Manfaat Daun Jambu Biji sebagai Pengobatan Hipertensi

Sumber: Pinterest.

Hipertensi merupakan sebuah kondisi yang menunjukkan peningkatan tekanan darah dalam arteri seseorang. Kondisi ini tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor, melainkan merupakan hasil dari interaksi berbagai faktor seperti jenis kelamin, predisposisi genetik, usia, dan gaya hidup individu.

Meskipun sering dianggap sebagai masalah yang kurang serius, hipertensi sebenarnya dapat menjadi akar dari sejumlah komplikasi serius termasuk stroke, kebutaan, gagal ginjal, dan gagal jantung.

Rhamadan et al (2022) menjelaskan bahwa keberlangsungan hipertensi yang tidak teratasi dengan baik dalam jangka waktu yang panjang dapat meningkatkan risiko komplikasi lebih lanjut terutama pada individu yang telah menderita hipertensi sebelumnya.

Bacaan Lainnya
DONASI

Faktor usia dan obesitas memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Dalam konteks penyebabnya, hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi sekunder dan hipertensi esensial (primer).

Penyebab hipertensi sekunder meliputi faktor utama yang dapat diidentifikasi seperti kerusakan ginjal serta gangguan penggunaan obat tertentu maupun kerusakan pada pembuluh darah. Sebaliknya, hipertensi esensial terjadi karena adanya faktor-faktor yang saling terkait, dan mayoritas penderita hipertensi di Indonesia mengalami jenis ini.

Pentingnya deteksi dini hipertensi menjadi semakin jelas karena prevalensi yang tinggi pada populasi lanjut usia di mana sekitar 40% dari populasi tersebut terkena hipertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak terdeteksi dan dikelola dengan baik.

Angka kematian akibat hipertensi juga cenderung tinggi pada usia sekitar 65 tahun. Hal ini menyoroti pentingnya deteksi dini dan manajemen yang tepat terhadap hipertensi terutama pada kelompok usia lanjut untuk mengurangi risiko komplikasi fatal.

Sibarani et al (2023) menambahkan bahwa perubahan struktural pada pembuluh darah besar yang terjadi seiring bertambahnya usia dapat menjadi salah satu indikator penting dalam menilai keberadaan hipertensi. Hal ini menekankan perlunya penilaian menyeluruh terhadap kesehatan pembuluh darah pada populasi lanjut usia untuk mendeteksi hipertensi secara dini.

Meskipun hipertensi sering dianggap sebagai masalah yang terkait dengan usia lanjut, penting untuk diingat bahwa tekanan darah tinggi dapat memengaruhi seluruh kelompok umur termasuk remaja dan orang dewasa muda di usia 40-an.

Hal ini tercermin dalam data global yang menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di seluruh dunia terus meningkat dengan sekitar 26,4% dari populasi mengidap hipertensi. Proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan peningkatan lebih lanjut menjadi 29,2% (Suciana et al., 2020).

Dengan meningkatnya jumlah penderita hipertensi tersebut menunjukkan bahwa kesadaran, pengobatan, dan pengendalian terhadap kondisi ini masih sulit dilakukan di sebagian besar masyarakat.

Baca Juga: Manfaat Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava) sebagai Antidiare

Nonasri (2020) menambahkan bahwa hipertensi berdampak negatif pada kualitas hidup individu yang meliputi sejumlah bidang seperti kekuatan, hubungan sosial, keseimbangan pikiran, perasaan, dan kemampuan berpikir. Orang yang menderita hipertensi biasanya memiliki tingkat kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami gangguan tekanan darah tinggi.

Bahkan, dampak yang tidak terkontrol dari hipertensi dapat meningkatkan risiko kematian kardiovaskular dan morbiditas di seluruh dunia. Dalam menghadapi kondisi ini, penting untuk menemukan solusi yang efektif. Salah satu solusi potensial yang disebutkan adalah penggunaan tanaman obat sebagai alternatif terapi.

Indonesia, sebagai negara tropis dengan keanekaragaman hayati yang kaya menawarkan beragam tanaman yang memiliki potensi sebagai obat. Salah satu contohnya adalah jambu biji.

Buah yang disebut dengan Psidium guajava secara ilmiah merupakan jambu biji yang telah memiliki sejarah panjang dalam budidaya dan penyebarannya ke seluruh dunia. Diperkenalkan ke India oleh orang Portugis setelah dibudidayakan secara komersial di Afrika Selatan, jambu biji tumbuh subur di tanah yang subur dan iklim tropis atau subtropis (Pandey & Raja, 2023).

Meskipun lebih umum di negara-negara barat karena kualitas medisnya, buah ini cukup umum di negara-negara Asia. India dan Tiongkok adalah dua produsen terbesar jambu biji, menunjukkan pentingnya buah ini dalam pertanian global (Mostafa et al., 2022).

Ukuran dan bentuk buah bervariasi tergantung pada spesiesnya, tetapi umumnya berukuran 4 hingga 12 sentimeter dan dapat berbentuk bulat atau oval.

Jambu biji bukan hanya dikenal sebagai buah yang enak untuk dinikmati tetapi juga telah diakui selama bertahun-tahun sebagai obat herbal yang mengandung beragam nutrisi dan senyawa aktif yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Salah satu komponen utama yang terdapat dalam buah ini adalah tanin yang memberikan rasa sepat ketika dikonsumsi. Meskipun demikian, tanin memiliki manfaat yang luar biasa bagi sistem pencernaan dan peredaran darah.

Selain itu, kandungan kalium dalam jambu biji memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan jantung, otot, serta regulasi zat gizi dan tekanan darah. Dr. James Cerda menunjukkan bahwa mengonsumsi jambu biji dalam jumlah tertentu dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 16% dalam empat minggu (Susito et al., 2019).

Selain buahnya, daun jambu biji juga memiliki kandungan yang berharga dalam bidang kesehatan. Menurut Kartasapoetra (1996), Daun jambu biji mengandung sejumlah komponen penting yang meliputi minyak termasuk minyak atsiri sebanyak 0,4%, tanin sebanyak 9%, damar sebanyak 3%, minyak lemak sebanyak 6%, dan beberapa zat lainnya.

Baca Juga: Pemanfaatan Daun Jambu Biji (Psidum guajava) Sebagai Anti Diare

Daun jambu biji tidak hanya mengandung tanin tetapi juga memiliki kandungan lain termasuk vitamin, asam kratogolat, asam psidiolat, asam oleanolat, asam ursolat, asam guajaverin, serta asam ursolat. Variasi zat ini memberikan nilai nutrisi yang penting dan berpotensi bagi aplikasi kesehatan yang beragam (Sari et al., 2021).

Lebih lanjut, daun jambu biji juga kaya akan protein, mineral, dan vitamin yang menjadikannya sebagai sumber nutrisi yang berharga. Terutama, kandungan proteinnya menyoroti potensi baru dalam konteks permintaan global akan makanan berkelanjutan yang kaya gizi.

Karbohidrat dan serat pangan tinggi dalam daun jambu biji juga menambah nilai gizinya sebagai sumber makanan yang berkelanjutan.

Namun, manfaatnya tidak hanya terbatas pada aspek gizi. Kandungan mineral dan vitamin yang tinggi dalam daun jambu biji termasuk kalsium, kalium, besi, dan vitamin C dan B mampu memberikan kontribusi besar pada kesehatan tubuh manusia.

Sebagai contoh, kalsium diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang sedangkan vitamin B, C, dan mineral lainnya dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki peredaran darah (Kumar et al., 2021).

Sebuah penelitian terbaru menyoroti potensi tanaman Psidium guajava (jambu biji) sumber fitokonstituen yang penting dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk hipertensi.

Dalam konteks pengobatan, tinjauan terhadap sifat antihipertensi Psidium guajava menjadi penting yang memungkinkan para peneliti di bidang farmasi dan kedokteran untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang desain formulasi baru, penggunaan ulang obat, dan penyelidikan pra-klinis pada Psidium guajava untuk menetapkannya sebagai agen antihipertensi potensial dalam pengaturan klinis (Kumar et al., 2021).

Hal ini menunjukkan bahwa potensi tanaman jambu biji tidak hanya sebagai sumber nutrisi tetapi juga sebagai sumber potensial dalam pengobatan penyakit hipertensi serta memberikan pandangan menyeluruh tentang manfaatnya bagi kesehatan manusia secara menyeluruh.

Penelitian yang dilakukan oleh Verma (2021) juga menegaskan bahwa jambu biji mengandung kalium yang membantu dalam relaksasi pembuluh darah dan pengelolaan tekanan darah. Kandungan kalium dan serat yang tinggi dalam buah jambu biji telah terbukti menghasilkan penurunan yang signifikan dalam tekanan darah dan lipid darah ketika dikonsumsi secara teratur.

Selain itu, jambu biji memiliki konsentrasi pektin yang tinggi sehingga menghasilkan penurunan substansial dalam lipid darah dengan menunda penyerapan makanan serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Komponen lainnya seperti asam galat, katekin, epikatekin, rutin, naringenin, dan kaempferol dalam daun jambu biji bertanggung jawab atas penghambatan enzim pankreas kolesterol esterase, yang menghasilkan penurunan kolesterol dalam darah.

Lebih lanjut, jambu biji dengan jumlah kalium yang moderat dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah stroke dengan mengatur tekanan darah dan mengurangi kolesterol.

Baca Juga: Pemberian Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) untuk Penyakit Diare

Dengan demikian, potensi jambu biji sebagai sumber fitokonstituen penting tidak hanya menunjukkan nilai dalam pengobatan tradisional, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengelolaan penyakit secara holistik, seperti hipertensi, hiperlipidemia, dan penyakit jantung.

Dengan pengetahuan ini, kita dapat lebih memanfaatkan sumber daya alam ini untuk kesehatan manusia secara menyeluruh, membuka peluang baru untuk terapi dan pengobatan yang lebih efektif.

Penulis:

Annisa Briliance
Dini Kurniawati.

Mahasiswa S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Referensi

Kumar, M., Tomar, M., Amarowicz, R., Saurabh, V., Nair, M. S., Maheshwari, C., Sasi, M., Prajapati, U., Hasan, M., Singh, S., Changan, S., Prajapat, R. K., Berwal, M. K., & Satankar, V. (2021). Guava (Psidium guajava L.) Leaves: Nutritional Composition, Phytochemical Profile, and Health-Promoting Bioactivities Manoj. Foods, 10(752), 1–20.

Mostafa, A. M., Kumar, S. A., Meraj, T., Rauf, H. T., Alnuaim, A. A., & Alkhayyal, M. A. (2022). Guava Disease Detection Using Deep Convolutional Neural Networks: A Case Study of Guava Plants. Applied Sciences (Switzerland), 12(1). https://doi.org/10.3390/app12010239

Nonasri, F. G. (2020). Karakteristik Dan Perilaku Mencari Pengobatan (Health Seeking Behavior) Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Medikal Hutama, 02(01), 402–406.

Pandey, P., & Raja, W. (2023). A Review on Medicinal Properties of Psidium Guajava. European Journal of Biomedical, 7(April), 174–190.

Rhamadan, R., Restiana, N., & Bahrudin, U. (2022). Penerapan Rebusan Daun Salam Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Pasirlaja. Healthcare Nursing Journal, 4(2), 159.

Sari, F., Kurniaty, I., & Susanty. (2021). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L) Sebagai Zat Tambah Pembuatan Sabun Cair. Jurnal Konversi, 10(1), 7. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/konversi/article/view/10239

Sibarani, A. A. R., Br.SK, D. A., Ramadhani, L., & Siregar, N. A. (2023). Studi Literatur: Herbal Indonesia Berkhasiat Sebagai Anti Hipertensi. Herbal Medicine Journal, 6(2), 1–21. https://doi.org/10.58996/hmj.v6i1.80

Suciana, F., Agustina, N. W., & Zakiatul, M. (2020). Korelasi Lama Menderita Hipertensi Dengan Tingkat Kecemasan Penderita Hipertensi. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 9(2), 146. https://doi.org/10.31596/jcu.v9i2.595

Susito, Susanti, N., & Sari, D. E. (2019). Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji Merah Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Panti Werdha Sinar Abadi. Scientific Journal of Nursing Research, 1(2), 60. https://doi.org/10.30602/sjnr.v1i2.1062

Verma, D. (2021). A Review Study on Medicinal Properties of Psidium Guajava. ~ 44 ~ Journal of Medicinal Plants Studies, 6(4), 44–47. https://www.botanical-online.com/english/guava_characteristics.htm

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI