Kondisi Ekonomi Keluarga dapat Mempengaruhi Terjadinya Stunting

Ibu dan Anak Stunting

Hallo sobat sehat !! Seperti yang teman-teman ketahui, Stunting adalah suatu kondisi gagal tumbuh dan berkembang pada anak yang ditandai dengan tinggi badan/tinggi badan yang tidak sesuai umur (PENDEK) akibat asupan gizi yang tidak adekuat dalam jangka waktu yang lama (KRONIS) akibat gizi yang tidak adekuat.

Bayi usia 2sampai 59 bulan termasuk dalam kelompok rawan gizi (orang yang paling rentan kekurangan gizi), namun saat ini mereka sedang mengalami proses pertumbuhan yang relatif cepat.

Apakah kondisi ekonomi keluarga dapat mempengaruhi terjadinya stunting?

Salah satu faktor yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan/stunting pada anak usia dini adalah faktor kondisi ekonomi keluarga.

Bacaan Lainnya

Tingkat ekonomi secara signifikan dapat mempengaruhi prevalensi stunting, karena dipengaruhi oleh tingkat pendapatan orang tua, sehingga anak dari keluarga dengan kondisi sosial ekonomi rendah lebih rentan mengalami stunting yang terus berdampak pada  status ekonomi dan kesehatan yang buruk di masa depan.

Status ekonomi keluarga juga mempengaruhi kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi dan akses terhadap pelayanan kesehatan pada keluarga.

Faktor ekonomi tersebut juga dapat mempengaruhi pendapatan dan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. karena semakin tinggi pendidikan, semakin besar kemungkinan mendapatkan penghasilan yang cukup.

Kajian lain berpendapat bahwa dimensi sosial ekonomi adalah kehidupan sosial ekonomi suatu masyarakat, dengan menggunakan indikator pendidikan, pekerjaan dan pendapatan sebagai tolak ukur.

Kejadian stunting banyak mempengaruhi anak-anak dari latar belakang ekonomi yang tergolong rendah. Bagian anak-anak di bagian penduduk termiskin populasi stunting nya hampir dua kali lebih besar.

Faktor sosial ekonomi secara konsisten berhubungan dengan terjadinya gizi kurang seperti status keuangan rumah tangga. Karena ekonomi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ketersediaan pangan keluarga, maka ekonomi juga menentukan tingkat gizi keluarga yang antara lain mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.

Beberapa faktor sosial ekonomi yang dapat mempengaruhi sistem pertumbuhan antara lain pendapatan, pendidikan, dan pengetahuan orang tua.

Pendapatan keluarga sangat mempengaruhi status gizi seseorang, terutama pada balita, karena mencakup kebutuhan pangan rumah tangga sehingga meminimalisir terjadinya gizi buruk pada anak.

Tingkat pendidikan mempengaruhi seseorang ketika menerima informasi, lebih mudah bagi orang yang lebih berpendidikan untuk menerima informasi dibandingkan dengan orang yang kurang berpendidikan. Informasi ini digunakan oleh para ibu untuk merawat bayi mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Tingkat pengetahuan gizi mempengaruhi kemampuan keluarga untuk memastikan kecukupan gizi anak usia di bawah 5 tahun, selain itu pengetahuan ibu tentang gizi seimbang anak juga mempengaruhi pemilihan makanan tambahan untuk anak, waktu pemberian makan dan pola hidup sehat. Faktor – faktor ini berdampak besar pada prevalensi stunting pada anak usia dini.

Penulis: Khantsa Mastura
Mahasiswa Ilmu Gizi S1 universitas Muhammadiyah Surakarta

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI