Pengobatan Penyakit Gagal Ginjal dengan Tanaman Binahong (Anredera Cordifolia) dan Seledri (Apium Graveolens L.)

Tanaman Binahong dan Seledri (Sumber: Penulis)

Di Indonesia penyakit berat seperti gagal ginjal, jumlah penderitanya semakin banyak. Berdasarkan data Indonesian Renal Registry penderita gagal ginjal tahun 2007 sebanyak 2.148 orang dan tahun 2008 naik menjadi 2.260 orang serta diperkirakan pada tahun 2015 penderita gagal ginjal 36 juta jiwa (Soeloeman, 2009).

Di Amerika penderita gagal ginjal yang melakukan dialisis dan transplantasi ginjal sebanyak 651.000 orang pada tahun 2010 sedangkan jika ditinjau dari tahun 1999 penderita gagal ginjal sebanyak 340.000 orang.

Salah satu indikator keruskan ginjal, yaitu meningkatnya kadar urea darah (BUN) dan kadar kreatinin dalam serum darah. Dibandingkan dengan urea, kreatinin merupakan indikator keruskan ginjal yang efektif. Hal ini dikarenakan kadar kreatinin dalam darah lebih stabil (Doloksaribu, 2008).

Ginjal memainkan peran kunci dalam tubuh, tidak hanya dengan menyaring darah dan mengeluarkan produk-produk sisa, namun juga dengan menyeimbangkan tingkat elektrolit di dalam tubuh, mengontrol tekanan darah, dan menstimulasi produksi dari sel-sel darah merah (Colvy, 2010).

Bacaan Lainnya

Pada gagal ginjal kronik, fungsi ginjal menurun secara drastis yang berasal dari nefron. Insifisiensi dari ginjal tersebut sekitar 20% sampai 50% dalam hal GFR (Glomerular Filtration Rate).

Pada penurunan fungsi rata-rata 50%, biasanya muncul tanda dan gejala azotemia sedang, poliuri, nokturia, hipertensi dan sesekali terjadi anemia. Selain itu, selama terjadi kegagalan fungsi ginjal maka keseimbangan cairan dan elektrolit pun terganggu.

Pada hakikatnya tanda dan gejala gagal ginjal kronis hampir sama dengan gagal ginjal akut, namun awitan waktunya saja yang membedakan. Perjalanan dari gagal ginjal kronis membawa dampak yang sistemik terhadap seluruh sistem tubuh dan sering mengakibatkan komplikasi.

Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus, dimana dapat menyebabkan komplikasi, yaitu malnutrisi, asidosis metabolik, hiperkalemia, ketidakseimbangan mineral dan gangguan tulang (kalsium, fosfor, dan vitamin D), anemia, serta penyakit kardiovaskular.

Apabila penurunan fungsi ginjal sudah mencapai stadium akhir dan ginjal tidak berfungsi lagi, diperlukan cara untuk membuang zat-zat racun dari tubuh, yaitu dengan hemodialisis. Bagi pasien yang telah menjalani hemodialysis rutin, dapat makan lebih bebas.

Tetapi, bukan berarti diet tidak diperlukan, karena pengaturan makanan bertujuan agar kenaikan hasil sisa metabolism protein tidak berlebihan pada waktu antara dialisis, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memenuhi kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi.

Penyebab paling umum dari gagal ginjal adalah penuaan, jenis kelamin laki-laki, diabetes,  hipertensi dan gaya hidup. Mekanisme patogenetik yang umum termasuk fibrosis tubulointerstitial dan peradangan kronis, atrofi tubulus, glomerulosklerosis, dan proteinuria.

Peradangan kronis terjadi melalui serangkaian jalur sinyal biologis yang melibatkan pembuluh darah dan sistem kekebalan tubuh, yang mengarah ke akumulasi mediator inflamasi di jaringan. Fibrosis adalah respons seluler multifaset yang terutama didorong oleh berbagai sitokin profibrotik dan inflamasi.

Binahong (Andrea Cordifolia) adalah tanaman hias yang merambat, tumbuh subur di berbagai tempat di Indonesia. Tanaman ini dikenal di Cina dengan nama Dheng San Chi, di Eropa dinamai hearleaf dan di Amerika Selatan dikenal dengan nama madeira-vine.

Seluruh bagian tanaman ini berkhasiat, mulai dari akar, batang dan daun. Pemanfaatan oleh masyarakat dengan cara direbus atau dimakan daunnya sebagai lalapan. Binahong dipercaya dapat mengatasi berbagai keluhan penyakit, revitalisasi kulit, melancarkan peredaran darah, menurunkan asam urat, menangani diabetes, hipertensi, radang usus dan digunakan untuk kerusakan ginjal. (Shella, 2009)

Penelitian Sukandar (2011) melaporkan bahwa ekstrak daun binahong dengan dosis 150 mg/kg BB mampu memperbaiki struktur glomerulus ginjal tikus. Hasil penelitian Orbayinah dan Adhita (2008) terhadap hati tikus yang diinduksi CCL4 menunjukan bahwa jus daun binahong sebanyak 329,21 mg/200 g BB bermanfaat sebagai hepatoprotektor,.

Tanaman seledri merupakan tanaman yang dipercaya mempunyai banyak khasiat pengobatan. Tanaman seledri mengandung flavonoid, saponin, tanin, apiin, minyak atsiri, apigenin, kolin, vitamin A, B, C, zat pahit asparagin (Nadinah, 2008).

Kandungan senyawa yang dipercaya mempunyaiaktivitas farmakologi adalah flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktivitas sebagai obat. Penelitian menunjukkan flavonoid terbukti memiliki aktivitas sebagai antioksidan, pencegahan penyakit jantung koroner, hepatoprotektif, antiinflamasi dan aktivitas kanker (Kumar, 2013).

Salah satu manfaat daun seledri untuk ginjal adalah membantu mencegah gagal ginjal. Manfaat ini diperoleh dari kandungan antioksidan di dalamnya yang terbukti menghalau efek radikal bebas, seperti kerusakan sel.

Pasalnya, sel tubuh yang sering terpapar radikal bebas dan mengalami proses oksidasi akan cenderung lebih cepat rusak. Itulah mengapa, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan.

Seledri sebagai tanaman obat mengandung senyawa fitokimia diantaranya flavonoid, alkaloid dan steroid (Kooti dan Daraei, 2017). Senyawa flavonoid paling banyak terdapat pada bagian daun seledri dibandingkan pada bagian batang dan bunga (Kusumadewi dan Yuli, 2010).

Menurut Nurihardiyanti et al. (2015) senyawa flavonoid bersifat diuretik yang dapat meningkatkan laju ekskresi urin sehingga diduga mampu mengobati gangguan fungsi ginjal karena adanya batu didalam ginjal. Flavonoid merupakan senyawa yang sering ditemukan dalam bentuk glikosilasi atau diesterifikasi

Di luar manfaat daun seledri untuk ginjal maupun kesehatan tubuh secara umum, tumbuhan ini juga bisa menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi secara berlebihan, seperti penyakit gondok. Untuk mengurangi risiko efek samping, perhatikan beberapa cara mengolah daun seledri untuk ginjal.

Sel tubuh yang sering terpapar radikal bebas atau mengalami proses oksidasi cenderung menjadi lebih cepat rusak. Hal ini bisa menyebabkan gangguan fungsi atau bahkan kerusakan organ tertentu, termasuk ginjal. Jika terdapat kerusakan pada ginjal, risiko untuk terjadinya gagal ginjal akan lebih besar.

Untuk mencegah hal tersebut, cukupilah asupan antioksidan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, yang salah satunya adalah seledri.

Menurut berbagai penelitian, antioksidan terbukti dapat menangkal atau mencegah kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas. Efek ini menjadikan seledri yang kaya akan antioksidan bermanfaat untuk mencegah kerusakan ginjal. Selain itu, antioksidan juga diketahui dapat mengoptimalkan fungsi ginjal secara menyeluruh

Untuk mendapatkan berbagai manfaat seledri untuk ginjal, Anda bisa mengolah seledri menjadi jus. Caranya, cuci terlebih dahulu 3-4 batang seledri, potong-potong, masukkan ke dalam blender, lalu tambahkan sedikit air

Untuk mendapatkan berbagai manfaat seledri dan daun binahong untuk ginjal, Anda bisa mengolah seledri dan binahong menjadi jus. Caranya, cuci terlebih dahulu 3-4 batang seledri dan beberapa helai daun binahong, potong-potong, masukkan ke dalam blender, lalu tambahkan sedikit air. Jus ini dapat diminum secara rutin satu kali sehari pada saat pagi hari.

Di Indonesia banyak tanaman yang mempunyai manfaat yang beragam, salah satunya yaitu Daun Binahong (Andrea Cordifolia) dan Seledri (Apium graveolens L) yang bermanfaat sebagai gagal ginjal. Kedua tanaman ini mengandung senyawa flavonoid yang dapat membantu pengobatan penyakit gagal ginjal.

Tanaman ini mudah di temui di Indonesia sehingga sangat banyak masyarakat yang menggunakannya sebagai alternatif pengobatan berbagai penyakit termasuk penyakit gagal ginjal.

 

Penulis: Lusi Dofika Rama Yanti
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses