Tingkatkan Minat Baca dengan Program Sapa Rabu Pagi

Literasi
Tingkatkan Minat Baca dengan Program Sapa Rabu Pagi,

Minat baca merupakan hal paling dasar yang harus dimiliki seseorang. Sebelum sampai pada kemampuan membaca, seseorang harus memiliki minat membaca. Minat ini akan menjadi dasar keberhasilan aktivitas membaca.

Jika seseorang tidak mempunyai minat yang besar untuk membaca, maka apapun bahan bacaan yang ia baca akan sia-sia. Hal ini karena ia membaca tidak atas ketertarikannya sendiri atau aktivitas yang dia sukai.

Begitupun sebaliknya, jika aktivitas membaca atas dasar keinginannya sendiri, maka besar kemungkinan ia akan mengalami aktivitas baca yang efektif. UNESCO menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan yang cukup terbawah soal literasi dunia. Dengan kata lain, minat baca masyarakat Indonesia (Fahmy, 2021).

Baca Juga: Produktif Bersama: Pemberdayaan Perpustakaan dengan Menghidupkan Bimbingan Belajar Membaca Siswa SDN Kelapa Dua Serang

Bacaan Lainnya

Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan menuntut setiap siswa memiliki kemampuan baca dan tulis yang lebih, dengan tujuan agar siswa-siswi memiliki wawasan dan pengetahuan yang cukup untuk dapat bersaing dan mengikuti perkembangan zaman.

Kemampuan membaca memiliki andil dan merupakan salah satu penentu sukses tidaknya seseorang, hal ini disebabkan karena semua akses informasi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki selalu berkaitan dengan kegiatan membaca.

Minat baca meliputi unsur-unsur seperti perhatian, kemauan, dorongan, dan kesenangan. Perhatian tersebut terlihat dari penekanannya pada kegiatan membaca, ia memiliki kemauan membaca yang tinggi, dorongan dan kesenangan, baik dari dirinya sendiri maupun dari pengaruh orang lain, dan ia melaksanakannya dengan penuh ketekunan dan cenderung stabil.

Rendahnya minat baca pada anak bangsa sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, sebab dengan rendahnya minat baca, tidak bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia, di mana pada akhirnya akan berdampak pada ketertinggalan bangsa Indonesia.

Literasi adalah keahlian yang berhubungan dengan kegiatan membaca, menulis, dan berfikir yang berfokus untuk peningkatan kemampuan memahami informasi secara kritis, kreatif, dan inovatif (Rohim, 2020).

Pendapat lain menyatakan bahwa literasi adalah perilaku sosial seseorang dalam mengakses, memahami, dan menggunakan informasi yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara untuk melahirkan kesejahteraan hidup (Ati, 2019).

Program Sapa Rabu Pagi.

Sapa Rabu Pagi ini merupakan program kegiatan literasi yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan serta berkelanjutan guna meningkatkan literasi di sekolah dan meningkatkan kesadaran siswa-siswi bahwa membaca itu sangat penting serta membawa wawasan yang lebih luas.

Baca Juga: Taman Baca Bersama Anak Desa Guna Meningkatkan Budaya Membaca pada Anak

Pada kegiatan ini, kami memberikan teks bacaan kepada murid mengenai teks informasi, teks fiksi, dan teks lainnya. Jadi, untuk setiap satu minggu sekali tiap hari Rabu pagi siswa-siswi dari kelas 7 sampai kelas 9 akan diberikan bacaan yang berbeda-beda yang bertujuan agar mereka tidak bosan.

Setelah membaca siswa-siswi juga dituntut untuk menjawab soal yang ada pada bacaan tersebut dan mampu memahami apa yang telah dibaca. Program kerja tersebut dibuat oleh Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 4 untuk lebih aware terhadap kemampuan literasi siswa-siswi di SMP NU Sabilunnaja Kuripan.

Tujuan membuat program kerja Sapa Rabu Pagi, faktor penyebabnya adalah rendahnya minat membaca siswa-siswi dikarenakan juga lingkungan sekolah kurang mendukung, peran dan sarpras perpustakaan belum maksimal, serta keterbatasan buku atau bahan bacaan.

Di program Kampus Mengajar sendiri salah satu hal penting yang harus disosialisasikan yaitu meningkatkan literasi siswa-siswi di sekolah. Dengan adanya program literasi Sapa Rabu Pagi, diharapkan dapat mewujudkan pembiasan membaca meskipun dengan satu paragraf saja. Oleh karena itu, program literasi ini sangat penting untuk diterapkan jangka panjang.

Proses pengembangan budaya literasi dilakukan melalui tiga tahapan yaitu: (1) Perencanaan pengembangan budaya literasi, diwujudkan dalam bentuk perumusan tujuan, perumusan program, perumusan strategi, dan pengelolaan sarana dan prasarana; (2) Implementasi pengembangan budaya literasi. Implementasi pengembangan budaya literasi terdiri dari proses pembiasaan, pengembangan, dan pengajaran; (3) Evaluasi dilaksanakan berupa evaluasi mingguan, bulanan, dan tahunan (Sadli, 2019).

Hasil observasi penulis di sekolah, diperoleh fakta bahwa rendahnya minat baca siswa-siswi juga dipengaruhi oleh rendahnya minat mereka untuk berkunjung ke perpustakaan. Hal ini disebabkan karena siswa-siswi tidak ada waktu untuk sekadar membaca di perpustakaan.

Saat istirahat, siswa-siswi cenderung bermain di kelas bersama teman–temannya dibandingkan meluangkan waktu untuk pergi ke perpustakaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka muncul upaya dalam meningkatkan minat membaca bagi siswa-siswi di sekolah melalui program Sapa Rabu Pagi di SMP NU Sabilunnaja Kuripan.

Baca Juga: KKN Kampus Mengajar 3 UAD Bantu Siswa Belajar Membaca dengan Permainan Susun Kata

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran literasi, hambatan serta usaha yang dilakukan sekolah dalam peningkatan minat baca siswa-siswi di sekolah.

Peran literasi dalam program Sapa Rabu Pagi yang dilaksanakan oleh Tim Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 4 yang ditempatkan di SMP NU Sabilunnaja Kuripan ini telah terlaksana dengan baik dan  memiliki peran dalam meningkatkan minat membaca siswa-siswi.

Hal ini dapat dilihat dari semangat dan antusias siswa-siswi dalam membaca buku serta berpartisipasi  aktif dalam kegiatan literasi dengan mendatangi perpustakaan. Semangat membaca siswa-siswi, ketertarikan untuk membaca dan keinginan mencari sumber bacaan lebih baik. 

Hanya saja kesadaran siswa-siswi dan kemauan memanfaatkan waktu luang untuk membaca masih  dalam kategori cukup. Namun demikian, secara keseluruhan dengan adanya kegiatan literasi ini dapat dikatakan bahwa minat membaca siswa-siswi dalam kategori baik.

Penulis: Shesfi Nur Hidayah
Mahasiswa Teknik Industri UPN “Veteran” Jawa Timur

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses