Perlunya Menjaga Sikap Caring, Demi Kepuasan Klien

Caring

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tak pernah luput dari keadaan sehat maupun sakit. Berbagai pelayanan kesehatan telah dibentuk dan dibangun demi keberlangsungan hidup manusia. Dari sanalah profesi yang mulia muncul dan menjadi salah satu profesi penting dalam kehidupan manusia yaitu perawat.

Terkadang, perawat dipandang sebagai penyelamat kehidupan manusia karena peran holistiknya dalam pemenuhan kehidupan manusia yang ikut berperan di kehidupan manusia. Perawat menemani manusia baik dari masih berada di kandungan seorang ibu hingga menjelang ajal.

Lalu, apa itu perawat? Siapa sih mereka? Yuk kenalan sama salah satu profesi yang bergerak di bidang kesehatan ini!

Perawat didefinisikan sebagai seorang atau sekelompok orang yang memberikan layanan kesehatan dengan cara merawat dan mengasuh orang (Mughira, 2015).

Bacaan Lainnya

Baca juga: Keperawatan sebagai Profesi

International Council of Nursing (ICN) pada tahun 1965 mendefinisikan perawat sebagai seseorang yang telah usai melakukan pendidikan keperawatan dan memenuhi persyaratan serta wewenang dalam memberikan asuhan keperawatan dengan tujuan untuk mengoptimalkan kesehatan klien dan menjauhkan penyakit (Mughira, 2015).

Dari sini, dapat dikatakan bahwa perawat memiliki kemampuan, tanggung jawab serta wewenang dalam melakukan serta memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang memiliki

Dalam memberikan pelayanan kesehatan, perawat berpedoman pada sikap caring. Perilaku caring ini dapat menentukan nilai moral perawat benar atau salah. Selain itu, sikap ini dapat menentukan tingkat kepuasan klien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. 

Lalu, apa beda caring dan curing dalam lingkup keperawatan? 

Di dalam Ranah Keperawatan, caring lebih mengarah pada perawatan untuk pasien sebagai bentuk tugas pokok atau primer perawat. Sedangkan curing lebih mengacu pada pengobatan masalah kesehatan klien sebagai tugas sekunder (Gultom, 2014).

Dari sinilah dapat kita lihat bahwa caring merupakan tugas primer seorang dokter, dan bukan perawat. Sehingga, perawat menjadikan caring sebagai tugas pokok disamping curing yang menjadi penyokong dalam asuhan keperawatan dengan tujuan untuk memberikan pengobatan kepada klien.

Baca juga: Peran Perawat dalam Penanganan Masalah Kesehatan Diabetes

Darimana istilah caring itu? 

tindakan yang didasari oleh kepedulian, kasih sayang, keterampilan, empati, tanggung jawab, sensitive, dan dukungan. Perilaku ini berfungsi untuk memperbaiki atau meningkatkan kondisi dan cara hidup

manusia yang menekankan pada aktivitas yang sehat dan memampukan individu serta kelompok berdasarkan budaya (Watson, 1979). Perilaku Caring yang diharapkan dalam keperawatan adalah perilaku yang didasari oleh 10 faktor yaitu : 1. Pembentukan sistem nilai humanistic – altruistic.

Pembentukan sistem nilai humanistic – altruistic mulai berkembang di usia dini dengan nilai-nilai yang berasal dari orang tuanya. Sistem nilai ini menjembatani pengalaman hidup seseorang dan mengantarkan ke arah kemanusiaan.

Baca juga: Eracs In Pandemi dan Peran Penting Perawat

Menurut Watson (2012) terdapat sepuluh faktor human caring atau faktor karatif dalam hubungan perawat 17 dengan klien sebagai penerima asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia dan berpengaruh dalam proses penyembuhan pasien :

a. Menanamkan Sistem Nilai Humanistic-Altruistik Penerapan humanistik dan altruistik dalam asuhan keperawatan adalah berupa pengenalan akan identitas pasien, mengenal kelebihan dan karakter pasien sesuai dengan nama yang disukai oleh pasien. Selain itu perawat selalu berusaha untuk mendahulukan kepentingan pasien dari pada kepentingan pribadi, memperhatikan dan mendengarkan keluhan, menghargai dan menghormati keputusan pasien dan memberikan dukungan sosial untuk meningkatkan status kesehatan pasien.

b. Menanamkan Sikap Penuh Pengharapan (faith-hope) Dengan mengembangkan hubungan perawat-pasien yang efektif, perawat memfasilitasi perasaan optimisme, harapan realistik dan memberi motivasi kepada pasien dan keluarganya untuk dapat menerima penyakitnya. Sikap penuh pengharapan juga dapat ditunjukkan dengan memberi pengertian pada pasien untuk menerima setiap tindakan pengobatan maupun perawatan yang diberikan serta memberikan dorongan untuk mencari alternatif terapi secara rasional.

c. Menanamkan Sensifitas Terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain Perawat berusaha memahami kepekaan perasaan pasien dan berupaya untuk menyatakan perasaannya yang berbeda dengan perasaan pasien. Sikap sensifitas terhadap diri sendiri membuat perawat lebih sensitif dan tulus dalam memberikan batuan kepada orang lain. Bentuk sikap sensitifitas terhadap diri sendiri adalah sikap empati

Ni Komang Laksmi Ulandari
Mahasiswa Universitas Binawan

Referensi:

https://www.kompasiana.com/yoanadwi4439/61c035f87a6d8852d06a6242/perlunya-menjaga-sikap-caring-demi-kepuasan-klien

https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awrx3K2Ink9iEiMAHgDLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzQEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1649413897/RO=10/RU=https%3a%2f%2fid.123dok.com%2farticle%2fperilaku-caring-tinjauan-pustaka-perilaku-caring-perawat-kepuasan.yr175jpq/RK=2/RS=tGBE7IBi9_Fi1QEE.ggpG4_tLC4-

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2621/4/4.%20Chapter%202.pdf

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses