Manfaat Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava) sebagai Antidiare

Sumber: media.istockphoto.com

Diare adalah kondisi di mana seseorang mengalami buang air besar yang sering dan cair, biasanya disertai dengan kram perut, kembung, dan kadang-kadang mual atau muntah. Ini adalah salah satu gangguan pencernaan yang umum dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

  1. Infeksi: Salah satu penyebab utama diare adalah infeksi virus, bakteri, atau parasit yang menyerang saluran pencernaan. Infeksi seperti gastroenteritis viral atau bakteri bisa menyebabkan diare.
  2. Makanan atau minuman yang terkontaminasi: Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit dapat menyebabkan infeksi dan diare. Contohnya, makanan yang tidak dimasak dengan baik atau air yang tidak bersih.
  3. Alergi atau intoleransi makanan: Beberapa orang mungkin mengalami diare karena alergi makanan tertentu atau intoleransi terhadap laktosa, gluten, atau bahan lainnya dalam makanan.
  4. Efek samping obat: Beberapa obat dapat menyebabkan efek samping diare, seperti antibiotik, antasida yang mengandung magnesium, atau obat tertentu untuk tekanan darah tinggi.
  5. Stres atau kecemasan: Stres atau kecemasan dapat mempengaruhi sistem pencernaan seseorang dan menyebabkan diare.
  6. Penyakit lain: Beberapa kondisi medis seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit radang usus, atau gangguan tiroid juga dapat menyebabkan diare.

Saat diare menyerang, gejala khas yang muncul adalah frekuensi buang air besar yang meningkat, feses menjadi lebih cair, serta tubuh terasa lemas. Karena itu, biasanya pengobatan akan segera dilakukan untuk mengatasi gejala diare yang muncul.

Pengobatan modern yang banyak dilakukan adalah dengan pemberian antibitotik oral yang banyak ditemukan di apotek dengan biaya yang relatif mahal dan dapat menyebabkan efek samping diare.

Bacaan Lainnya
DONASI

Terapi alternatif lain adalah pengobatan tradisional yang memiliki kelebihan mudah didapat dan relatif murah. Akternatif pengobatan yang banyak digunakan dikalangan masyarakat adalah dengan memanfaatkan tanaman herbal, yaitu memanfaatkan daun jambu biji.

Baca Juga: Pemanfaatan Daun Sirih (Piper Betle L.) sebagai Antibakteri

Daun jambu biji (Psidium guajava L) merupakan tanaman obat atau obat tradisional yang digunakan untuk mengobati diare. Daun jambu biji termasuk mudah didapat karena banyak terdapat di Indonesia, daun jambu biji mengandung beberapa senyawa fitokimia yang dapat  dimanfaatkan untuk mencegah penyakit seperti anti diare dan antivirus.

Daun jambu biji mengandung tanin, flavonoid, minyak atsiri, dan alkaloid. Daun jambu biji mengandung serat yang tinngi dapat menjaga kesehatan usus. Selain itu ekstrak daun jambu biji, diketahui dapat mengurangi intensitas buang air besar pada penderita diare, sekaligus menetralkan bakteri berbahaya di usus yang menyebabkan diare.

Tanaman jambu biji terutama bagian daun, memiliki efektifitas yang lebih tinggi dibandingkan dan beberapa tanaman lain digunakan untuk menghentikan diare. Jambu biji sering digunakan sebagai obat karena kandungan aktifnya banyak terdapat pada jambu biji.

Baca Juga: Buah Pala (Myristica Fragrans) sebagai Senjata Alami Mencegah Diare

Memberikan efek antidiare adalah zat tanin. Tanin juga memiliki sifat antibakteri dengan menekankan pada protein karena diduga tanin mempunyai efek yang sama dengan senyawa fenolik.

Manfaat Lain dari Jambu Biji

  1. Antioksidan: Daun jambu biji mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid dan polifenol yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, sehingga dapat mencegah kerusakan sel dan penyakit.
  2. Menurunkan kadar gula darah: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji dapat membantu menurunkan kadar gula darah dalam darah, sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes.
  3. Menurunkan tekanan darah: Kandungan senyawa tertentu dalam daun jambu biji diyakini dapat membantu menurunkan tekanan darah, sehingga bermanfaat bagi penderita hipertensi.
  4. Mencegah diare: Daun jambu biji mengandung zat astringen yang dapat membantu mengurangi diare dengan cara mengencangkan otot-otot usus.
  5. Mengobati luka: Daun jambu biji mengandung senyawa antibakteri dan antiinflamasi yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka, termasuk luka ringan dan sariawan.
  6. Menjaga kesehatan kulit: Pemakaian ekstrak daun jambu biji pada kulit dapat membantu mengurangi jerawat, peradangan, dan mengontrol produksi minyak berlebih.
  7. Mencegah kerontokan rambut: Daun jambu biji mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan rambut dan dapat membantu mengurangi kerontokan rambut.
  8. Menjaga kesehatan pencernaan: Serat yang terkandung dalam daun jambu biji dapat membantu memperbaiki fungsi pencernaan dan mencegah sembelit.

Meskipun memiliki banyak manfaat, penting untuk diingat bahwa penggunaan daun jambu biji sebagai obat-obatan atau suplemen sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan profesional kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Baca Juga: Manfaat Buah Bit terhadap Anemia pada Ibu Hamil

Bagaimana Cara Penggunaan Daun Jambu Biji sebagai Antidiare

Berikut beberapa cara penggunaannya:

1. Infus Daun Jambu Biji

  • Ambil beberapa lembar daun jambu biji yang segar;
  • Cuci bersih daun tersebut;
  • Rebus dalam air hingga mendidih selama beberapa menit;
  • Saring airnya dan biarkan dingin;
  • Minum infus ini beberapa kali sehari untuk meredakan gejala diare.

2. Ekstrak Daun Jambu Biji

  • Ambil daun jambu biji yang segar dan bersih;
  • Cuci daun tersebut dengan air bersih;
  • Tumbuk atau hancurkan daun tersebut sampai halus;
  • Peras daun yang sudah dihancurkan untuk mengambil ekstraknya. Air hasil perasan inilah yang menjadi ekstrak daun jambu biji.

3. Mengunyah Daun Jambu Biji

  • Anda juga dapat mengunyah beberapa lembar daun jambu biji segar untuk membantu meredakan gejala diare;
  • Namun, pastikan daun tersebut bersih dan belum terpapar pestisida atau bahan kimia lainnya.

Sebaiknya, jika mengalami diare yang parah atau berkepanjangan, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. Juga, pastikan untuk memperhatikan kondisi hidrasi tubuh dengan minum banyak cairan untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare.

Penulis: Vina Afriani
Mahasiswa Jurusan Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

 

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI