Di masa sekarang ini, pendidikan sangatlah penting, banyak orang tua yang memprioritaskan anaknya untuk mengikuti les privat atau lembaga pengajaran di jam setelah sekolah. Dengan harapan prestasi akademis anaknya di sekolah menjadi bagus. Ini bukan hal yang salah karena baik akademis atau agamis keduanya adalah hal yang sangat penting. Hanya saja, yang akan kami tekankan lebih kepada pendidikan yang mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang unggul dibidang agamisnya. Maksudnya apa? Maksudnya, yang dipentingkan bukan lagi perkara bagaimana anak harus mendapat nilai yang sempurna, bukan lagi perkara bagaimana anak harus selalu mendapat ranking teratas dikelasnya, Namun yang kami inginkan lebih kepada bagaimana menjadikan anak itu agar senantiasa ingat dan menyertakan Allah SWT di setiap langkahnya, kemudian bagaimana mengajarkan anak agar memiliki akhlak atau tingkah laku yang baik, dengan gurunya, orang tuanya, ataupun teman-temanya di sekolah, dan masih banyak lagi. Maka dibutuhkan Pendidikan Karakter Berbasis Qur’an yaitu suatu bimbingan, pengarahan, ataupun pengasuhan terhadap potensi yang dimiliki oleh anak, agar dia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam Al-Qur’an.
Contohnya, semenjak anak masih di dalam kandungan penanaman pendidikan Qur’an yang bisa diterapkan adalah mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an. Pengaruhnya kepada janin yang masih berada didalam kandungan adalah dapat meningkatkan tingkat inteligensi janin. Ayat suci yang didengar atau dibaca oleh ibu akan membuat kejiwaan terelaksasi, sehingga kesehatan janin dan ibu semakin terjaga dan sang janin pun akan semakin sehat dan tenang secara kejiwaan. Setelahnya ada beberapa pendidikan yang perlu di berikan kepada si anak yang sesuai dengan Qur’an yaitu sebagai berikut :
Ajarkan Ketauhidan
Dimana anak perlu mengenal, mengetahui, dan mengimani Allah SWT sejak dini. Orang tua harus siap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kadang di lontarkan anak kepada orang tuanya. Misal ketika si kecil bertanya “Bu Allah itu apa sih?” berikan jawaban yang mudah ia mengerti seperti “Nak, Allah itu yang menciptakan segalanya langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu juga kamu.” Lalu ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis. Juga jika ada pertanyaan “Bu, Allah itu dimana sih?” jawablah dengan pernyataan yang bijak misal saja “Nak, Allah itu selalu dekat dengan kita, Allah selalu ada di setiap hati orang yang shaleh, termasuk di hatimu Sayang makanya Allah selalu berada di mana kamu berada” dan masih banyak pertanyaan lain yang kita sebagai orang tua harus belajar dan mempersiapkan itu.
Membiasakan Anak Agar Selalu Dekat dengan Al-Qur’an dan Hadist
Mengurangi porsi tontonan televisi ataupun penggunaan gadget kepada anak, menggantinya dengan aktivitas baca tulis Al-Qur’an, Pendidikan Karakter Al-Qur’an dan game-game seru yg bernilai Al-Qur’an. membiasakan si kecil untuk membaca Qur’an sehabis waktu subuh dan maghrib, kedua waktu ini dapat meningkatkan kecerdasan otak sampai 80%. membiasakan agar si kecil menerapkan nilai-nilai hadist di dalam kehidupannya sehari-hari Misalnya mebuat poster lucu mengenai hadist hadist pendek yang mudah dihafal si kecil dan menempelnya di tempat yang mudah dilihat, juga bisa dengan cara bercerita kepada si kecil dan menyisipkan satu hadist didalam kisah itu. Contoh hadist yang mudah diingat si kecil :
تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu dihadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu” (HR.Tirmidzi-Shahih).
اَلنَّظَافَةُ مِنَ الْإِيْمَانِ
“Kebersihan sebagian dari iman.” (HR. Al-Tirmidzi)
Memberi Tahu Hal yang Disukai dan yang Tidak Disukai Allah
Pemahaman mengenai hal ini sebisa mungkin di ajarkan kepada Si kecil, supaya mereka dapat membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang Allah sukai dan mana yang Allah benci. Misalnya mengajarkannya bahwa “Nak, Allah itu menyukai orang yang meletakan tangan diatas lho ketimbang tangan dibawah, artinya apa? Allah itu sangat mencintai orang-orang yang bersedekah” Mengajarinya agar tidak boros dan menyisihkan uang jajanya untuk ditabung dan disedahkan. Paling tidak membiasakan si kecil untuk tidak lupa mengisikan kotak infaq di masjid. Kemudian Allah itu bisa saja tidak suka jika kita tidak melakukan yang Allah perintahkan misalnya tidak menghormati guru disekolah, bertengkar dengan teman, tidak mau membaca Al-Qur’an dll. Berikan pengetahuan itu dengan cara yang halus dan sedikit demi sedikit sehingga si kecil bisa menyerap apa yang kita katakan.
Membentengi Si Kecil dengan Doa dan Dzikir-Dzikir Syar’i
Beritahu si kecil untuk terbiasa mengucapk Bismillahirrohmanirrohim sebelum memulai segala aktivitasnya, ketika hendak ke sekolah, makan, minum, belajar, bermain dan banyak hal. Kemudian katakan ketika kita membaca lafadz tersebut maka Allah akan mendatangkan keberkahan dalam hidup kita dan Allah akan senantiasa bersama kita. Selanjutnya bentengi juga si kecil dengan dzikir-dzikir syar’i, Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: “Untuk anak-anak yang masih kecil maka dia (seorang ayah) melindungi mereka dengan Al Mu’awwidzatain ( Surat Al-Falaq dan An-Naas) pada saat tidur atau saat menjelang malam atau menjelang siang hari. Hal ini bertujuan agar kita yang mebacanya diberikan perlindungan dan keselamatan oleh Allah dari kejelekan di dunia dan di akhirat.
Mengenalkan Batas Aurot pada Si Kecil
Pengenalan ini termasuk dalam kategori Pendidikan Seksualitas ( Tarbiyah Jinsiyah) agar si Kecil tidak bingung dengan jenis kelaminya, kemudian memberikan konsep bahwa batas aurot laki-laki adalah dari pusar hingga lutut dan batas aurot perempuan adalah seluruh anggota tubuh kecuali muka dan telapak tanganya. Pembiasaan ini bisa melalui metode bercerita dan bernyanyi. Dan ingat bahwa ketika si kecil belum baligh maka kita tidak perlu memaksanya walaupun tetap saja pendidikan ini perlu diajarkan. Menghindari tontonan dan Film-film anak yang dirasa mengumbar aurat walaupun dalam bentuk kartun tetap harus dibatasi.
Cahyati Ratnaningsih