Pancasila sebagai Pedoman Warga Indonesia dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pancasila Pedoman Warga Indonesia

Kurangnya pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang dipicu oleh pada perkembangan zaman saat ini yang semakin maju dan teknologinya yang semakin canggih. Untuk itu upaya dalam memantapkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman warga negara Indonesia harus dilakukan oleh semua pihak dan masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.

Sering sekali kita mendengar tentang Pancasila baik dari lingkungan rumah, sekolah, masyarakat, bahkan didunia maya (seperti Twitter, Facebook, Instagram). Setiap manusia dalam kehidupan sehari-hari memiliki prinsip-prinsip yang sangat melekat pada diri manusia di era saat ini. Pancasila jika ditelusuri lebih mendalam memiliki makna yang penting bagi kehidupan sehari-hari. Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup yang mencerminkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Baca Juga: Pengaruh Kpopers terhadap Pancasila: Benarkah Menjadi Kpopers akan Menghilangkan Nilai Pancasila Sila Ketiga?

Bacaan Lainnya
DONASI

Pancasila merupakan suatu gagasan yang digunakan sebagai pedoman hidup dalam berbangsa. Terdapat banyak sekali faktor yang dapat mendukung Pancasila sehingga dapat menjadi patokan dasar dalam kehidupan bersama di Indonesia. Pancasila sangat berpengaruh bagi warga negara Indonesia dalam kehidupan sehari-hari tanpa adanya Pancasila negara tidak akan maju ataupun berkembang dengan baik. Dan kehidupan bagi warga negara Indonesia akan hancur sendirinya karena di dalam Pancasila terkandung norma-norma dalam kehidupan sehari-hari yaitu terdapat norma agama, norma kesusilaan atau moral dan norma kesopanan.

Pancasila, juga di gunakan sebagai petunjuk segala arah dari segala aspek kegiatan bahkan aktivitas kehidupan yang berisi pedoman ataupun aturan yang harus diketahui oleh warga Indonesia. Pancasila memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Apabila kita sebagai warga negara Indonesia tidak dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka nilai- nilai tersebut tidak akan memiliki sebuah arti yang penting di dalam Pancasila tersebut. Dengan kita menggunakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, maka bangsa kita akan sulit dijajah dalam segi mana pun baik dijajah oleh bangsa sendiri (dalam bentuk budaya, agama) dan lain- lain.

Baca Juga: Peran Pancasila dalam Menghadapi Pergaulan Bebas Generasi Muda akibat Globalisasi

Dalam setiap butir Pancasila terdapat nilai-nilai yang ada sejak zaman dahulu dalam kehidupan sebagai warga negara Indonesia. Adapun makna dalam nilai-nilai yang terkandung di dalam setiap sila-sila Pancasila:

1. Sila Pertama

Pada sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” memiliki makna bahwa sebagai warga negara Indonesia memiliki kebebasan dalam menganut agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya, dan mewujudkan kehidupan yang seimbang, selaras antar sesama warga Indonesia, antar bangsa, dan dengan ciptaan Tuhan lainnya. Berikut ini adalah penerapan dari sila pertama:

  • Menjalankan kewajiban dan saling mengingatkan saat beribadah dengan keluarga,
  • Menghormati tetangga yang berbeda keyakinan,
  • Mendukung teman dan juga membantu tanpa memandang ras dan keyakinan.

2. Sila Kedua

Pada sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” memiliki  makna bahwa memperlakukan sesama manusia dengan bersikap adil tanpa membeda-bedakan suku, ras, golongan, dan agama. Berikut ini adalah penerapan dari sila kedua:

  • Saling menyayangi dan menolong dalam anggota keluarga,
  • Menghormati perbedaan suku, ras, agama dan golongan di dalam bermasyarakat,
  • Saling membantu apabila ada teman atau tetangga yang sedang mengalami kesulitan.

3. Sila Ketiga

Pada sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia” memiliki makna bahwa kita sebagai warga negara Indonesia harus bersatu, dan memiliki semangat kebersamaan tanpa memandang perbedaan suku, bahasa, agama, dan latar belakang budaya lainnya. Berikut ini adalah penerapan dari sila ketiga:

  • Menggunakan produk-produk dalam negeri sebagai rasa cinta tanah air,
  • Saling bekerja sama, bergotong royong antar tetangga tanpa membedakan,
  • Mempunyai sikap yang toleransi terhadap sesama.

4. Sila Keempat

Pada sila keempat yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan” memiliki makna bahwa kedaulatan atau kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat, pengambilan keputusan dari setiap pendapat yang berbeda akan diutamakan melalui musyawarah bersama. Berikut ini adalah penerapan dari sila keempat:

  • Menghargai pendapat orang lain,
  • Musyawarah untuk mufakat,
  • Aktif dalam pemilu.

Baca Juga: Sila Kelima Pancasila dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan: Sudah Sinkron, Kah?

5. Sila Kelima

Pada sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” memiliki makna bahwa setiap warga negara Indonesia mendapatkan hak yang sama tanpa memandang perbedaan suku, ras, agama, bahasa, kaya, miskin, maupun jabatan untuk mendapatkan kesejahteraan. Berikut ini adalah penerapan dari sila kelima:

  • Mendahulukan kepentingan bersama,
  • Melaksanakan kewajiban dan akan memperoleh hak sesuai dengan peranan diri masing-masing,
  • Saling berbagi dan membantu antar sesama teman.

Rosa Aprilia Saputri
Ayu Farihatul Jannah
Yessica Novita Puji Rahayu
Ajeng Rayi Septyaningrum
Nesti Winda Wati

Mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri (Prodi PGSD)

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI