Manajemen Keuangan Keluarga pada Awal Menikah

Manajemen Keuangan Keluarga

Manajemen keuangan keluarga adalah cara mengatur keuangan keluarga dengan teratur dan cermat melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan / penilaian. Keterampilan manajemen ini sangat penting dimiliki oleh 2 setiap keluarga karena cukup tidaknya penghasilan keluarga tergantung pada bagaimana cara mengatur ekonomi keluarga.

Tanpa pengetahuan tentang manajemen keuangan, khususnya perencanaan keuangan, maka ekonomi keluarga dapat berantakan, sehingga kehidupan keluarga menjadi tidak tenteram dan kesejahteraan keluarga tidak tercapai.

Apa Pengaruhnya terhadap Tekanan Ekonomi?

Tekanan ekonomi objektif dan subjektif menunjukkan lebih dari separuh keluarga muda termasuk kategori sedang dan tinggi. Artinya lebih dari separuh keluarga muda merasa cukup tertekan dan tertekan secara objektif dan subjektif. Manajemen keuangan yang dilakukan keluarga muda hanya sebagian kecil contoh yang sudah baik dalam melakukan manajemen keuangan. Proporsi keluarga muda yang kurang dapat melaksanakan praktik manajemen keuangan dengan baik cukup besar.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Pengaruh Literasi Keuangan pada Orang Tua terhadap Manajemen Keuangan Anak Remaja

Kesejahteraan objektif keluarga muda sebagian besar keluarga termasuk kategori tidak miskin. Kesejahteraan subjektif keluarga muda sebagian besar merasa kurang dan cukup sejahtera. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kesejahteraan objektif dan kesejahteraan subjektif tidaklah sama. Tekanan ekonomi merupakan konsep multi dimensi termasuk aspek objektif dan subjektif dari pekerjaan dan pendapatan.

Tekanan ekonomi objektif dalam studi ini meliputi pendapatan per kapita, status pekerjaan, perbandingan pendapatan dan pengeluaran, serta rasio hutang dengan aset. Tekanan ekonomi subjektif merupakan perasaan/pengalaman terhadap tekanan atau kesulitan ekonomi keluarga.

Tekanan ekonomi objektif menunjukkan 20 persen keluarga termasuk kategori miskin. Lebih dari separuh 61,67% status pekerjaan suami tidak tetap. Sebagian besar 83,33% istri tidak bekerja, sehingga tidak dapat membantu menambah pendapatan keluarga.

Persentase istri yang bekerja tetap sebesar 1,67 persen dan tidak tetap 15,00 persen. Hampir separuh 48,34% keluarga muda memiliki pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Lebih dari separuh 66,67% keluarga memiliki hutang.

Skor komposit tekanan ekonomi subjektif yang dirasakan oleh keluarga muda memiliki makna semakin tinggi skor maka tekanan ekonomi subjektif yang dialami oleh keluarga responden semakin tertekan. Keluarga muda yang termasuk kategori rendah atau tidak tertekan secara subjektif sebanyak 45 persen.

Baca Juga: Manfaat dan Dampak Negatif dari Digitalisasi Keuangan

Sementara itu, kategori sedang atau cukup tertekan secara subjektif sebanyak hampir empat dari sepuluh responden (35,83%). Keluarga muda yang termasuk kategori tinggi atau tertekan secara subjektif sebanyak 19,17persen.

Bagaimana peran suami istri dalam memulai keuangan pada awal menikah?

Ketika memasuki kehidupan pernikahan, laki-laki dan perempuan memiliki peran baru yang merupakan konsekuensi dari pernikahan. Menurut Undang–Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 Pasal 1, pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.

Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa laki-laki akan memiliki peran baru sebagai seorang suami, sementara wanita akan berperan sebagai seorang istri. Selain peran tersebut, laki-laki dan perempuan juga berperan sebagai ayah dan ibu ketika sudah memiliki anak.

Pembagian peran dan maupun pembagian tugas rumah tangga yang adil antara suami dan istri terkadang masih dipengaruhi oleh cara pandang masyarakat mengenai peran gender yang cenderung memosisikan wanita untuk selalu berperan pada wilayah domestik.

Pola pembagian peran dalam keluarga dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain; kebijakan pemerintah yang tertuang dalam berbagai peraturan. faktor pendidikan. Nilai atau status perempuan dalam kehidupan sosial faktor budaya khususnya budaya patriarki, faktor media massa sebagai agen utama budaya popular.

Baca Juga: Bingung Ngatur Keuangan? Yuk Simak Tips Berikut Buat Para Mahasiswa

Perempuan dalam budaya populer adalah objek yang nilai utamanya adalah daya tarik seksual, pemanis, pelengkap, pemuas fantasi khususnya bagi pria, faktor lingkungan yaitu adanya pandangan masyarakat yang ambigu.

Maka kesimpulan yang didapat ialah Ketika keadaan keuangan keluarga surplus maka keluarga muda akan merasa lebih sejahtera. Kenyamanan lingkungan berpengaruh positif terhadap kesejahteraan subjektif pada keluarga muda. Artinya bahwa semakin keluarga muda merasa nyaman dalam lingkungannya maka kesejahteraan subjektifnya semakin meningkat, meskipun nilai signifikansinya rendah. Ketika keluarga muda merasa nyaman dengan hidupnya, nyaman dengan keluarganya, nyaman dengan tetangga, masyarakat dan lingkungannya maka keluarga  muda akan merasakan semakin sejahtera.

Usia suami istri dan usia saat menikah tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan subjektif pada keluarga muda. Namun hasil penelitian menunjukkan usia mempunyai hubungan dengan tekanan ekonomi objektif dan subjektif, manajemen keuangan, serta kesejahteraan objektif dan subjektif.

Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan negatif antara usia suami istri, usia suami dan istri saat menikah dengan tekanan ekonomi objektif dan subjektif. Artinya semakin muda usia suami istri dan usia suami istri pada saat menikah maka tekanan ekonomi objektif dan subjektif yang dihadapinya semakin tinggi.

M. Sarif Hidayatullah
Ergy Riandy Wirawan
Raihan Sandya Maulana Andri

Mahasiswa IPB University

Dosen Pengampu
Ir. MD. Djamaludin, M.Sc
Dr. Irni Rahmayani Johan, SP, MM
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI