Akhir-akhir ini tindakan kriminal marak sekali terjadi, seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan perampokan, motif dari tindakan tersebut juga beragam, ada yang melakukan itu karena ingin balas dendam, karena cinta ditolak, karena harta/kekuasaan dan masih banyak motif lainnya yang terkadang juga tidak masuk di akal.
Pada (17 November 2021) lalu, Mayat perempuan berinisial ERK (20) ditemukan dengan luka tusuk didada. Mayat perempuan tersebut masih mengenakan pakaian namun celana yang digunakan sudah melorot. Korban pada saat itu sedang dalam perjalanan pulang dan ingin menelepon teman namun korban kehabisan pulsa.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria menceritakan, awalnya korban diikuti pelaku yang berinisial WFMB (16) dari arah RSJ Grhasia, Pakem pada Rabu (17/11) sekitar pukul 00.00 hingga 00.47 WIB. Sesampainya di tempat sepi, pelaku awalnya ingin merampas barang berharga milik korban.
Baca Juga: Sudut Pandang Psikologi Kognitif: Kasus Video Asusila Siskaeee Berkaitan dengan Trauma Masa Lalu
Pelaku beralasan tak mempunyai uang, namun mengingat korban adalah seorang perempuan, maka niat jahat pun muncul yaitu memperkosa korban. Setelah diperkosa korban kemudian dibunuh Karena pelaku takut korban melaporkannya. Mirisnya pelaku pembunuhan merupakan seorang pelajar SMK. Pelaku dijerat pasal berlapis.
Dari kasus ini, jika dilihat menggunakan sisi Psikologi Kognitif maka, kita dapat menggunakan Teori Gestalt & Teori Persepsi Konstruktif Tentang Pengenalan Objek, Pemecahan Masalah Dan Pengambilan Keputusan. Bisa juga dikaitkan dengan Teori psikoanalisis dari Freud Tentang Id & Concious.
Teori Gestalt
Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Data-data dalam psikologi Gestalt disebut sebagai fenomena (gejala). Dalam suatu fenomena terdapat dua unsur yaitu obyek dan arti.
Obyek merupakan sesuatu yang dapat dideskripsikan, setelah tertangkap oleh indera, obyek tersebut menjadi suatu informasi dan sekaligus kita telah memberikan arti pada obyek itu. Selain itu juga kita bisa melihat menggunakan persepsi konstruktif. Teori Persepsi Konstruktif adalah kombinasi antara persepsi yang didapatkan menggunakan indera manusia dan apa yang kita ketahui/pengetahuan yang kita pelajari tentang dunia yang didapatkan dari pengalaman.
Dalam kasus ini, pelaku Memperkosa korban karena mengingat korban adalah seorang perempuan, kenapa? Objek yang pelaku lihat adalah seorang perempuan, dan seperti yang kita ketahui, bahwa yang selalu menjadi target pelecehan/pemerkosaan itu rata-rata adalah perempuan.
Pemecahan Masalah
Menurut R. Solso pemecahan masalah merupakan suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi/jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik. Menurut para penganut psikologi gestalt, suatu permasalahan (khususnya masalah perseptual) ada ketika ketegangan atau stres muncul sebagai hasil antara persepsi dan memori.
Hayes (1989) mengemukakan beberapa tahapan dalam memecahkan masalah, diantaranya adalah; mengidentifikasi permasalahan, merepresentasikan masalah, merencanakan sebuah solusi, merealisasikan masalah, mengevaluasi masalah dan mengevaluasi solusi.
Menurut asumsi saya, permasalahan dari pelaku adalah tidak mempunyai uang, oleh karena itu pelaku merampok. Pelaku salah jalan, jika solusi yang diambil adalah merampok. Merampok merupakan tindakan yang tidak benar, masih ada solusi lain jika pelaku memikirkan permasalahannya dari berbagai sudut dan meneliti permasalahannya itu lebih jauh.
Pengambilan Keputusan
Solso (2008) mengemukakan Penalaran induktif merupakan pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman masa lalu dan kesimpulannya berdasarkan sesuatu yang dirasa merupakan pilihan terbaik dari sejumlah alternatif.
Menurut saya, dalam pengambilan keputusan kita juga perlu memikirkan akibat/konsekuensi dari keputusan yang sudah kita ambil, di kasus ini, pelaku memutuskan untuk membunuh korban karena takut korban melaporkannya, apakah keputusan yang diambil sudah benar?
Tidak, karena itu juga akan memberatkan hukuman yang diterima pelaku, pelaku akan dijerat pasal berlapis akibat merampok, memperkosa kemudian membunuh korban. Dari awal juga, keputusan pelaku untuk merampok saja sudah tidak benar.
Teori Psikoanalisis Freud
Pelaku melakukan hal tersebut secara sadar tanpa dipengaruhi alkohol, namun jika tubuh sudah dikuasai nafsu tingkat kesadaran itu pun menipis, dan akan masuk ke alam tidak sadar.
Bisa dikaitkan dengan teori Id dan alam sadar Freud. Id hanya mampu membayangkan sesuatu dan tidak mampu menilai benar/salah. Sadar adalah sebagian kecil dalam pikiran manusia yang kontak dengan realita, dalam alam sadar berisi penginderaan, ingatan, pemikiran, fantasi, dan perasaan yang dimiliki, isi-isi dari kesadaran itu hanya bertahan dalam waktu singkat dan segera tertekan ke daerah prasadar/tak sadar begitu individu memindah perhatiannya ke cue (stimulus) yang lain.
Awalnya, Pelaku hanya ingin harta korban, jadi pelaku merampok, masih dalam keadaan sadar, kemudian setelah mengingat korban adalah seorang perempuan maka kesadaran itu sedikit tertekan masuk ke dalam alam prasadar kemudian diteruskan ke alam tidak sadar yang sepenuhnya dikendalikan oleh Id.
Referensi
Solso, Maclin & Maclin. 2008. Psikologi Kognitif. Penerbit Erlangga, Jakarta
Alwisol. Psikologi Kepribadian. Edisi Revisi. UMM PRES, Malang
Nazihah Bahmid
Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Editor: Diana Pratiwi