Fisioterapi adalah tindakan rehabilitasi untuk menghindari atau meminimalkan keterbatasan fisik akibat cedera atau penyakit.
Fisioterapi bisa dilakukan pada pasien dari semua rentang usia dengan berbagai macam tujuan, mulai dari meredakan sakit punggung hingga persiapan olahraga dan persalinan.
Salah satu dari alat modalitas pada fisioterapi adalah Infrared (IR).
Terapi infrared adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik infra merah dengan karakteristik gelombang adalah panjang gelombang 770nm-106 nm.
Baca juga: Pehamanan Alat Fisioterapi pada TENS
Bagaimana Cara Kerja pada Alat Infrared (IR)?
Terapi infrared akan memberikan pemanasan superfisial pada daerah kulit yang diterapi sehingga menimbulkan beberapa efek fisiologis yang diperlukan untuk penyembuhan.
Efek-efek fisiologis tersebut berupa mengaktifasi reseptor panas superfisial di kulit yang akan mengubah transmisi atau konduksi saraf sensoris dalam menghantarkan nyeri sehingga nyeri akan berkurang.
Pemanasan ini juga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi), meningkatkan aktivitas enzim-enzim tertentu yang digunakan untuk metabolisme jaringan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai sehingga pada akhirnya akan membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan.
Baca juga: Pemahaman Alat Fisioterapi pada Ultrasound
Dari alat infrared apakah ada indikasi dan kontraindikasi?
Indikasi (nyeri otot, sendi dan jaringan lunak sekitar sendi. Misal: nyeri punggung bawah, nyeri leher, nyeri punggung atas, nyeri sendi tangan, sendi lutut, kekakuan sendi atau keterbatasan gerak sendi karena berbagai sebab, ketegangan otot atau spasme otot, peradangan kronik yang disertai dengan pembengkakan, penyembuhan luka di kulit.)
Kontra indikasi relative meliputi: Trauma atau peradangan akut, kehamilan, gangguan sirkulasi darah, gangguan regulasi suhu tubuh, bengkak atau edema, kelainan jantung, adanya metal di dalam tubuh, luka terbuka, kerusakan saraf.
Bagaimana prosedur pada Infrared dan berapa kali berfrekuensi saat pemakaian nya?
Sebelum mendapatkan terapi infrared, sebaiknya menggunakan baju longgar yang memudahkan untuk proses terapi, untuk bagian atas dianjurkan untuk menggunakan baju tanpa lengan atau baju longgar yang nyaman, untuk bagian bawah sebaiknya menggunakan rok longgar yang nyaman atau celana pendek.
Bila tidak mempersiapkan pakaian seperti yang dianjurkan di atas, terapis atau dokter akan memberikan baju khusus untuk terapi yang nyaman, seperti kemben atau rok.
Sebaiknya juga tidak menggunakan lotion ataupun obat-obatan gosok yang dapat menyebabkan iritasi kulit pada saat diberikan pemanasan dengan infrared, bila menggunakan lotion atau obat-obatan yang dioles sebaiknya beritahukan kepada terapis atau dokter sebelum terapi dimulai.Â
Frekuensi pemberian terapi infrared bergantung pada tujuan terapi dan respon dari penderita dan analisis. Jumlah terapi yang diberikan dan dosis yang digunakan tergantung pengalaman klinis dokter atau terapis di pusat terapi tersebut,
Setiap dokter ataupun terapis memiliki pengalaman yang berbeda-beda dengan dokter atau terapis di pusat terapi yang lain. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan tujuan untuk meningkatkan elastisitas jaringan lunak diperlukan 6 kali terapi dengan frekuensi 2-3 kali per minggu dengan waktu pemberian 30 menit setiap kali terapi.
Demikian yang saya sampaikan semoga dalam artikel ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis: Doni Traeser
Mahasiswa Prodi Fisioterapi Universitas Binawan