Puisi: Penjagaku

Puisi
ilustrasi: Pixabay.com

Puisi Oleh: Alea Odelia Wijaya (Santri Pondok Pesantren Kota MTs Alif Laam Miim Surabaya)

Seakan semuanya terasa tidak baik-baik saja
Terlihat semu;
Terlihat buram;
Terlihat abu-abu;
Terlihat, aaah, aku kesulitan untuk menafsirkan semuanya
.

“Hai, kakakku …”
Kau kok menghilang dari dekapanku?
Aku sudah kehilangan rasa hangat dalam tubuhku
Kau masih peduli kepadaku kan, Kak?

Bacaan Lainnya
DONASI

Kakak kemana saja?
Aku merindukanmu di sini
Aku tidak ingin berpisah denganmu
Aku selalu ingin dalam dekapanmu.

Kau seenaknya meninggalkanku saat aku tertidur,
Kau seperti sudah membuangku
Ke dalam lubang yang gelap,
Kau meninggalkanku di dunia ini sendirian.

Kakak . . .
Aku mungkin pernah salah paham kepadamu,
Hingga semuanya menjadi terang.

Pada satu titik aku tersadar,
Terketuk pintu hatiku,
Yah, kakakku,
Andai aku tahu perjuanganmu,
Kau berjuang demi adik kecilmu yang manis ini;
Kau berusaha membuat adikmu ini bahagia;
Kau tidak ingin adikmu ini menderita.

Kakak, maafkan aku dan terima kasih banyak
Andai waktu bisa berputar ke masa lalu,
Ingin rasanya ku urungkan tatkala aku pernah membentakmu,
Sejatinya memang, aku tak seutuhnya menyalahkanmu.

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI