Pemberdayaan Perempuan melalui Budidaya Akuaponik dan Pengolahan Hasil Perikanan dalam Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari Masyarakat Dusun Pringtali Desa Jogonegoro Kabupaten Magelang

Pemberdayaan Perempuan
Pekarangan Pangan Lestari Masyarakat.

Magelang-Dosen dan mahasiswa Universitas Tidar memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada Masyarakat Dusun Printali RT 04/RW 02 dan RT 03/RW 02 melalui program Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Desa Jogonegoro, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini fokusnya pada permasalahan pemanfaatan lahan melalui sistem akuaponik dan kegiatan pengolahan hasil perikanan.

Ketua pelaksana Program Kemitraan Masyarakat (PKM), Andri Nofreeeana, S.Pi, M.Sc. menyampaikan bahwa sebagaian besar ibu-ibu Dusun Printali RT 04/RW 02 dan RT 03/RW 02 sebagai ibu rumah tangga, selain itu banyak di antaranya sebagai buruh tani dan bekerja di pabrik/ industri.

Di sisi lain sebagian besar lahan pekarangan pada rumah penduduk belum dimanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan program kemitraan masyarakat dalam pemberdayaan perempuan melalui budidaya akuaponik dan pengolahan hasil perikanan dalam kegiatan Pekarangan Pangan Lestari Masyarakat Dusun Pringtali Desa Jogonegoro Kabupaten Magelang.

Melalui kegiatan ini dapat mendukung ketahanan pangan lestari dan memenuhi  kebutuhan gizi serta dapat meningkatkan konsumsi ikan di daerah tersebut.

Bacaan Lainnya

Kegiatan PKM ini diharapkan ibu-ibu dapat melakukan aktivitas memelihara ikan dan sayuran dalam satu rangkaian sistim akuaponik. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh ibu-ibu Dusun Pringtali selepas melakukan aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga, maupun kegiatan lainnya.

Hasil kegiatan ini akan menghasilkan ikan dan sayur-sayuran untuk memenuhi kecukupan gizi masing-masing keluarga. Selebihnya hasilnya dapat dijual atau diolah. Hasil ikan dapat diolah dalam berbagai bentuk olahan hasil perikanan sebagai lauk atau untuk usaha makanan beku (frozen food).

Lebih lanjut beliau menuturkan, kegiatan bertajuk “Pemberdayaan Perempuan melalui Budidaya Akuaponik dan Pengolahan Hasil Perikanan dalam Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari Masyarakat Dusun Pringtali Desa Jogonegoro Kabupaten Magelang” ini dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan.

Baca Juga: Menelaah Konsep Hilirasi yang Terintegritasi pada UMKM Perikanan Guna Pencapaian Kemandirian Secara Ekonomi

Pelatihan dan pendampingan yang pertama telah dilaksanakan pada Minggu (21/10/24). Kegiatan ini tidak hanya berfokus terhadap pelatihan saja, tetapi juga penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi, serta diharapkan adanya keberlanjutan program.

Kegiatan Program kemitraan masyarakat ini diikuti oleh ibu-ibu dusun Printali RT 04/RW 02 dan RT 03/RW 02 peserta yang mengikut sebanyak 35 orang.

Peserta dalam kegiatan program kemitraan masyarakat di Dusun Pringtali kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu yang berumur antara 30-66 tahun. Sebagian besar peserta berumur kurang dari 35-45 tahun, merupakan umur yang produktif.

Menurutnya, Universitas Tidar membantu budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal dengan sistem akuaponik yang disosialisasikan dalam program kemitraan masyarakat. Tujuan budidaya akuaponik adalah untuk memelihara ikan dan sayuran dalam lingkungan yang terkontrol dan saling terintegrasi.

Dalam sistem akuaponik memanfaatkan amonia yang dihasilkan oleh ikan hasil budidaya sebagai unsur hara yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman sayuran. Amonia di dalam kolam berasal dari protein yang terkandung pada pakan ikan dan sisa metabolisme ikan, baik berupa feses maupun urin.

Baca Juga: Seberapa Penting Keamanan Pangan Berbasis Produk Perikanan

Amonia bebas bersifat lebih toksik terhadap biota akuatik dibandingkan amonium (Effendi 2003). Amonia di dalam perairan akan dikonversi oleh bakteri nitrifikasi (nitrosomonas dan nitrobacter) menjadi nitrat yang tidak beracun.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa tanaman pada sistem akuaponik memberikan peran biofilter dengan memanfaatkan nutrien yang berasal dari limbah budidaya. Akar tanaman juga menjadi media tambah bakteri nitrifikasi, yang membantu mereduksi ammonia dan menyediakan nitrat yang dibutuhkan tanaman.

Berdasarkan hasil penelitian Effendi et al (2015), menyatakan bahwa penggunaan tanaman kangkung air pada sistem akuaponik dapat mengurangi amonia sebanyak 81% dari limbah budidaya lobster air tawar.

Menurut Dauhan et al. (2014) penggunaan tanaman kangkung efektif dalam mengurangi amonia pada media budidaya ikan hingga 58, 57 mg/L. Kegiatan ini, kata ketua pelaksana, mendapat sambutan antusias dari bu-ibu Dusun Printali RT 04/RW 02 dan RT 03/RW 02.

Berdasarkan evaluasi pelaksanaan program kemitraan masyarakat, semua peserta menyatakan suka dan tertarik mengikuti kegiatan pelatihan budidaya akuaponik dan pengolahan hasil perikanan dalam kegiatan pekarangan pangan lestari, oleh dosen dan mahasiswa Untidar.

Baca Juga: Pelatihan dan Pendampingan Diversifikasi Produk Perikanan Masyarakat Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang

Dalam kegiatan ini telah terbentuknya 5 keluarga yang menerapkan budidaya ikan lele dan sayuran dengan sistem akuaponik. Diharapkan hasil dari akuaponik ini bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi keluarga. Selain hal tersebut untuk meningkatkan konsumsi ikan, hasil dari akuaponik yaitu ikan lele bisa dibuat olahan berupa samosa ikan lele.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Jogonegoro, Kepala Dusun, Ketua RT 04/RW 02 dan RT 03/RW 02 Dusun Pringtali yang telah membantu jalannya pelaksanaan pengabdian, serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Tidar yang telah mendukung program kemitraan masyarakat ini.

Penulis:  Andri Nofreeana dan Waluyo
Mahasiswa Peternakan dan Perikanan Universitas Tidar

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses