebut disebut dengan Plaosan Lor (Plaosan Utara), Plaosan Kidul (Plaosan Selatan) serta Kuil C.

Candi Plaosan Lor memiliki 2 kuil yang dimana setiap kuil terdiri dari 2 lantai dengan 3 ruangan pada setiap lantainya yang dihubungkan dengan pintu dan diberi jendela.

Di sekeliling kompleks ada 58 kuil dan 116 stupa yang ditata dalam 3 jalur. Letusan gunung Merapi mengakibatkan sketsa dari Plaosan Kidul tidak dapat direkontruksi. Sedangkan Kuil C terletak jauh ke utara dalam jalur yang sama dari kuil utama Plaosan Lor.

Baca juga: Sendratari Roro Jonggrang dengan Kombinasi Berbagai Tari Tradisi

Parit di kompleks candi Plaosan
Gambar 3. Parit di kompleks candi Plaosan

Keseluruhan Candi Plaosan sangat menarik dimana berdasarkan penemuan candi plaosan ini menunjukkan adanya kompleks percandian yang sangat luas.

Penemuan ini diperkuat dengan penemuan parit kuno yang terletak di luar candi tersebut yang melingkupi kedua candi dalam sebuah kompleks.

Candi Plaosan memiliki cerita yang sangat menarik dimana Candi Plaosan ini dibuat untuk membuktikan cinta dari Rakai Pikatan terhadap Pramordyawardhani yang menganut agama Buddha sedangkan Rakai Pikatan beragama Hindu.

Pada awalnya cinta mereka tidak direstui oleh keluarganya dan mereka mencoba berbagai cara untuk mendapatkan restu dari dari keluarganya.

Akhirnya Rakai Pikatan membangun candi Buddha dengan sentuhan arsitektur Hindu demi membuktikan cintanya pada Pramordyawardhani hingga akhirnya mereka berdua direstui.

Karena adanya cerita ini masyarakat sekitar mempercayai bahwa siapa saja yang datang ke candi Plaosan bersama pasangan akan langgeng dalam hubungannya.

Penulis: Gery Cahya Nugraha
Mahasiswa Jurusan Film dan Televisi ISI Surakarta

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI