Pengelolaan Limbah Air di Kota Magelang

Limbah Air
Ilustrasi: istockphoto

Sumber air adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia di mana air selalu menjadi penghidup pemukiman masyarakat. Akan tetapi, pada dewasa  ini, pencemaran sungai dan akses air bersih di kota-kota industri di Indonesia menjadi permasalahan utama yang harus diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat.

Salah satu wilayah yang terkena dampak polusi air akibat limbah industri adalah Kota Magelang, Jawa Tengah di mana terdapat pabrik sabun beroperasi di wilayah tersebut mereka membuang limbah manufaktur ke Sungai Gandekan yang merupakan akses air bersih utama yang digunakan untuk pertanian dan kebutuhan lain masyarakat di wilayah tersebut.

Ditambah dengan tingginya volume limbah domestik yang telah mencemari lingkungan air di Kota Magelang. Pencemaran tersebut berada di Sungai Gandekan, tahun 2022 lalu, pencemaran ini menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi 37 orang petani ikan di daerah tersebut karena limbah beracun yang masuk ke dalam aliran Sungai Gandekan menyebabkan 2.1ton ikan mati.

Bacaan Lainnya

Pencemaran air berada di Gandekan turut membawa dampak ke Kampung Tidar Krajan dan Kecamatan Magelang Selatan, Jawa Tengah.

Dengan demikian, untuk menyikapi permasalahan tersebut, pemerintah, masyarakat dan pihak swasta harus bekerja sama untuk memperketat AMDAL dan menciptakan regulasi tentang kewajiban memelihara air bersih di wilayah tersebut.

Hal tersebut dapat meningkatkan pengelolaan kualitas air bersih dan pengendalian pencemaran air yang terjadi di Kota Magelang. Namun, masyarakat dan pihak swasta dapat bekerjasama untuk mengendalikan pencemaran air guna menjamin kualitas air dan akses air yang sesuai dengan baku mutu air.

Guna mewujudkan hal tersebut, pemerintah dan pihak swasta perlu meningkatkan nilai indeks kualitas air untuk mencapai target peningkatan dan pengembangan kualitas dalam program pengelolaan dan pengendalian pencemaran dan pemeliharaan akses air bersih di Kota Magelang serta kota-kota lain di Indonesia.

Di sisi lain, peran para pejabat daerah juga sangat diperlukan di sini. Pemerintah Kota Magelang dapat membantu Pemprov dan pemerintah pusat untuk menyusun inventaris status kualitas air serta sistem alokasi beban polusi.

Selain itu, untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan manusia ataupun makhluk hidup lainnya. Pencemaran air dapat kita cegah dengan melakukan pengelolaan limbah dengan benar, tidak membuang sampah di sungai, menjauhkan polutan dari sumber air, dan rutin melakukan kegiatan  yang memberikan sumber air kita agar tetap terjaga kebersihannya.

Upaya di atas dilaksanakan untuk memaksimalkan program perbaikan kualitas air sungai karena sungai merupakan sumber air bersih utama di wilayah tersebut.

Selain itu, Pemerintah Kota Magelang juga perlu menekan beban pencemaran air yang berasal dari domestik melalui pelaksanaan program pembinaan tentang pentingnya memilah sampah dan daur ulang kepada di tingkat kelurahan/ desa hingga rumah tangga sekaligus pihak industri manufaktur.

Pemerintah dan masyarakat juga perlu menambah atau mengembangkan IPAL dan Bank Sampah yang sudah tersebar di beberapa kecamatan di Kota Magelang.

Upaya tersebut ditujukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan akses dan sanitasi air sekaligus membantu pemerintah untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia yang berfokus pada ketersediaan air bersih dan akses air.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian dan pengelolaan pencemaran air adalah hal yang sangat penting untuk digalakkan karena pencemaran air membawa dampak negatif yang besar terhadap kehidupan manusia.

Oleh sebab itu, pemerintah, masyarakat dan pihak swasta harus bekerjasama untuk memaksimalkan kegiatan pengendalian dan pengelolaan pencemaran air di masing-masing wilayah di Indonesia, contohnya Kota Magelang.

Dengan demikian, perbaikan undang-undang dan regulasi tentang kualitas air sungai/ baku mutu air sungai, menekan beban pencemaran, pengembangan IPAL, membentuk kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pemilahan sampah serta daur ulang dan sistem alokasi beban polusi yang efektif sangat diperlukan.

Penulis:

Sucy Aprilita
Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Akademik Teknik Tirta Wiyata Magelang

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0811-2564-888
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.