Pemahaman Masyarakat tentang Evaluasi, Monitoring, dan Timbal Balik dalam Manajemen Sumber Daya Keluarga

Manajemen Sumber Daya Keluarga

“Harta yang paling berharga adalah keluarga, istana yang paling indah adalah keluarga, puisi yang paling bermakna adalah keluarga, mutiara tiada tara adalah keluarga” kutipan lagu ini menunjukkan betapa pentingnya keluarga. Lirik tersebut memaknai keluarga sebagai harta yang paling berharga bahkan disandingkan dengan mutiara yang tiada taranya.

Harta yang paling berharga tentu harus dikelola sedemikian rupa agar dapat tetap bernilai. Pengelolaan keluarga atau yang dikenal dengan istilah manajemen sumber daya keluarga mungkin terdengar asing di telinga kita. Namun, tanpa kita sadari, sebagian dari kita mungkin sudah menerapkan manajemen keluarga dalam berbagai bentuk, baik yang sederhana maupun yang lebih kompleks.

Apa sih yang dimaksud dengan manajemen sumber daya keluarga?

Manajemen sumber daya keluarga adalah suatu aktivitas/proses mengelola sumber daya yang dimiliki sebuah keluarga untuk dapat mencapai tujuannya. Sebagaimana yang kita tahu, keluarga tidak hanya disusun oleh manusia yang terikat satu sama lain saja. Terdapat banyak hal yang turut menyertai manusia di dalam keluarga misalnya uang dan waktu.

Bacaan Lainnya
DONASI

Berdasarkan hal tersebut, dapat dinyatakan bahwa sumber daya keluarga terdiri dari manusia, materi (uang), dan waktu. Tiap-tiap keluarga tentu memiliki sumber daya yang berbeda-berbeda baik kuantitas maupun kualitasnya. Keseluruhan sumber daya ini perlu dikelola dengan baik agar fungsi dan tujuan dari keluarga dapat dicapai dengan baik pula.

Baca Juga: Menyeimbangkan Waktu antara Kerja dan Anak bagi Single Parent, Berikut Penjelasannya

Selain itu, manajemen sumber daya keluarga juga penting dilakukan karena seiring waktu biaya hidup keluarga akan semakin meningkat sehingga diperlukan kemampuan adaptasi yang baik. Melalui pengelolaan sumber daya, kita dapat memastikan kesiapan keluarga dalam menghadapi tantangan zaman.

Sebagaimana yang kita tahu, biaya hidup pada 10 hingga 20 tahun yang lalu tentu berbeda dibandingkan masa kini. Sebuah keluarga tidak hanya dibangun untuk 10 hingga 20 tahun saja kan, tetapi lebih panjang dari itu. Jika kita tidak mengelola sumber daya yang ada dan terus menggunakan sumber daya dengan cara yang sama setiap masanya, tentu pada tahun-tahun berikutnya kita akan kesulitan.

Apalagi bila pada masa berikutnya ekonomi keluarga tiba-tiba terpuruk, tentu semuanya akan menjadi lebih sulit. Lain halnya jika sedari awal kita telah merencanakan keuangan keluarga dengan menyediakan dana darurat, tentu setidaknya kita akan lebih mampu beradaptasi pada keadaan yang memburuk sewaktu-waktu.

Bagaimana manajemen sumber daya keluarga dilakukan?

Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan terhadap beberapa orang responden, lebih dari setengah responden mengetahui tentang manajemen sumber daya keluarga. Namun, belum semua keluarga menerapkan tahapan manajemen sumber daya keluarga.

Sederhananya, kita telah terbiasa untuk merencanakan apa yang akan kita lakukan dengan membuat to do list untuk berbagai aktivitas. Namun, ketika rencana kita tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya, kita jarang melakukan crosscheck atau mengevaluasi apa yang salah dari pelaksanaan kita.

Selain melakukan evaluasi atas hasil pencapaian kita, tidak lupa juga kita untuk memantau jalannya pelaksanaan rencana dalam keluarga. Kedua tahapan ini (evaluasi dan monitoring/pemantauan) ini penting dilakukan agar perencanaan yang kita lakukan di masa yang akan datang dapat lebih baik dari sebelumnya.

Salah satu contoh bentuk kegiatan manajemen yang telah dilakukan oleh keluarga responden adalah berkaitan dengan manajemen sumber daya materi/manajemen keuangan. Responden menuturkan bahwasanya terdapat kegiatan manajemen keuangan yang dilakukan oleh keluarganya yakni membuat perencanaan keuangan dalam bentuk pos-pos alokasi penggunaan dana seperti belanja kebutuhan rumah, pendidikan anak, biaya sewa rumah, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Manajemen Keuangan Keluarga pada Awal Menikah

Kegiatan seperti ini sudah lumrah dilakukan oleh banyak keluarga pada umumnya. Selain merencanakan alokasi keuangan, keluarga responden juga melakukan evaluasi penggunaan dana untuk mengetahui pos-pos alokasi mana yang memiliki kelebihan atau kekurangan dana. Hasil evaluasi ini kemudian menjadi bahan perbaikan perencanaan keluarganya sehingga di masa yang akan datang, pos yang memiliki kekurangan alokasi dana dapat tercukupi.

Kegiatan yang dilakukan oleh keluarga responden, tentu kebanyakan dari kita juga sudah melakukannya. Beberapa telah terbiasa mengelompokkan penggunaan uang seperti uang untuk belanja kebutuhan, uang untuk disimpan, bahkan uang untuk kegiatan rekreasi. Bahkan beberapa lainnya, dapat menyusun rencana alokasi dana yang lebih kompleks seperti belanja kebutuhan yang dikelompokkan menjadi belanja mingguan dan belanja bulanan.

Selain itu, bahkan ada pula yang menyediakan dana untuk sekedar disimpan dalam bentuk tabungan, dana darurat, hingga investasi. Banyaknya pos alokasi dana ini bergantung pada ketersediaan sumber daya dan kebutuhan masing-masing keluarga. Namun, perencanaan yang lebih rinci dapat membuat penggunaan dana menjadi lebih jelas dan terarah.

Selain manajemen sumber daya materi, sumber daya lain seperti sumber daya waktu dan sumber daya manusia juga perlu dikelola. Pengelolaan sumber daya waktu dapat dilakukan dengan menyusun daftar aktivitas kegiatan yang akan dilakukan disertai dengan kata-kata motivasi sehingga bersemangat untuk mencapai target yang sudah ditentukan.

Baca Juga: Pengaruh Literasi Keuangan pada Orang Tua terhadap Manajemen Keuangan Anak Remaja

Daftar aktivitas dapat pula disertai dengan urutan waktu dan perkiraan waktu yang diperlukan untuk mengerjakan aktivitas tersebut. Adapun pengelolaan sumber daya dapat dilakukan dalam bentuk pembagian tugas anggota keluarga dalam memenuhi aspek pangan, perumahan, pengasuhan, pendidikan, dan kesehatan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa  kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan tahapan yang penting dalam manajemen sumber daya keluarga. Pelaksanaan tahapan manajemen yang paling sering dilakukan ialah perencanaan. Ketiadaan monitoring dan evaluasi dalam berbagai perencanaan dapat menurunkan daya adaptasi keluarga sehingga dapat menghambat tercapainya fungsi dan tujuan keluarga.

Hal ini karena keberhasilan dalam mencapai tujuan, separuhnya ditentukan oleh rencana yang telah ditetapkan dan setengahnya lagi fungsi oleh pengawasan atau monitoring. Sedangkan evaluasi menjadi peran penting dalam pelaksanaan manajemen sumber daya keluarga. Karena digunakan sebagai penentu terlaksananya nilai-nilai dalam suatu fungsi.

Roro Sri Aminah Adinityas (Proteksi Tanaman)
Rahmah Zikra Utami (Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata)
Rama Dzikrilla (Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata)                
Dyah Kartika Siwi (Teknik Mesin dan Biosistem)
Salwa Orienta (Teknologi Industri Pertanian)
Mahasiswa IPB University

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, M.FSA. & Dr. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M.Sc.
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI