Meningkatkan Hasil Panen Padi Para Petani untuk Ketahanan Pangan Desa Bonisari melalui Program Penyuluhan Pertanian

Ketahanan Pangan
Program Penyuluhan Pertanian.

Abstrak

Rice is a crop commodity that has been cultivated since ancient times by farmers, especially in Indonesia, especially Tangerang Regency. This plant, which has high economic value, will always be needed because rice is a plant that produces rice for food consumption and nutritional needs for the general public. For this reason, rice cultivation also requires complete guidance to get maximum production results. Providing quality seeds in terms of high productivity is one of the factors that determines success in the development of agriculture, especially rice, in the future. Bonisari Village is the name of a village in Pakuhaji District, Tangerang Regency, Banten Province, known as an agricultural village, which means a village that relies on the agricultural sector, especially rice. The village has an area of ​​around 183 hectares, and most of the area is rice fields, which is why the majority of people in this village work as farmers, especially in rice crops, but very worrying conditions occur for farmers in this village, where their rice yields are always decreasing or not reaching target.As material for the report on making this proposal, and to get accurate information, I met several farmers, one of whom was Mr. H. Ali as one of the farmers and as chairman of the farmer group in Bonisari village. He said that normally rice yields range between 7-8 tons/ha, but in reality each harvest only gets 2-3 tons/ha.

Keywords: Food Security.

Abstrak

Padi merupakan komoditas tanaman yang sudah sejak zaman dulu telah dibudidayakan oleh kalangan petani terutama di Indonesia khususnya Kabupaten Tangerang. Tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi ini akan selalu dibutuhkan karena padi merupakan tanaman penghasil beras guna untuk kebutuhan konsumsi makanan dan kebutuhan nutrisi bagi masyarakat umum. Untuk itu budidaya padi juga membutuhkan panduan yang lengkap untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal. Penyediaan bibit yang berkualitas dari segi produktivitas yang tinggi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pengembangan pertanian terutama padi di masa depan. Desa Bonisari merupakan nama desa disebuah Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dikenal sebagai desa agraris yang berarti desa yang mengandalkan sektor pertanian, khususnya padi. Desa yang luas wilayahnya sekitar 183 Ha, dan sebagian besar wilayahnya adalah pesawahan karena itulah mayoritas masyarakat didesa ini berprofesi sebagai petani terutama dari tanaman padi, namun kondisi yang sangat memprihatinkan terjadi pada para petani didesa ini, yang mana hasil panen padinya selalu menurun atau tidak mencapai target.Sebagai bahan untuk laporan pembuatan proposal ini, dan untuk mendapatkan informasi yang akurat, saya menemui beberapa petani, salah satunya Bpk.H.Ali  sebagai salah satu petani dan sebagai ketua kelompok petani didesa Bonisari. Beliau mengatakan untuk normalnya hasil panen padi berkisar diantara 7-8 ton/Ha, namun kenyataannya setiap panen hanya mendapatkan 2-3Ton/Ha.

Bacaan Lainnya

Kata Kunci: Ketahanan Pangan.

Pendahuluan

Desa Bonisari merupakan nama desa disebuah Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dikenal sebagai desa agraris yang berarti desa yang mengandalkan sektor pertanian, khususnya padi. Desa yang luas wilayahnya sekitar 183 Ha, dan sebagian besar wilayahnya adalah pesawahan karena itulah mayoritas masyarakat didesa ini berprofesi sebagai petani terutama dari tanaman padi, namun kondisi yang sangat memprihatinkan terjadi pada para petani didesa ini, yang mana hasil panen padinya selalu menurun atau tidak mencapai target.

Sebagai bahan untuk laporan pembuatan proposal ini, dan untuk mendapatkan informasi yang akurat, saya menemui beberapa petani, salah satunya Bpk.H.Ali  sebagai salah satu petani dan sebagai ketua kelompok petani didesa Bonisari. Beliau mengatakan untuk normalnya hasil panen padi berkisar diantara 7-8 ton/Ha, namun kenyataannya setiap panen hanya mendapatkan 2-3Ton/Ha.

Bapak H. Ali mengatakan banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi para petani sehingga hasil panennya tidak optimal, dan permasalahan yang paling utama antara lain kurangnya pengetahuan petani tentang ilmu bercocok tanam padi. Seiring berjalannya waktu dan jaman semakin berubah, ilmu tentang pertanian pun harus semakin berkembang, inilah yang menjadi permasalahan para petani didesa ini karena kurangnya mendapatkan sosialisasi tentang pertanian. Permasalahan lainnya ialah sulitnya mendapatkan bibit padi unggul selain sulit, harganya pun sangat mahal dan tidak terjangkau oleh sebagian besar masyarakat didesa, masalah lain pun tidak tertatanya dan terawatnya saluran irigasi sehingga menyebabkan ketidak stabilan saluran irigasi pertanian yang menyebabkan kurang optimalnya pertumbuhan tanaman padi.

Para petani pun sering mengeluh terhadap hasil panen yang tidak memuaskan dan di bawah rata-ratan hasil pertanian.dalam hal ini pemerintah Desa Bonisari Berkoordinasi dengan dinas pertanian BP2IP Kampung Melayu Tangreang dalam menangulangi hasil pertanian Padi di desa Bonisari.menurut “Ibu Ida” dari Dinas pertanian kurangnya giji pada tanaman serta bibit yang kurang unggul disertai pengairan irigasi yang kurang bagus mengakibatkan hasil panen padi tidak maksimal.

Baca Juga: Mahasiswa KKN ITB Ahmad Dahlan Bantu Tingkatkan Pendapatan Petani Desa Bonisari melalui Program Penyuluhan Pertanian

Metode

Untuk meningkatkan hasil pertanian masyarakat, maka perlu dilakukan beberapa metode dan langkah-langkah dalam kegiatan ini, antara lain:

  1. Sosialisasi penyuluhan pertanian Oleh Pemerintah Desa dan Dinas Pertanian kepada para petani
    Sosialisasi dilakukan oleh Dinas Pertanian yang didatangkan oleh Kepala Desa untuk masyarakat petaninya agar petani mendapatkan bekal ilmu yang bermanfaat sebelum pelaksanaan menanam padi.
  2. Pemberian bantuan bibit padi unggul kepada para petani
    Setelah dilakukan pembekalan penyuluhan pertanian, para petani akan diberikan bibit padi oleh kepala Desa selaku mitra kegiatan secara cuma-cuma guna bermanfaat untuk modal awal para petani agar mendapatkan hasil panen yang baik dan optimal.
  3. Mengadakan Gotong Royong Untuk membersihakan saluran irigasi pertanian
    Masyarakat setempat mengajak para petani untuk melakukan kerja bakti gotong-royong membersihkan saluran-saluran irigasi agar sistem pengairan tertata dengan baik.

Hasil dan Pembahasan

Deskripsi dan Tahap Kegiatan

Setelah berkoordinasi dengan Kepala Desa selaku mitra kegiatan dan unsur lembaga masyarakat (LPM), kami melakukan beberapa tahapan kegiatan di antaranya:

  • Sosialisasi dan pembekalan petani Pada tahapan ini, petani dibina dan diberikan pembekalan ilmu-ilmu terkait cara dan tehnik penanaman padi yang optimal. Pembinaan dilakukan didalam dan diluar ruangan dengan konsep terbuka dan santai. Kami bersyukur masyarakat banyak yang mengikuti program ini dengan antusiasme yang cukup tinggi.

  • Pemberian bibit padi unggul Tahapan berikutnya adalah pemberian bibit padi unggul. Kepala desa selaku mitra kegiatan turut serta membantu kegiatan ini bertindak sebagai donatur dengan memberikan bantuan bibit padi unggul. Sebanyak kurang lebih sekitar lima puluh (50) orang petani diberikan bantuan bibit padi unggul dengan masing-masing petani mendapatkan 2 kantong bibit yang perkantongnya seberat 5kg agar dapat dimanfaatkan untuk ditanam disawahnya masing-masing.

  • Pembersihan saluran irigasi pertanian Kami beserta aparat setempat seperti Rt, Rw dan para petani bersama-sama membersihkan saluran irigasi. Saluran irigasi yang dibersihkan adalah saluran-saluran utama yang menghubungkan dengan sawah milik para petani. Ada saluran irigasi yang langsung dibangun permanen oleh kepala desa, ada juga yang dibersihkan lumpur dan sampah serta rumput-rumput liar yang mengganggu aliran air irigasi. Dengan dibersihkannya saluran-saluran irigasi ini harapannya agar saluran air menjadi lancar dan stabil sehingga dapat memudahkan para petani dalam mengelola lahan pertaniannya dan dapat optimal dalam menanam padi.

  • Penanaman padi Setelah tahapan awal dilakukan termasuk persiapan bibit dan penataan saluran irigasi, maka para petani mengelola dan mempersiapkan lahan sawahnya untuk ditanami padi. Rata-rata para petani didesa Bonisari hanya memiliki lahan 1 sampai 2 petak persegi yang satu petaknya kisaran kurang lebih Seribu Meter Persegi (1000M2).

  • Pemanenan Setelah sekitar 80-90 hari sejak masa tanam, padi yang menguning sudah siap dipanen. Pemanenan padi diwilayah Desa Bonisari masih dilakukan secara manual dan dilakukan secara bergotong royong, maksudnya dalam satu petak sawah padi biasa diambil oleh tiga sampai empat orang dengan sistem bagi hasil 3:1 ( contohnya jika seorang kuli panen mendapatkan hasil 4 karung gabah, maka tiga karung untuk sipemilik sawah dan satu karung untuk orang tersebut).

Baca Juga: Penyuluhan Pertanian sebagai Penyambung Lidah Rakyat (Diskursus Pemberdayaan Petani)

Hasil Kegiatan yang Telah Dicapai

Setelah melakukan tahapan-tahapan kegiatan seperti diatas dimulai dari sosialisasi pembinaan peningkatan kapasitas kepada para petani, pemberian bibit padi, hingga pembersihan saluran irigasi maka kami mendapatkan beberapa kemanfaatankemanfaatan dan hasil yang didapat anatara lain:

  1. Meningkatnya SDM masyarakat petani Desa Bonisari Setelah diadakannya sosialisasi pembinaan kepada para petani, kami bersyukur kini para petani mendapatkan bekal-bekal ilmu yang bermanfaat seperti tehnik menanam padi, jenis-jenis padi yang berkualitas, berbagai jenis pupuk, jenis dan tekstur tanah yang baik untuk pertanian, waktu dan musim yang baik untuk menanam padi serta ilmu-ilmu lainnya yang sangat bermanfaat untuk para petani. Dengan meningkatnya SDM para petani mudah-mudahan akan meningkat pula hasil pertanian yang didapat oleh para petani desa Bonisari ini sehingga otomatis akan meningkatkan taraf ekonomi kelurga para petani itu sendiri.
  2. Tertata dan lancarnya saluran-saluran air irigasi Dengan melakukan kegiatan gotong royong membersihkan saluran-saluran air irigasi yang dikomandoi oleh kepala desa dan dilakukan bersama dengan para petani dan masyarakat setempat, kini lahan-lahan pertanian dapat dialiri air dengan baik dan lancar tanpa hambatan, saluran-saluran air menjadi bersih, tidak ada sampah menumpuk dan rumput-rumput liar yang mengganggu jalannya air sehingga memperlancar proses pertanian para petani.
  3. Hasil panen padi meningkat Didukung oleh bibit padi yang berkualitas dan SDM petani yang baik maka setelah dilihat dari hasil panennya, para petani mendapatkan 6-7Ton/Ha yang dari semula mendapatkan hasil 4-5ton/Ha. Artinya kini para petani desa Bonisari mendapatkan peningkatan hasil padi. Selain hasil yang didapat lebih banyak, kwalitas padinya pun lebi bagus dan baik dari panen-panen sebelumnya.
  4. Memiliki bibit padi unggul untuk modal tanam Kini para petani tidak kesulitan harus mencari dan membeli bibit padi unggul karena dari hasil pertaniannya sendiri pun sudah cukup baik dan layak dijadikan bibit untuk masa tanam berikutnya.
  5. Terciptanya semangat sosial kebersamaan Dalam praktek kegiatan ini bukan hanya sekedar hasil fisik yang didapat, namun manfaat lain juga dapat dirasakan seperti semangat kebersamaan gotong royong, suasana keakraban antara berbagai elemen masyarakat didesa Bonisari mulai dari kepala desa, kepemudaan, masyarakat setempat hingga para petani bahu membahu melakukan aktivitas demi terciptanya lingkungan desa yang baik terutama dari aspek pertanian.

Hasil Evaluasi Kegiatan

Hasil evaluasi dari kegiatan yang dilakukan dapat dilihat berupa tabel di bawah ini:

Baca Juga: Langkah Cerdas Mahasiswa IPB dalam Pengolahan Limbah Pertanian menjadi Pupuk Kompos Organik bagi Pertanian Desa Sukamaju, Kabupaten Bandung

Kesimpulan

Kesimpulan

Berdasarkan pada praktek kegiatan yang dilakukan di lapangan dengan judulMeningkatkan Hasil Panen Padi Para Petani Untuk Ketahanan Pangan Desa Bonisari Melalui Program Penyuluhan Pertanian ini maka dapat disimpulkan bahwa:

  • Peningkatan kwalitas sumber daya manusia sangat diperlukan khususnya dalam bidang pertanian, karena seiring berjalanya waktu, tehnik dan penanganan tanaman padi pun semakin berkembang.
  • Kwalitas bibit padi yang bagus dan sistem pengairan yang baik sangat menentukan hasil dari panen padi itu sendiri.
  • Berdasarkan hasil praktek dilapangan, para petani yang telah diberi pembinaan peningkatan kwalitas sumber daya manusia, sawah yang telah ditanami bibit yang berkwalitas, dan sistem pengairan yang baik membuat hasil lebih maksimal yang dari panen-panen sebelumnya berkisar antara 4-5ton/Ha kini menjadi 6-7ton/Ha.

Saran

Pertanian merupakan aspek penunjang perekonomian khususnya kalangan menengah kebawah, semoga pemerintah lebih memperhatikan para petani khususnya desa Bonisari umumnya semua wilayah desa-desa seIndonesia baik dari segi peningkatan kwalitas SDM maupun bantuan lainnya seperti bibit unggul, pupuk dan lainnya.

Penulis: Muhamad Harom
Mahasiswa Manajemen Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Daftar Pustaka

https://www.bulog.co.id/beraspangan/ketahanan-pangan/

https://ketahananpangan.probolinggokab.go.id/wp-content/uploads/2022/11/Pengertian-Ketahanan-Pangan

https://badanpangan.go.id/storage/app/media/2023/Buku%20Digital/Buku%20Indeks%20Ketahanan%20Pangan%202022%20Signed

https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/5391/pemerintah-prioritaskan-peningkatan-ketersediaan-akses-dan-kualitas-konsumsi-pangan-untuk-memperkuat-ketahanan-pangan-nasional

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI