Mahasiswa bersama Dosen Akademi Farmasi Surabaya melakukan kegiatan Penyuluhan Bahaya Mengonsumsi Umbi Family Araceae Tanpa Pencucian dalam Larutan Asam dan Pemanfaatan Buah Belimbing Wuluh dan Jeruk Nipis Sebagai Larutan Pencuci melalui program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM).
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Mei 2021, pukul 08.30–selesai, secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan karyawan yang bekerja di bidang kesehatan.
Baca Juga: 6 Tips Gizi Seimbang untuk Pola Hidup Sehat
Umbi-umbian yang termasuk ke dalam Family Araceae mempunyai ciri khas yakni mengandung kristal kalsium oksalat. Jika umbi tersebut dikonsumsi secara langsung tanpa proses perlakuan pendahuluan dapat menyebabkan efek negatif bagi tubuh. Efek akut yang ditimbulkan dapat berupa iritasi pada telapak tangan, saat mengupasnya, bibir, lidah dan tenggorokan saat mengonsumsinya.
Senyawa kalsium oksalat merupakan senyawa yang tidak dapat diserap oleh tubuh dan sifatnya yang tidak dapat larut dalam air, maka akan tersimpan dalam bentuk endapan yang dapat memicu munculnya penyakit batu ginjal bila dikonsumsi dalam jangka panjang dan secara terus menerus.
Konsumsi kalsium oksalat sebaiknya tidak lebih dari 1,25 gram per hari yang dikonsumsi selama 6 minggu berturut-turut, agar tidak berdampak negatif bagi tubuh. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menurunkan kadar kalsium oksalat pada umbi dengan perlakuan pendahuluan. Perlakuan pendahuluan yang dimaksud yakni perendaman umbi dalam larutan asam.
Baca Juga: Manfaat Landak Laut bagi Kesehatan dan Kaitannya dalam Bidang Kefarmasian
Larutan asam yang bisa dipakai antara lain asam sitrat, asam cuka, sari buah jeruk nipis dan sari buah belimbing wuluh. Kalsium oksalat dalam umbi talas dapat menurun sekitar lebih dari 45% setelah direndam dalam larutan asam sitrat dan sari buah jeruk nipis 5% selama 15 menit.
Larutan sari buah jeruk nipis memberi hasil yang lebih baik dibandingkan larutan asam sitrat. Perlakuan pendahuluan selain perendaman dalam larutan asam juga dapat dilakukan dengan melalui perebusan. Kelarutan senyawa dapat meningkat seiring dengan meningkatnya suhu larutan.
Larutan sari buah belimbing wuluh juga dapat menurunkan kadar kalsium oksalat dalam umbi. Namun sari buah jeruk nipis tetap memberi hasil terbaik bila dibandingkan sari buah belimbing wuluh.
Walaupun dilakukan perlakuan pendahuluan sebelum mengonsumsi umbi, sebaiknya tidak mengonsumsi umbi Family Araceae, seperti umbi talas, umbi porang, umbi suweg, secara terus menerus karena perlakuan pendahuluan hanya upaya menurunkan kadar kalsium oksalat bukan menghilangkan kalsium oksalat secara keseluruhan.
Baca Juga: Makanan Berlemak Sulit Dipisahkan dari Kehidupan Zaman Now
Dengan adanya penyuluhan ini, kami berharap masyarakat mendapat informasi yang mungkin jarang diketahui oleh masyarakat dalam hal perlakuan pendahuluan sebelum mengonsumsi umbi yang banyak mengandung senyawa kalsium oksalat, sehingga masyarakat dapat mengonsumsi umbi dengan lebih aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Ratih Kusuma Wardani
Dosen Akademi Farmasi Surabaya
Mahasiswa Akademi Farmasi Surabaya
Editor: Diana Pratiwi