Rendahnya Partisipasi Perempuan Indonesia Akibat Diskriminasi dalam Kesetaraan Gender

Kesetaraan Gender
Ilustrasi Kesetaraan Gender (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Diskriminasi adalah sikap, tindakan, atau perilaku yang dilakukan seseorang atau suatu golongan untuk menyudutkan orang atau golongan lain terutama terhadap perempuan. Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah perbedaan jenis kelamin dan asumsi masyarakat yang masih memandang perempuan sebagai manusia yang lemah.

Terlebih pada masyarakat-masyarakat adat yang masih menganut kental adat-adat mereka, tidak sedikit masyarakat adat memandang perempuan sebagai makhluk yang lemah serta hanya ditugaskan di rumah dan bekerja di dapur serta tidak terlalu memperdulikan bagaimana pendidikan perempuan.

Di Indonesia Diskriminasi dan ketidaksetaraan gender  berlangsung hingga kini, menghambat ruang gerak dan partisipasi perempuan di berbagai bidang.

Bacaan Lainnya

Hal ini akan berdampak pada terhambatnya akses dan pemenuhan hak perempuan secara adil dan setara (Sonya Hellen, 2024:19). Sementara itu, kekerasan dalam berbagai bentuk terus terjadi pada perempuan diberbagai umur ditengah masyarakat. Kekerasan terhadap  perempuan sering sekali dianggap sebagai salah satu cara laki-laki menuntun perempuan untuk terus tetap patuh terhadap laki-laki.

1.2 Rumusan Masalah

  • Mengapa Diskriminasi gender itu terjadi di tengah masyarakat Indonesia?
  • Apa dampak yang di akibatkan diskriminasi gender pada perempuan?

1.3 Tujuan Penelitian

  •  Untuk mengetahui penyebab terjadinya diskriminasi gender pada perempuan.
  • Untuk mengetahui dampak dari diskriminasi gender pada perempuan.

BAB II

Pembahasan

Salah satu permasalahan yang terus terjadi di Indonesia adalah diskriminasi dimana jenis tertentu menganggap bahwa jenis mereka lebih unggul,ini sering terjadi pada laki-laki dan perempuan ataupun kelompok tertentu, namun kasus seperti ini terjadi pada laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki beranggapan bahwa perempuan ditempatkan dalam posisi lebih rendah dari pada laki-laki yang membuat rendahnya kualitas perempuan di berbagai bidang seperti budaya, lingkungan, pendidikan, ekonomi, dan politik.

Hal tersebut memicu laki-laki melakukan tindakan kekerasan,pemerkosaan atau pun perbudakan pada perempuan yang mengakibatkan para perempuan di tengah masyarakat trauma terhadap laki-laki dan bahkan bisa sampai cacat mental yang menciptakan keadaan dimana menghambat partisipasi kaum wanita di lingkungan masyarakat serta menurun nya kepercayaan diri kaum perempuan. Hal ini juga memicu kaum wanita menuai kontra untuk menegakkan HAM pada wanita.

BAB III

Penutup

Diskriminasi dan Ketidaksetaraan Gender adalah hal serius yang bisa merusak moral bangsa karena kurangnya partisipasi perempuan dalam memainkan peran pada budaya, lingkungan, pendidikan, ekonomi, dan politik.

Ketua Dewan Eksekutif Institut Lingkaran Pendidikan Alternatif (KAPAL) Perempuan, Misyiah menjelaskan “Diskriminasi nyata adanya dan belum selesai. Masih jauh dari apa yang kita cita-citakan dalam menghapuskannya,” (Sonya Hellen, 2024:19).

Jika hal itu terus-menerus bertahan dan tidak ada percepatan, mereka mengibaratkan dalam laporan tersebut anak bayi yang lahir saat ini harus menunggu 97 tahun lagi untuk merasakan kesetaraan jender yang sebenarnya. Sebab, diskriminasi yang terjadi semakin menganga,” tutur Misiyah. (Sonya Hellen, 2024:19).

Maka, dengan tegas saya katakan kita sebagai manusia yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia harus menganut kesetaraan dan kesamaan di tengah tengah lingkungan agar terciptanya lingkungan yang humanis bagi setiap gender terutama gender wanita.

 

Penulis: Diva Lorensia
Mahasiswa Hukum, Universitas Diponegoro

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

8 Komentar