5 Alasan Orang Mudah Tersinggung

Pada suatu hari saya masih duduk di bangku SMP. Seperti anak SMP pada umumnya, saya masih sering iseng pada zaman itu. Saya memiliki teman baik bernama Ndio. Kita sudah kenal selama dua tahun kira-kira. Ndio tinggal di Sragen namun SMP saat itu berada di Surakarta, sehingga Ia pulang dan pergi sekolah melakukan antar jemput bersama dua temannya.

Perlu diketahui bahwa sistem antar jemput menggunakan salah satu mobil dari 3 orang tersebut, dan setiap harinya terus bergantian mobil. Salah satu temannya bernama Deva, Ia memiliki orang tua yang cukup galak.

Pada saat itu sekolah sudah usai, aku seperti biasa mengantar Ndio ke mobil. Mobil saat itu ialah mobil milik Deva. Saya melihat kaca bagian belakang mobil yang berdebu, reflek saya berpikir untuk menulis di debu tersebut. Namun saat itu Ndio sudah berkata jangan karena orang tua Deva yang galak dan Ndio takut dimarahi.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Gangguan Kesehatan Mental yang Dapat Muncul di Masa Kehamilan

Saya membantah karena kacanya sudah debuan maka tidak apa jika saya menulis sesuatu dikaca tersebut. Alhasil saya ngeyel dan menulis-nulis. Ndio tersinggung atas tindakan yang saya lakukan, tanpa berpikir panjang Ndio marah dan langsung menangkap leherku dan membanting badanku.

Jujur saya tidak menyangka bahwa Ndio akan melakukan hal tersebut. Di mana umur pertemanan kita sudah dua tahun, dan baru kali ini Ia membanting saya. Mulai hari itu saya belajar bahwa setiap orang memiliki batasan-batasan yang harus kita hormati.

Kejadian itu merupakan salah satu kisah ketersinggungan yang saya alami, orang-orang seperti Ndio harus kita beri pengertian, bukan malah dijauhi. Harus diingat bahwa batasan ketersinggungan orang berbeda-beda.

Bisa saja saya dibilang gendut, namun reaksi saya biasa saja. Tapi berbeda jika kakak saya dibilang gendut. Karena batasan yang dimiliki tiap orang berbeda-beda.

Sebenernya apa yang buat orang itu gampang tersinggung?

1. Memiliki perasaan yang sensitif

Bahasa populernya baperan. Orang yang baperan akan mudah tersinggung, karena beberapa dari mereka tidak dapat membedakan mana candaan dan mana yang serius. Kita sering bercanda dengan menggunakan majas-majas tanpa kita sadari. Orang yang baperan akan lebih mudah tersinggung dengan apa yang kita katakan, karena mereka berpikir bahwa apa yang kita bicarakan adalah sesuatu yang serius.

Baca Juga: Membangun Kesadaran Diri Tentang Kesehatan Mental dengan Mindset yang Baik

2. Jarang bersosialisasi

Rendahnya kemampuan seseorang dalam bersosialisasi kemungkinan lebih mudah untuk tersinggung. Hal ini dikarenakan orang yang tidak pandai bersosialisasi cenderung tidak mudah diberi kritik atau masukan. Apabila kita sudah memberanikan diri untuk memberi kritik, namun orang tersebut menangkapnya sebagai ejekan, hal ini bisa disebabkan karena orang tersebut jarang bersosialisasi.

3. Perasaan cinta yang terlalu besar

Sangat memungkinkan bagi seseorang untuk tersinggung bagi orang lain. Sebagai contoh, saya menyukai guru (a), lalu saya mendengar pendapat yang menghina dan merendahkan guru (a), saya dapat tersinggung karena hal tersebut. Hal ini dikarenakan rasa cinta yang terlalu besar. Padahal guru (a) yang mendengarkan pendapat tersebut bersikap biasa-biasa saja, ada kemungkinan tidak tersinggung.

4. Memiliki kepercayaan diri yang rendah

Terkadang orang tersinggung dengan pendapat yang tidak sesuai fakta. Misalnya saya seorang laki-laki yang menggunakan baju pink, lalu ada orang menghampiri saya dan mengatakan bahwa saya banci. Di sini saya tersinggung dengan omongan orang tersebut karena menyebut saya banci.

Apabila saya memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi saya tidak perlu tersinggung. Karena saya adalah laki-laki, warna apapun yang saya gunakan tidak mengubah fakta bahwa saya laki-laki. Apabila dalam kasus ini, saya tersinggung jangan-jangan memang benar saya banci. Selama kita percaya diri akan suatu hal, percayalah terhadap hal itu.

5. Salah menangkap apa yang dimaksud

Dunia komunikasi merupakan dunia yang gaib. Karena kita bisa melempar apel tapi yang ditangkap lawan bicara kita pisang. Jadi sangat wajar untuk seseorang salah menangkap apa yang kita maksud. Kita ambil contoh di sini, pacar kita marah-marah kepada kita setelah lama tidak bertemu. Apabila kita hanya menangkap kata-katanya, bisa memungkinkan bagi kita untuk tersinggung.

Baca Juga: Dampak Al-Quran dalam Menjaga Kesehatan Mental Umat Manusia

Alangkah baiknya apabila kita memiliki kemampuan untuk memahami apa yang dimaksud daripada apa yang dikatakan. Ternyata pacar kita kangen karena sudah lama tidak bertemu. Sangat krusial apabila kita hanya menangkap kata-katanya tanpa mengerti apa yang dimaksud lawan bicara kita.

Adakah salah satu faktor di atas yang anda miliki atau bahkan teman anda dan apakah kita masih ingin menjadi salah satu orang yang mudah tersinggung?

Penulis: Miguel Daniethel Gunawan
Mahasiswa D3 Manajemen Bisnis, Universitas Sebelas Maret

Editor: Ika Ayuni Lestari

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI