Terungkap: Potensi Tersembunyi Air Seduhan Bawang Putih sebagai Penstabil Tekanan Darah

Air Seduhan Bawang Putih
Sumber: Dokumen Penulis

Dalam era modern yang serba cepat, tekanan darah tinggi telah menjadi pokok permasalahan  kesehatan yang semakin umum. Meskipun tersedia berbagai jenis obat-obatan untuk mengatasi masalah ini, minat masyarakat terhadap pengobatan alami semakin meningkat. Salah satu rempah yang telah lama dikenal karena potensi kesehatannya adalah bawang putih.

Hipertensi merupakan keadaan di mana tekanan darah mencapai atau melebihi angka 140 mmhg dan/atau tekana darah diastolik atau melebihi 90 mmhg ketika di ukur di klinik atau fasilitas kesehatan lainnya. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO).

Secara global, sekitar 1 miliar orang atau lebih daeri 22% dari total penduduk indonesia menderita hipertensi pada tahun 2020 sedangkan di indonesia, prevelensi hipertensi pada penduduk usia ≥ 18 tahun mencapai 34% berdasarkan (riskerdas 2018) prevelensi tertinggi di indonesia ada di Kalimantan Selatan (44,1%) sedangkan yang paling rendah ada di Papua sebesar (22,2%) hipertensi lebih rentan pada kelompok usia 31-64 tahun.

Bacaan Lainnya
DONASI

Penyakit darah tinggi yang berkembang dikala ini, belum pasti diketahui oleh pengidapnya sebab kadang- kadang penyakit darah tinggi tidak menimbulkan tanda-tanda ataupun keluhan-keluhan sehingga disebut the silent killer. Penyakit darah tinggi terdiri atas 2 jenis ialah jenis darah tinggi primer serta darah tinggi sekunder.

Darah tinggi primer yakni penyakit darah tinggi yang diakibatkan oleh pola hidup tidak sehat serta lain hal,dan ada juga darah tinggi sekunder yakni penyakit darah tinggi yang diakibatkan seorang mengidap penyakit tertentu, misalnya mengidap penyakit jantung, gagal ginjal serta kehancuran hormon tubuh (Suairoka, 2012).

Menurut menteri kesehahan RI Budi Gunadi sadikin menyatakan bahwa kasus hipertensi di indonesia sangat tinggi,bahkan di sebut dengan sillent killer.1dari 3 orang di indonesia mengidap hipertensi,bahkan angka tersebut teerus bertambah setiap tahunnya.

Baca Juga: Efektivitas Bawang Putih (Allium sativum L.) dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi

Bawang putih, selain digunakan sebagai bumbu dapur, telah lama dipercaya memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, termasuk dalam menurunkan tekanan darah tinggi. Sejarah penggunaannya sebagai obat tradisional menunjukkan warisan panjangnya dalam pengobatan. Selain itu, penelitian modern juga memberikan bukti kuat tentang efek bawang putih  mengandung senyawa senyawa yang dapat membantu penurunan kolesterol,tekana darah dan efek antimikroba.

Bawang putih sudah lama diakui sebab khasiatnya dalam menurunkan tekanan darah pada orang yang mengidap hipertensi. Kandungan senyawa aktif semacam alisin, hydrogen sulfide, alliin, ajoene, vinyldithiines, serta allicin telah ditemukan mempunyai dampak vasodilator yang signifikan, membantu dalam merelaksasi pembuluh darah serta meningkatkan aliran darah, allicin dapat meningkatkan produksi nitric oxidate (NO) yaitu gas yang membantu menjaga kelenturan dan mencengah terjadinya penyempitan.

Allicin juga membantu menghambat agiostensin-converting enzyme (ACE) yang membantu mengatur tekanan darah.  Ini berarti bahwa bawang putih dapat membantu dalam mengendalikan tekanan darah dengan memperluas pembuluh darah serta kurangi resistensi aliran darah. Tidak hanya itu,  senyawa yang di miliki oleh banwang putih tersebut bisa membantu menghancurkan pembekuan darah dalam arteri, kurangi penumpukan lemak, serta menghindari pengerasan pembuluh darah.

Baca Juga: Daun Stevia (Stevia Rebaudiana) sebagai Pengganti Gula bagi Penderita Diabetes

Dengan demikian, bawang putih membantu dalam menghindari perkembangan masalah kesehatan jangka panjang yang terpaut dengan hipertensi, semacam atherosklerosis. tidak hanya khasiat langsungnya terhadap tekanan darah, bawang putih pula bisa memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara keseluruhan, paling utama pada sistem kardiovaskular. Dengan menghambat vasokonstriksi otot polos serta menurunkan kadar kolesterol jahat, bawang putih bisa membantu mengurangi resiko penyakit jantung serta stroke.

kandungan senyawa alissin yang terdapat pada bawang putih yang memiliki efek sebagai antimikroba,sebagai anti inflamasi dan atioksidan yang berkontribusi sebagai antihipertensi.Di dukung dari penelitian (Amir,Nirva Rantesigi dan agustrianto 2022).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa alisin yang terdapat dalam bawang putih memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Alisin merupakan salah satu zat aktif dalam bawang putih yang memiliki efek antihipertensi dengan cara merelaksasi pembuluh darah, mengurangi tekanan darah, dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi.

Oleh karena itu, konsumsi bawang putih atau ekstraknya dapat menjadi salah satu alternatif dalam pengelolaan tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi. Dan di perkuat oleh penelitian Yumiani et.al(2018) dalam jurnal muttaqqin simbala dkk(2023), menunjukkan bahwa perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah di berikan seduhan bawang putih, di mana rata-rata tekanan darah sistolik tekanan darah sistolik sebelum yaitu 157.53 mmHg dan tekanan darah sistolik sesudah menurun yaitu 139.33 mmHg, serta rata-rata tekanan darah diastolik sebelum yaitu 94 mmHg dan tekanan darah diastolik sesudah yaitu 81.27 mmHg.

Asumsi peneliti ada pengaruh seduhan bawang putih dalam menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hiperten si, dibandingkan dengan lansia yang tidak diberikan perlakuan atau tidak diberikan seduhan bawang putih sehingga terdapat perbedaan tekanan darah yang signifikan antara dua kelompok, hal ini dikarenakan dengan mengonsumi seduhan bawang putih dapat menurunkan tekana darah karena adanya senyawa aktif yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah akibat relaksasi dari pembuluh darah oleh senyawa tersebut.

Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum di dunia dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol tekanan darah agar terhindar dari risiko stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal.

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengontrol tekanan darah, mulai dari perubahan gaya hidup, penggunaan obat-obatan, hingga terapi alternatif. Salah satu terapi alternatif yang menjanjikan adalah konsumsi seduhan bawang putih. Bawang putih telah lama dikenal memiliki berbagai khasiat kesehatan, termasuk membantu menurunkan tekanan darah.

Seduhan bawang putih mudah dibuat dan dapat dikonsumsi secara rutin sebagai minuman herbal. Berikut adalah cara penyajian dan manfaat lebih lengkapnya. Pertama siapkan bawang putih segar dan air, selanjutnya cuci bersih, potong bawang putih menjadi kecil-kecil atau boleh di hancurkan halus,lalu didihkan air dalam panci, masukkan potongan bawang putih ke dalam air yang mendidih.

Kemudian rebus bawang putih selama beberapa waktu hingga terjadinya perubahan warna pada air dan aroma bawang putih tercium,selanjutnya matikan api dan biarkan seduhan bawang putih sedikit lebih dingin,setelah sedikit dingin lalu di saring seduhan bawang putih untuk memisahkan ampas bawang putih,seduhan bawang putih siap di sajikan dan di minum sebagai penurun atau mengontrol tekanan darah.

Baca Juga: Potensi Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L) sebagai Penurunan Demam (Antipiretik) pada Tubuh

Seduhan air bawang putih terbukti mampu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Penurunan rata-rata tekanan darah sistolik mencapai 15,4 mmHg dan diastolik 9,4 mmHg. Hal ini menunjukkan efek positif konsumsi seduhan bawang putih terhadap pengelolaan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu,seduhan bawang putih dapat menjadi alternatif terapi yang efektif dalam membantu mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi.

Penting untuk diingat bahwa penelitian ini masih terbatas dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas dan keamanan jangka panjang dari konsumsi seduhan bawang putih bagi penderita hipertensi. Konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba terapi ini, terutama bagi pasien yang sedang menjalani pengobatan lain untuk hipertensi.

Penulis:

Aditya Anugrah Darma Yudha
Mahasiswa Jurusan S1 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang (STIFARM PADANG)

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.