Pemanfaatan Krim Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa) pada Terapi Penyembuhan Luka Bakar

Bawang Merah

Luka bakar merupakan cedera yang serius dan umum terjadi di seluruh dunia. Setiap tahunnya, jutaan orang mengalami luka bakar yang dapat mengakibatkan berbagai golongan keparahan, dari kondisi ringan sampai pada kondisi yang mengancam keselamatan nyawa. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa sakit fisik yang parah, tetapi juga berpotensi menyebabkan komplikasi serius, termasuk infeksi, kerusakan jaringan, dan cacat permanen.

Pentingnya pengobatan yang efektif untuk luka bakar tidak bisa diabaikan. Proses penyembuhan yang tepat dapat membuat perbedaan besar antara pemulihan yang cepat dan komplikasi yang berkelanjutan. Pengobatan yang tepat juga dapat membantu mengurangi rasa sakit, mencegah infeksi, dan mempromosikan regenerasi jaringan yang sehat.

Dalam menghadapi tantangan pengobatan luka bakar, perlu dicari pendekatan yang holistik dan komprehensif. Selain metode konvensional seperti perawatan medis dan terapi fisik, ada juga minat yang meningkat dalam penggunaan metode alami dan tradisional, termasuk penggunaan bahan-bahan alami seperti bawang merah.

Baca juga : Terungkap: Potensi Tersembunyi Air Seduhan Bawang Putih sebagai Penstabil Tekanan Darah

Bacaan Lainnya

Dalam konteks ini, memahami potensi bawang merah sebagai bahan alami dalam pengobatan luka bakar menjadi tujuan utama. Dengan melihat sifat-sifat antiinflamasi dan antibakteri yang dimilikinya, bawang merah mampunyai potensi untuk menjadi tambahan berharga dalam pengobatan luka bakar yang efektif. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi klaim ini dan mengeksplorasi kemungkinan penerapan bawang merah secara klinis.

Melalui esai ini, kita akan menggali lebih dalam tentang manfaat bawang merah dalam pengobatan luka bakar, dengan harapan dapat memberikan wawasan yang berharga dan mendukung pengembangan pendekatan pengobatan yang lebih holistik dan beragam.

Mengapa Bawang Merah ?

Bawang merah, yang dikenal dengan nama ilmiah Allium cepa, bukan hanya bahan dapur yang umum digunakan untuk memberi rasa pada masakan, tetapi juga telah lama diakui karena sifat-sifat kesehatannya. Bawang merah memiliki kandungan kimia yang kaya, termasuk senyawa-senyawa bioaktif yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.

Salah satu keistimewaan bawang merah adalah sifat antiinflamasi dan antibakterinya yang kuat. Senyawa-senyawa seperti quercetin, sulfur, dan allicin ditemukan dalam bawang merah dan telah diteliti karena kemampuannya untuk mengurangi peradangan dan melawan infeksi bakteri. Ini membuat bawang merah menjadi kandidat menarik dalam pengobatan luka bakar, di mana pengurangan peradangan dan pencegahan infeksi merupakan faktor kunci dalam proses penyembuhan.

Menurut Edy et al (2022), Propionibacterium acne, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus mutans Salmonella thypi serta Eschericia coli ialah jenis-jenis bakteri yang diyakini bisa ikut dihambat perkembangannya dengan kandungan yang ada pada bawang merah. Kemampuan atau aktivitas antibakteri dari bawang merah berspektrum luas sebab dapat menghentikan perkembangan bakteri gram negative maupun positif.

Selain itu, bawang merah juga sudah lama telah dipakai pada jenis pengobatan tradisional di berbagai budaya secara universal. Sejak zaman kuno, bawang merah telah dianggap sebagai obat alami untuk berbagai kondisi kesehatan, termasuk luka dan cedera kulit. Penggunaan bawang merah dalam pengobatan tradisional menunjukkan bahwa manusia telah mengamati manfaatnya sejak lama, meskipun belum banyak penelitian ilmiah yang secara khusus menguji efektivitasnya dalam pengobatan luka bakar.

Manfaat Krim Bawang Merah untuk Luka Bakar:

1. Antiinflamasi

Senyawa quercetin dalam bawang merah dapat membantu mengurangi peradangan pada area luka bakar, mengurangi pembengkakan dan rasa sakit yang terkait.

2. Antibakteri

Allicin, senyawa sulfur yang dihasilkan saat bawang merah diiris atau dihancurkan, memiliki sifat antibakteri yang kuat. Ini membantu melawan infeksi bakteri yang dapat terjadi pada luka bakar.

3. Promosi Penyembuhan

Krim bawang merah juga dapat membantu mempromosikan proses penyembuhan luka dengan merangsang regenerasi jaringan yang rusak.

Satu di antara bentuk sediaan topikal yang mampu secara instan dipakai guna mengobati luka bakar ialah dengan memberi sediaan krim. Hal ini karena menggunakan bentuk sediaan krim lebih manjur (Rahayu et al, 2019).

Cara Menggunakan Krim Ekstrak Bawang Merah:

Persiapkan Bahan

Anda akan membutuhkan bawang merah segar dan etanol 96%, .

Buat Krim

1 kg umbi bawang merah dikeringkan selama 7 hari, lalu dikupas dan dipotong kasar. Bawang merah yang dipotong dimasukan ke dalam tabung dan dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% sebanyak 500 ml. Setiap 24 jam ekstrak disaring dan diganti pelarutnya dengan 300 ml etanol 96% yang baru. Lakukan 3 kali proses maserasi ini hingga diperkirakan semua senyawa yang terkandung terekstrak habis. Hasil maserasi disaring dengan menggunakan corong Buchner dan vakum. Ekstrak yang didapat kemudian diuapkan dan dipekatkan dengan evaporator tekanan rendah pada suhu. (Rahayu et al, 2019)

Oleskan Secara Merata

Bersihkan area luka bakar dengan lembut menggunakan air dingin dan sabun lembut. Kemudian, oleskan krim bawang merah secara merata pada area yang terkena luka.

Beri Perawatan Tambahan

Luka bakar ditutup menggunakan perban yang telah steril atau bisa diganti dengan kain bersih, hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan mencegah infeksi. Ganti perban secara teratur sesuai kebutuhan.

Peringatan dan Pertimbangan:

Konsultasikan dengan Dokter

Jika luka bakar Anda parah ataupun terdapat kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan krim bawang merah atau bahan alami lainnya dalam pengobatan.

Uji Reaksi Kulit

Sebelum mengaplikasikan krim bawang merah secara meluas, uji dahulu pada reaksi kulit dengan mengoleskan sedikit krim di area kulit yang kecil dan sensitif.

Hentikan Penggunaan Jika Terjadi Reaksi Alergi

Apabila muncul reaksi alergi seperti timbul kemerahan, gatal-gatal, maupun pembengkakan, hentikan segera penggunaannya dan konsultasikan dengan profesional medis.

Dengan memperhatikan cara penggunaan yang benar dan pertimbangan keamanan yang diperlukan, krim bawang merah dapat menjadi solusi alami yang efektif untuk pengobatan luka bakar. Namun, perlu diingat bahwa pengobatan ini tidak menggantikan perawatan medis yang tepat, terutama untuk luka bakar yang parah. Selalu konsultasikan dengan profesional medis sebelum memutuskan untuk menggunakan metode pengobatan alternatif.

 

Sri Vidiani Putri

Penulis: Sri Vidiani Putri
Mahasiswa Jurusan Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Anita Said

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses