Pada tanggal 21 Mei 2023 yang jatuh pada hari minggu, mahasiswa Universitas Internasional Batam (UIB) dari Kelompok Suku Minang yaitu kelompok yang sedang terbentuk sejak Program Pengenalan Kehidupan Kampus (P2K2) UIB Tahun Ajaran 2022/2023 mengadakan kunjungan sosialisasi di Panti Asuhan Agape Yayasan Pelita Bangsa, Batam yang berlokasi di Perumahan Taman Cipta Asri 2 blok Olive No. 109, RT 03/RW 21, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam.
Suku Minang memilih lokasi tersebut karena lokasi tersebut merupakan hasil diskusi antara pihak Universitas Internasional Batam dengan pihak dari panti asuhan yang mendukung kegiatan ini sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.
Sehingga pihak universitas telah membagi lokasi berdasarkan kelompok besar serta membagi agenda-agenda yang sesuai dengan kelompok sedang yaitu seperti Minang 1, Minang 2, dan Minang 3.
Rangkaian kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerjsama tim yang berusaha secara kompak dalam keberlangsungan kegiatan ini sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar tanpa suatu hambatan apapun.
Melalui sosialisasi ini mahasiswa memberikan ilmu pengetahuan, kepedulian terhadap sesama makhluk sosial dan memberikan berbagai bantuan lainnya dan juga donasi yang diharapkan dapat membantu mereka.
Seperti yang diketahui, panti asuhan panti asuhan merupakan lembaga usaha kesejahteraan sosial yang bertanggung jawab memberikan tunjangan hidup dalam pemenuhan kebutuhan fisik, mental, dan sosial terhadap anak asuh yang membutuhkan bantuan lebih secara keseluruhan.
Baik anak yatim-piatu ataupun anak terlantar yang tidak memiliki tempat tinggal, panti asuhan menjadi lembaga sosial yang baik dalam menyediakan akses pendidikan kepada anak, yakni sebagai lembaga terakhir pengasuhan anak yang tidak didapat oleh keluarga ataupun orang tuanya.
Anak-anak panti asuhan tentu akan memperoleh kesempatan yang luas, tepat, dan memadai dalam perkembangan kepribadian dan karakter sesuai dengan harapan masyarakat nantinya.
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisai kunjungan panti asuhan yang dilakukan di Panti Asuhan Agape kelompok mahasiswa Suku Minang P2K2 dibagi menjadi 3 kelompok dengan setiap kelompok menangani sesi kegiatan masing-masing pada kegiatan sosialisasi kunjungan ini.
Apa saja sesi kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing kelompok pada sosialisasi kunjungan Panti Asuhan Agape?
1. Edukasi (Kelompok Suku Minang 1)
Kegiatan edukasi disampaikan oleh Suku Minang kelompok 1 yang bertema “Bullying”. Melalui aspek ini, anak-anak dapat mengetahui apa itu bullying, serta faktor dan dampaknya apa saja.
Melalui sesi berbagi ilmu ini, anak-anak juga mendapatkan kesempatan lebih untuk memahaminya melalui aktivitas tanya jawab.
Dimana kami menyadari bahwa tema “bullying” ini masih jauh dari pemahaman anak-anak, sehingga sesi berbagi ilmu ini sangatlah bermanfaat dalam mendukung aksi stop bullying dan bagaimana cara untuk menghindarinya.
2. Edugame (Kelompok Suku Minang 2)
Dalam rangkaian kegiatan ini, Suku Minang kelompok 2 selaku kelompok yang mengadakan sesi ini membuat 3 permainan yang berbeda, yakni tebak kata jadi peraga membuat gerakan sesuai dengan kata yang telah disediakan, kemudian ada games mengoper bola melalui bekas potongan botol plastik dan bola yang terbanyak itu adalah pemenangnya, serta lomba memindahkan sarung.
Melalui permainan sederhana yang diselenggarakan, anak-anak mampu memahami pentingnya antusias kerja sama, konsentrasi, serta menumbuhkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan.
Dan sebagian Minang 3 membantu anak-anak dalam pembagian kelompok untuk melaksanakan permainan yang diadakan. Melalui kegiatan ini dapat meningkatkan solidaritas bersama antar manusia.
3. Literasi (Kelompok Suku Minang 3)
Sesi terakhir, yakni edukasi literasi disiapkan oleh kelompok Suku Minang kelompok 3. Tujuan utama dari edukasi literasi yang diselenggarakan bagi anak-anak tidak hanya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga edukasi terkait moral dan etika.
Awalnya kami hendak merangkai pojok literasi agar anak-anak panti dapat membaca dengan nyaman, namun karena tidak adanya spasi atau pojok panti yang dapat dijadikan sebagai objek literasi. Maka kami menggantikan pojok literasi menjadi literasi bersama.
Melalui berbagai buku dongeng yang sudah dikumpulkan oleh kelompok Suku Minang, buku-buku tersebut mengandung amanat penting dengan cerita kehidupan yang bervariasi dan tidak membosankan, anak-anak mampu memahami secara analitis, kritis, dan reflektif pada teks bacaan.
Adanya literasi ini membuat anak-anak senang sebab mendapat buku cerita baru yang beraneka ragam.
Adapun kesimpulan yang bisa didapatkan pada kegiatan sosialisasi tersebut adalah dengan cara banyak berkomunikasi dan bersosialisasi tanpa bullying dengan anak-anak maka anak-anak tersebut dapat memperoleh banyak ilmu yang berguna dan bermanfaat di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, juga harus dipenuhi dengan fasilitas-fasilitas yang cukup agar segala kebutuhan anak-anak dapat tercukupi dengan baik.
Saran yang dapat kami berikan adalah berharap pada pihak panti asuhan agar selalu menjaga, mengawasi, membimbing serta memperhatikan pembentukan karakter anak-anaknya sedini mungkin melalui berbagai sarana dan prasarana yang harus lebih ditingkatkan lagi, agar kedepannya anak-anak tersebut dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan merasakan kasih sayang dan perlindungan yang layak.
Oleh karena itu, dapat menciptakan suasana kekeluargaan, kebersamaan, kekompakan, dan keceriaan yang mampu mendorong mereka untuk terus berkarya.
Penulis:
- Fernando Jose
- Cyndi Angellyn
- Steffany Jessica Phangestu
- Winnie Khoo
- Deric Cahyadi
- Joven Lim
- Cindy Kartikasari
- Nicky Jefferson Ang
- Jenifer Claudia
- Delvin Jason
- Celline
- Despin Zainudin
- Rodger Lui Hariyanto
- Afiza
Mahasiswa Universitas Internasional Batam
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi